news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN ke-5 Siap Digelar

21 Februari 2018 9:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Festival Keraton & Masyarakt Adat Asia Tenggara (Foto: Bella Cynthia/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Festival Keraton & Masyarakt Adat Asia Tenggara (Foto: Bella Cynthia/Kumparan)
ADVERTISEMENT
Festival Keraton dan Masyarakat Adat (FKMA) kembali siap digelar untuk yang kelima kalinya. Setelah Bandung menjadi tuan rumah pada 2017 lalu, tahun ini giliran Sumenep yang didapuk menjadi tuan rumah pada 27-31 Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
Penyelenggaraan FKMA-V akan didahului dengan kegiatan road show di lima Keraton, yakni Solo, Medan, Mempawah, Ternate, dan Denpasar. Kegiatan tahunan FKMA ini dilaksanakan untuk menjaga tali silaturahmi antar keraton, serta meningkatkan peran sebagai warisan budaya bangsa.
A. Busyro Karim, Bupati Sumenep (Foto: Bella Cynthia/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
A. Busyro Karim, Bupati Sumenep (Foto: Bella Cynthia/Kumparan)
Bupati Sumenep, A. Busyro Kari, mengatakan jika tahun ini FKMA-V akan dilaksanakan cukup berbeda. Yang membedakan ialah dengan lebih menonjolkan unsur pariwisata sebagai salah satu upaya mempromosikan Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia.
“FKMA tahun ini berbeda dari sebelumnya, tetapi tetap menjalankan marwah dari FKMA yang disepakati oleh Anggota Dewan Keraton dan Anggota FSKN sendiri, yaitu meningkatkan peran dan fungsi keraton sebagai pelestari warisan budaya bangsa. Serta menghadirkan kembali peran dan fungsi keraton terhadap masyarakat dan meningkatkan perekonomian daerah dari sisi pariwisata,” jelas Busyro, dalam acara Launching Festival Keraton & Masyarakat Adat ASEAN V, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Selasa (20/2).
Bupati Sumenep dalam pidato (Foto: Bella Cynthia/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Sumenep dalam pidato (Foto: Bella Cynthia/Kumparan)
Sebagai tuan rumah, Sumenep akan menjamu para tamu peserta keraton dan masyarakat luas dengan menyajikan kesenian, benda keraton, situs, kuliner dan obyek wisata yang menarik.Sumenep juga memiliki keunikan tersendiri karena menjadi satu-satunya tempat yang memiliki keraton yang masih utuh dan masih lestari hingga kini.
ADVERTISEMENT
"Yang bisa di datangi di Sumenep itu Pantai Sembilan, yang bentuknya memang menyerupai angka sembilan, itu ramai sekali (Pantai Sembilan). (Wisatawan asing) seperti Jepang, Yunani bilang Gili Labak juga indah, itu pengakuan mereka." tambah bupati yang menjabat sejak 2016 itu.
Pulau Gili Labak, Sumenep, Jawa Timur (Foto: Instagram @gililabak.id)
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Gili Labak, Sumenep, Jawa Timur (Foto: Instagram @gililabak.id)
Tahun ini, Sumenep juga menargetkan15 ribu wisatawan internasional. Sedangkan untuk dalam negeri lebih dari 1 juta. Namun, Busyro berharap wisatawan yang datang baik dari dalam maupun luar negeri lebih dari target.
Selain itu, dalam acara ini juga turut dilakukan peluncuran aplikasi digital My Keraton.
Peluncuran My Keraton (Foto: Bella Cynthia/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran My Keraton (Foto: Bella Cynthia/Kumparan)
Aplikasi My Keraton sendiri dirilis sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan citra, serta fungsi dan peranan keraton di masyarakat. Aplikasi yang bisa di unduh di handphone berbasis Android ini ditargetkan untuk anak muda, agar lebih mengenal keraton di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Siap datang ke Festival Keraton & Masyarakat Adat ASEAN V?