Cerita Menpar Tentang 10 Bali Baru, Bagaimana Keadaannya?

2 Januari 2019 12:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan Ekonomi Mandalika (Foto: Ahmad Subaidi/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan Ekonomi Mandalika (Foto: Ahmad Subaidi/Antara)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudah tahu kan program pemerintah untuk mengembangkan 10 Bali baru? Lalu, bagaimana kah kabar terbaru dari 10 destinasi tersebut?
ADVERTISEMENT
Melalui wawancara khusus dengan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, yang dilakukan di Gedung Sapta Pesona dengan kumparan, belum lama ini, ia menceritakan kabar terkini dari destinasi yang dihadirkan tahun 2016 lalu.
Namun, sebelum memaparkan kepada kami, AY, sapaan akrabnya, menjelaskan jika presiden memprioritaskan 3 destinasi, tapi tidak melupakan objek wisata yang lain.
Danau Toba (Foto: Commons Wikipedia/ Nabilah Harahap)
zoom-in-whitePerbesar
Danau Toba (Foto: Commons Wikipedia/ Nabilah Harahap)
Lebih lanjut, tiga destinasi prioritas itu adalah Danau Toba, Borobudur, dan Mandalika. Kemudian tak lama, Labuan Bajo turut dimasukan ke dalam daftar.
"Jadi untuk yang super prioritas itu (keadaanya) relatif oke," ujar Arief Yahya saat awal penjelasan mengenai Bali baru.
Berdasarkan hasil pemaparan dari menteri asal Banyuwangi itu, yuk kita telaah berdasarkan rumus 3A, yaitu, Atraksi, Amenitas, dan Aksesbilitas.
ADVERTISEMENT
Pertama ada Danau Toba, Arief Yahya berharap 2019 mendatang atraksi di sana bisa menjadi anggota UGG atau UNESCO Global Geopark. Sementara untuk amenitas, HPL atau Hak Penggunaan Lahan, seluas 600 hektare sudah rampung urusannya.
"Jadi biarkan 2019 saya start dengan nomadic tourism di sana," katanya.
Bandar Udara Silangit (Foto: Facebook/ Bandara Silangit)
zoom-in-whitePerbesar
Bandar Udara Silangit (Foto: Facebook/ Bandara Silangit)
Sedangkan aksesbilitas, hasil kerja menteri berusia 57 tahun itu berhasil membuat saya kagum. Sebab, baik jalur darat, laut dan udara mengalami peningkatan.
Untuk jalur udara, Oktober 2017 lalu Bandara Silangit berhasil naik kelas menjadi bandara internasional. "Tidak pernah membayangkan jika ada bandara di atas puncak gunung yang kini menjadi bandara internasional," imbuhnya.
Kemudian jalur darat, tahun depan diperkirakan tol dari Kualanamu - Tebing Tinggi, Tebing Tinggi - Siantar, Siantar - Parapat akan rampung. Kemudian, Outer Ring Road di Samosir dan Outer Ring Road di Danau Toba juga akan selesai di tahun yang sama.
ADVERTISEMENT
"Kereta api dari Kualanamu ke Siantar juga akan selesai," tambahnya.
Destinasi prioritas selanjutnya yaitu Yogyakarta. Masalah atraksi di Kota Gudeg, AY tak pusing lagi. Sebab, provinsi yang berada di bagian selatan Pulau Jawa ini punya UNESCO Heritage yaitu Borobudur.
Wisatawan sedang menanti matahari terbit yang dilihat dari Candi Borobudur (Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan sedang menanti matahari terbit yang dilihat dari Candi Borobudur (Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan)
Sama seperti atraksi, untuk amenitas pun ia merasa sudah tidak ada masalah lagi. Sedangkan untuk akses, ada bandara baru yang akan menghiasi Kota Pelajar agar semakin memudahkan wisatawan yang ingin pelesiran.
Di sisi lain, Bandara Adisutjipto yang menjadi pintu masuk jalur udara keadaanya sudah crowded. Pasalnya, bandara berkode JOG itu hanya mampu menampung 1,5 juta penumpang, tapi nyatanya ada 6 juta penumpang yang hilir mudik.
"Udah diumumin Pak Luhut, April 2019 Bandara New Yogyakarta (akan beroperasi)," jelasnya.
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kedua dari kanan) di proyek Bandara Kulonprogo. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kedua dari kanan) di proyek Bandara Kulonprogo. (Foto: Dok. Istimewa)
Selanjutnya yang ketiga ada Mandalika. Dalam pemaparannya, Arief Yahya mengatakan jika akses dan atraksi sudah tak ada lagi masalah.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk amenitas, dirinya memperkirakan hingga kini investasi yang terjadi di Mandalika sudah mencapai 2 milliar dolar Amerika.
Disusul perkembangan dari sang anggota baru, yakni Labuan Bajo, Arief Yahya mengatakan jika bandaranya akan diubah menjadi kelas internasional. "(Bandara di) Labuan Bajo dengan mudah ditebak (akan) menjadi bandara internasional, otherwhise tidak akan menjadi destinasi internasional kalau bandaranya belum internasional," paparnya.
Di sisi lain, jika empat prioritas itu ada kemajuan pesat, destinasi lainnya tetap ditangani dengan baik. Pasalnya, pemerintah bertanggung jawab atas basic infrastructure dan utilities.
Pantai Tanjung Kelayang di Belitung. (Foto: Flickr/Rachmad Kurniadi)
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Tanjung Kelayang di Belitung. (Foto: Flickr/Rachmad Kurniadi)
Seperti Tanjung Kelayang yang kini memiliki bandara internasional. Tak hanya itu, jalan menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) juga sudah dibangun dan diperlebar. Dan untuk amenitas, April 2019 mendatang, akan ada peresmian hotel pertama.
ADVERTISEMENT
Kemudian Belitung juga sudah punya bandara internasional, bahkan menyalip Bangka. Disusul Tanjung Lesung, Banten sedang ada pembangunan jalan tol dari Serang ke Panimbang, yang diharapkan bisa selesai April tahun depan.