China Jadi Negara Utama yang Sering Habiskan Liburan ke Indonesia

10 Februari 2018 7:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Turis Asal China (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Turis Asal China (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Dibandingkan wisatawan mancanegara dari seluruh dunia yang bertandang ke Indonesia, jumlah kunjungan turis dari China ternyata menempati urutan pertama. Pertumbuhan jumlahnya mencapai 42,2 persen pada 2017 lalu. Maka tak heran, jika Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menetapkan China sebagai pasar wisatawan mancanegara paling utama.
ADVERTISEMENT
Dalam kurun Januari hingga November 2017, jumlah kunjungan turis asal China mencapai 1,9 juta orang. Hasilnya, perolehan devisa dari pengeluaran mereka mencapai 1,94 miliar dolar AS atau senilai Rp 26,5 triliun.
Selain China, Eropa, Australia, Singapura, dan India juga ditetapkan sebagai top five pasar utama wisatawan mancanegara 2018. Penetapan itu berdasarkan kriteria 3S (size, sustainability, dan spending) atau jumlah wisatawan, pertumbuhannya, dan pengeluaran saat berlibur.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, China menjadi pasar utama 2018 karena mencapai total nilai tertinggi dari 3S, yakni sebesar 92 persen. Sementara itu wisatawan dari negara-negara Eropa berkontribusi sekitar 77 persen.
“Keunggulan pasar wisatawan mancanegara Eropa pada spread atau spending,” tutur Arief berdasarkan pernyataan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com).
ADVERTISEMENT
Arief memaparkan, wisatawan dari Eropa rata-rata menghabiskan 1.538 dolar AS atau senilai Rp 21 juta per kunjungan. Sementara itu, wisatawan China mengeluarkan 1.019 dolar AS atau senilai Rp 13,9 juta per kunjungan. Meski pengeluaran turis Eropa lebih besar, jumlah wisatawan China tetap lebih banyak.
Kunjungan wisatawan Eropa ke Indonesia pada Januari-November 2017 tercatat sebanyak 1,7 juta orang dengan pertumbuhan sebesar 14,1 persen.
Kemenpar juga merilis top ten pasar utama wisatawan mancanegara 2018, yakni China, Eropa, Australia, Singapura, India, Malaysia, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Filipina.