Dampak Demo Besar di Hong Kong bagi Travel Agent di Indonesia

13 Agustus 2019 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstran yang menolak RUU anti ekstradisi di Sham Shui Po, Hong Kong, China, Minggu (11/8). Foto: REUTERS/Issei Kato
zoom-in-whitePerbesar
Demonstran yang menolak RUU anti ekstradisi di Sham Shui Po, Hong Kong, China, Minggu (11/8). Foto: REUTERS/Issei Kato
ADVERTISEMENT
Demo besar di Hong Kong yang diikuti oleh 5 ribu demonstran di bandara Internasional menyebabkan seluruh penerbangan dari dan ke Hong Kong dibatalkan pada Senin (12/8).
ADVERTISEMENT
Demo besar di Hong Kong yang menuntut penghapusan RUU ekstradisi dan sudah berlangsung 10 pekan ini bukan hanya berdampak pada dunia penerbangan saja. Tak terkecuali dengan para travel agent di Indonesia yang membuka paket perjalanan wisata ke Hong Kong pun ikut terdampak.
Dihubungi kumparan pada Senin (12/8), Putu Ayu Aristyadewi, Group VP Marketing & Communications Smailing Tour mengungkapkan bahwa ada customernya yang memundurkan keberangkatannya ke Hong Kong menjadi bulan Oktober.
"Dari customer kami sampai sejauh ini belum ada yang membatalkan perjalanan wisata ke Hong Kong. Mereka memilih untuk mengubah bulan keberangkatan yang rencananya berangkat di bulan Juni - Juli, memilih untuk mengganti ke bulan Oktober," ucap Putu Ayu Aristyadewi, Group VP Marketing & Communications Smailing Tour.
Demonstran yang menolak RUU anti ekstradisi di Sham Shui Po, Hong Kong, China, Minggu (11/8). Foto: REUTERS/Issei Kato
Terkait dengan peristiwa ini, hingga kini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Hong Kong Tourism Board. Hal ini dilakukan demi keamanan dan keselamatan para customer yang berencana traveling ke Hong Kong.
ADVERTISEMENT
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak Hong Kong Tourism. Dari pihak mereka belum mengeluarkan larangan bepergian dari dan menuju Hong Kong. Baru sebatas imbauan. Para customer terus kami informasikan keadaan terkini di Hong Kong dan kami berusaha memberikan saran terbaik, juga alternatif destinasi wisata selain Hong Kong yang aman untuk dikunjungi," pungkas Putu.
Para pendemo duduk tertib, dengan yel-yel Gayau yg artinya semangat di Bandar Udara Hong Kong. Foto: Dok. KJRI Hong Kong
Tak berbeda jauh dengan Smailing Tour, Ricky Wahyudi selaku Tour Consultant dari Panorama Group turut menjelaskan dampak yang terjadi akibat demo besar di Hong Kong.
"Dari pihak Hong Kong sendiri belum mengeluarkan travel warning sehingga dari pihak kami (Panorama Tour) tidak mengeluarkan larangan untuk bepergian ke Hong Kong. Namun, kami tetap mengimbau juga memberikan alternatif destinasi kepada para customer sebagai pengganti destinasi awal (ke Hong Kong)," ucap Ricky saat diwawancarai langsung oleh kumparan melalui sambungan telpon, Selasa (13/8).
Protes warga di Terminal Keberangkatan Bandara Hong Kong. Foto: REUTERS/Issei Kato
Dirinya pun turut menambahkan, sejauh ini group wisatawan yang hendak ke Hong Kong dipending dulu. Kebetulan juga belum memenuhi kuota keberangkatan. Kuotanya sendiri adalah 15-20 peserta dewasa.
ADVERTISEMENT
"Kami mempunyai rules, apabila terjadi keadaan force majeure seperti ini, maka apabila ada customer (peserta tour) kami yang telah membayar dan ingin membatalkan perjalanannya ke Hong Kong, maka uang pemesanannya akan kami kembalikan 100 persen atau kami beri saran untuk mengganti ke destinasi wisata lainnya seperti Eropa," ucap Ricky.
Serupa dengan beberapa penjelasan di atas, Agus Setiawan, Travel Consultant Panen Tour menerangkan dengan adanya demo besar di Hong Kong, customernya (dari group) mengubah rencana perjalanan wisatanya yang awalnya ke Hong Kong menjadi ke Jepang.
"Ada customer kami yang mengubah rencana perjalanannya. Semula mereka ingin ke Hong Kong pada November 2019, namun melihat situasi yang terjadi, mereka mengubah destinasi menjadi ke Jepang pada awal tahun 2020," ucap Agus.
Protes warga di Terminal Keberangkatan Bandara Hong Kong. Foto: REUTERS/Issei Kato
Sementara itu, Ricky Hilton, Head of Marketing Communication Golden Rama, menanggapi peristiwa yang terjadi di Hong Kong ini dari dua faktor bisnis. Pertama, perjalanan group kami masih belum memiliki pengaruh yang signifikan dikarenakan periode ini masih dikategorikan low season — as per hari ini group kami masih berjalan. Kedua, dari perjalanan individual terdapat beberapa customer kami yang melakukan pembatalan pembelian tiket, tp sejauh ini hanya untuk keberangkatan hari ini — untuk cancellation di periode besok masih belum ada dengan kata lain para customer masih meneruskan rencana perjalanan mereka.
ADVERTISEMENT