Dukung Pelestarian Satwa Langka, Sriwijaya Air Gelar oRUNgutan 2019

26 Agustus 2019 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian terhadap satwa langka orang utan, Sriwijaya Air Group menggelar event bertajuk ‘Bank Kalteng – Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019’.
ADVERTISEMENT
Acara yang diselenggarakan pada 27-29 September 2019 mendatang ini juga bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata yang ada di Kalimantan Tengah.
Menurut Direktur Niaga Sriwijaya Air Joseph K. Dajoe Tendean, event kali ini berbeda dari event-event yang pernah digelar sebelumnya.
Direktur Niaga Sriwijaya Air, Joseph K. Dajoe Tendean. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
“Berbeda dengan sebelumnya, kegiatan ini kami kemas dalam bentuk yang unik yaitu dengan konsep fun run plus trip dengan wilayah eksotis. Selain itu, dana pendaftaran yang terkumpul akan disumbangkan ke Taman Nasional Tanjung Puting,” ujar Joseph saat ditemui kumparan di Hanggar 2 GMF Aero Asia, Tanggerang, pada Senin (26/8).
Sementara itu, menurut Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pengawetan Jenis Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sri Mulyani mengatakan, Indonesia merupakan habitat bagi tiga jenis orang utan yaitu orang utan Sumatera, orang nutan Kalimantan, dan orang utan Tapanuli. Ketiga jenis orang utan ini hanya ditemukan di Sumatera dan Borneo.
Claudi Zaino, turis asal Polandia yang berkunjung ke Tanjung Puting. Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan
"Populasi orang utan yang terus menurun membuat keberadaan orang utan di Indonesia semakin terancam kondisi populasi maupun habitatnya, sehingga 78 persen populasi orang utan di Indonesia saat ini berada di luar kawasan konservasi seperti di perkebunan, hutan produksi, maupun di area penggunaan lain," papar Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data terbaru KLHK tentang kelestarian orang utan, populasi orang utan Kalimantan hampir 80 persen tersebar di luar kawasan konservasi yang diperkirakan terdapat 14.630 orang utan sumatera, 57.350 ribu orang utan Kalimantan tersebar di beberapa wilayah.
"Populasi orang utan sendiri yang terbanyak ada di dua pulau yaitu Sumatera dan Kalimantan dan yang paling banyak itu di Kalimantan. Jumlahnya itu lebih dari 60 ribu," imbuhnya.
Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Selain itu, Bupati Kotawaringin Barat, Nurhidayah, pun menambahkan bahwa spesies orang utan juga menjadi magnet atau daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Bahkan, kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik pada 2018 lalu tercatat ada sekitar 180 ribu kunjungan.
"Untuk tahun 2018 baik domestik maupun internasional ada 180 ribu, dan harapan kita dengan adanya kegiatan ini targetnya 50 ribu menjadi 200 ribu wisatawan. Dan ini juga menjadi salah satu cara untuk mendukung program pemerintah mendatangkan 20 juta wisman. Saya berharap kabupaten Kota Waringin Barat khusunya Kalteng bisa ditambah bukan hanya 10 Bali Baru tapi 11 Bali Baru sehingga bisa memberikan announce yang baik untuk promosi wisata di Kalteng," jelas Nurhidayah.
Foto udara sungai Sekonyer di Taman Nasional Tanjung Puting, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Lebih lanjut, Joseph mengungkapkan event ini diharapkan tak hanya jadi salah satu bentuk kampanye peduli lingkungan. Tetapi, untuk menarik minat kaum milenial yang sangat identik dengan kegiatan fun run, trip, dan perlindungan satwa.
ADVERTISEMENT
Event ‘Bank Kalteng – Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019’ tak hanya diperuntukkan bagi masyarakat Pangkalan Bun tetapi juga dibuka untuk umum dan terbuka bagi siapapun.
Kegiatan ini sendiri dimulai dengan event fun run sejauh 5 kilometer yang akan dilaksanakan di Pangkalan Bun, di kesempatan berikutnya para peserta akan mengakhiri perjalanannya di Kalimantan Tengah dengan mengunjungi habitat orang utan yang terpusat di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting.
Taman Nasional Tanjung Puting, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Dalam momen tersebut peserta akan menghabiskan waktu tiga hari dua malam dan berkesempatan merasakan sensasi menyusuri sungai Sekonyer dengan menggunakan kapal klotok sambil melihat orang utan di habitatnya langsung.
Sriwijaya Air juga telah menyiapkan beberapa pilihan paket yang sudah meliputi biaya pendaftaran, tiket pesawat PP dan akomodasi serta trip menuju kawasan Taman nasional Tanjung Puting.
ADVERTISEMENT
Adapun harga paket yang ditawarkan mulai dari Fun Run 5K saja dengan harga Rp 189 ribu. Sedangkan pilihan lainnya yaitu paket trip Fun Run 5K sekaligus tiket penerbangan PP dengan NAM Air, Trip ke Taman Nasional Tanjung Puting, akomodasi makanan, hotel dan transport selama 3 hari 2 malam mulai dari Rp 4,3 juta. Untuk lebih lengkapnya seluruh masyarakat yang ingin ikut serta dapat melakukan pembelian melalui alamat traveloka.com/orungutan.
Livery khusus Orangutan di armada Sriwijaya Air Boeing 737-800NG. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Di samping itu, guna menyemarakkan serta memperluas kampanye peduli lingkungan kepada seluruh masyarakat, Sriwijaya Air Group pun menyematkan logo event ‘Bank Kalteng – Sriwijaya Air Group oRungutan 2019’ pada badan pesawat Sriwijaya Air dan NAM Air.
"Ada dua armada yang akan kita pasang. Semoga livery pesawat dengan logo orang utan ini akan dapat dilihat hanyak orang dan mengegrakkan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap perlindungan orang utan,” ungkap Joseph.
Livery khusus Orangutan di armada NAM Air Boeing 737-500. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Joseph menargetkan 2.500-3.000 peserta yang akan mengikuti ajang charity fun run ini di antaranya dari luar Pangkalan Bun sekitar 1.200 peserta sedangkan 1.300 sampai 1.800 itu berasal dari Kalteng.
ADVERTISEMENT
"Kita berharap melalui acara ini kita bisa ikut mempromosikan pangkalan bun dan Kotawaringin barat dan Kalteng, dan juga kelestarian orang utan itu sendiri," pungkas Joseph.