Colma, Kota yang Hidup 'Berdampingan' dengan Jutaan Kuburan

9 Januari 2018 12:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kota Colma (Foto: instagram @kayla.photograph)
zoom-in-whitePerbesar
Kota Colma (Foto: instagram @kayla.photograph)
ADVERTISEMENT
Sebuah kota kecil yang berada di semenanjung San Frasisco, negara bagian California, Amerika Serikat ini menyimpan sedikit cerita unik.
ADVERTISEMENT
Setiap negara memang selalu menyimpan cerita menarik untuk disimak. Tak hanya di Indonesia yang terkenal dengan adat istiadatnya, berbagai negara di belahan dunia lainnya pun tak kalah menarik menyimpan cerita unik.
Salah satunya adalah kota kecil yang berada di San Mateo County, California, dekat ujung utara Semenanjung San Francisco, Amerika, yang juga turut menyimpan cerita unik. Adalah Colma, kota dengan penduduk sekitar 1600 jiwa itu 'berdampingan' dengan 1,5 juta orang meninggal.
Sejak 1912, Colma menjadi kota bagi orang yang telah tiada. Saat itu, San Francisco mempunyai pertambangan emas yang mendominasi ekonomi kota. Tak ayal, hal ini membuat banyak imigran datang dari berbagai negara.
Namun, hal yang tak terduga terjadi. Akibat lingkungan yang buruk, membuat virus penyakit menjalar ke Colma. Wabah penyakit dan tingkat kecelakaan tinggi membuat angka kematian naik drastis.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, jumlah makam di San Francisco membludak. Akhirnya saat itu Dewan Pengawas Negara melarang penguburan di sana.
Untuk itu, lebih dari 150 ribu mayat akhirnya dipindahkan dari San Francisco ke Colma. Lahan pertanian di Colma berubah menjadi lahan untuk kuburan. Tanah yang dulunya subur, kini berubah menjadi rumput hijau yang dalamnya berisikan mayat.
Di Colma terdapat jenazah gubernur, walikota, senator, uskup agung, arsitek, aktivis, hingga narapidana Alcatraz. Hingga kini, Colma menjadi satu-satunya kota yang memiliki jumlah orang meninggal lebih banyak dari orang hidup. Kota inipun memiliki slogan, 'It's great to be alive in Colma!'.