Famadihana hingga Jhator, 5 Ritual Pemakaman Terunik di Dunia

30 Juli 2018 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ritual pemakaman (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ritual pemakaman (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Ritual pemakaman dimanfaatkan jadi momen penghormatan terakhir bagi orang-orang terkasih. Berbagai ritual pemakaman unik dilakukan penduduk di berbagai negara, seperti mengubah jenazah menjadi manik-manik hingga membiarkan mayatnya dimakan burung.
ADVERTISEMENT
Ritual ini pun dilakukan bukan tanpa alasan. Sebab, banyak dari masyarakat yang percaya bahwa ritual pemakaman bisa mengantarkan jenazah untuk menuju surga. Hal inilah yang membuat banyak masyarakat biasanya melakukan ritual dengan suka cita.
Ritual pemakaman unik pun banyak tersebar di berbagai penjuru dunia. Untuk itu, berikut kumparanTRAVEL rangkum lima ritual pemakanan yang banyak dilakukan masyarakat dunia:
1. Famadihana, Madagaskar
Masyarakat menggotong mayat (Foto: wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat menggotong mayat (Foto: wikimedia commons)
Ritual Famadihana adalah sebuah tradisi turun-temurun yang dilakukan oleh masyarakat Madagaskar. Dalam tradisi ini, mereka akan mengganti kain yang digunakan untuk mengubur mayat sanak saudara atau keluarga.
Upacara Famadihana di Madagaskar (Foto: AFP/Rijasolo)
zoom-in-whitePerbesar
Upacara Famadihana di Madagaskar (Foto: AFP/Rijasolo)
Perayaan ini akan diikuti dengan pesta besar dan iringan musik meriah, sembari meminta berkah dari mendiang. Dikenal juga sebagai 'tradisi membalik tulang', Famadihana diyakini dapat mempertahankan hubungan antara orang yang hidup dan mati.
ADVERTISEMENT
2. Abebuu Adekai, Ghana
Peti Abebuu Adekai (Foto: Flickr/National Museum of Funerals and History)
zoom-in-whitePerbesar
Peti Abebuu Adekai (Foto: Flickr/National Museum of Funerals and History)
Abebuu Adekai diartikan sebagai 'kotak peribahasa' dan dirancang secara khusus untuk mengubur orang yang meninggal di Ghana.
Penduduk Ghana percaya bahwa kehidupan tetap akan berjalan meski mereka sudah tidak lagi berada di dunia, sehingga peti mati harus dapat menjadi tempat yang baik untuk melewati masa transisi tersebut.
Oleh karena itu, bagi penduduk Ghana merayakan kematian sama pentingnya dengan merayakan kehidupan. Bentuk dari peti mati ini bermacam-macam, tergantung keinginan dan kebutuhan. Biasanya peti mati tersebut dibentuk sesuai dengan status sosial, keahlian, atau pekerjaan bagi almarhum. Misalnya lobster, singa, elang, pesawat, atau mobil.
3. Jhator, Tibet
Jhator di Tibet (Foto: Flickr/suzie dsouza)
zoom-in-whitePerbesar
Jhator di Tibet (Foto: Flickr/suzie dsouza)
Jhator atau Sky Burial merupakan tradisi pemakaman yang dilakukan masyarakat di beberapa daerah di kawasan Tibet dan Mongolia. Disebut juga sebagai pemakaman langit, Jhator merupakan ritual pemakaman menempatkan jenazah di puncak gunung yang telah dilakukan sejak ribuan tahun.
ADVERTISEMENT
Mayat almarhum akan dibedah dan dipotong-potong sebelum diletakkan di ruang terbuka. Nantinya potongan tubuh jenazah ini akan dimakan oleh burung-burung nasar hingga habis.
Dimulai sejak dini hari, kerabat diperbolehkan mendampingi mendiang tetapi tidak boleh melihat langsung prosesi tersebut. Prosesi ini dipercaya sebagai bentuk amal terakhir mendiang di muka bumi.
4. Taiwan Funeral Stripper
Ilustrasi Stripper (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Stripper (Foto: Pixabay)
Masyarakat Taiwan rasanya punya cara unik dan berbeda untuk membuat prosesi pemakaman yang lebih 'ceria'. Tidak tanggung-tanggung, mereka menggunakan jasa penari striptis. Berawal dari tahun 1980-an, ritual perayaan dengan menggunakan penari striptis ini masih populer di Taiwan dan daerah pedesaan timur China.
Dalam ritual ini, para penari telanjang akan melakukan pole dance dan menari eksotis di kuburan orang yang meninggal. Hal ini dianggap mampu mencerminkan status, popularitas, dan menarik orang-orang untuk datang, karena jumlah orang yang datang ke pemakaman menjadi simbol kehormatan.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga dianggap sebagai cara terakhir keluarga untuk menghubur mendiang. Salah satu pemakaman tokoh yang terkenal menggunakan cara ini adalah Chiayi Tung Hsiang yang menggunakan 50 pole dancer. Para penari ini berdiri di atas jeep berwarna-warni sambil meramaikan prosesi pemakaman.
5. Manik-manik Kematian, Korea Selatan
Munculnya undang-undang yang dikeluarkan pemerintah Korea Selatan terkait penggusuran kuburan setelah 60 tahun membuat penduduknya memilih cara yang kreatif dan unik. Ya, manik-manik.
Penduduk Negeri Ginseng itu memutuskan untuk mengubah jenazah keluarga atau sanak saudaranya menjadi manik-manik. Manik-manik tersebut dibuat dari abu jenazah yang telah dikremasi.
Cara ini dianggap mampu menjaga mendiang untuk tetap dekat dengan keluarga. Manik-manik kematian berbentuk kerikil kecil warna-warni, seperti merah muda, biru kehijauan, atau hitam berkilauan.
ADVERTISEMENT
Nantinya manik-manik kematian akan ditempatkan dalam wadah kaca atau piring. Tampilannya yang indah menjadikan manik-manik kematian dapat juga digunakan sebagai hiasan dalam rumah.