Gaet Milenial, Hotel Percantik Diri Lewat Desain Interior
PerbesarADVERTISEMENT
Traveling sudah menjadi bagian dari hidup generasi milenial . Berdasarkan riset yang pernah dilakukan oleh Realty Mogul, anak-anak muda berusia 18-34 tahun lebih senang menghabiskan uang mereka untuk traveling demi mendapatkan pengalaman, ketimbang membeli barang atau menonton film.
ADVERTISEMENT
Bukan cuma itu, ternyata gaya traveling milenial yang sangat erat dengan kehidupan yang serba digital di masa kini juga turut memberi pengaruh, lho. Pasalnya, milenial sangat senang dengan destinasi atau penginapan yang Instagramable.
Sehingga, wajar saja desain yang Instagramable dan menarik kerap dijadikan milenial sebagai salah satu tolak ukur saat hendak menentukan destinasi tujuan atau melakukan reservasi penginapan.
Lebih lanjut, event ini hadir untuk memfasilitasi industri hospitality seperti hotel, restoran, dan berbagai ruang publik lainnya seperti airport, perkantoran, untuk memberikan ruang untuk berkolaborasi.
Mengangkat tema 'Engage the Future of Hospitality', Hospitality Indonesia 2019 dilakukan untuk mempertemukan pelaku bidang industri di bidang mebel, furniture, kerajinan, mozaik, desain interior, dan hotel supply dengan para penggunanya.
ADVERTISEMENT
Sehingga secara tidak langsung sektor pariwisata bisa saling bahu-membahu dalam rangka mengembangkan industri pariwisata nasional. Salah satunya adalah melalui desain interior yang bisa memberikan rasa nyaman bagi para pengunjungnya.
Terutama di era Revolusi Industri 4.0 yang berpusat pada teknologi. Bukan hanya akan memudahkan tamu atau pengunjung yang datang dengan inovasi-inovasi berteknologi tinggi, tapi juga menjadi nilai jual. Sebab tata ruang hotel yang Instagramable akan menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang, menginap, dan membagikannya melalui internet.
Hal inilah yang lantas membuat Pameran Indonesia Hospitality & Design Expo digelar.
Dina Hartadi, Wakil Ketua Umum himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Pusat menuturkan bahwa ada perubahan yang dramatis akibat revolusi industri di masa kini.
ADVERTISEMENT
"Revolusi 4.0 mengubah persepsi tentang hotel secara dramatis, dengan menargetkan milenial, hotel-hotel diminta untuk mempercantik diri.
Tren sekarang itu, tidak lagi melihat ukuran ruangan sebagai patokan utama, tapi bagaimana kamar dapat memenuhi kebutuhan penggunanya," kata Dina saat memberi sambutan dalam Konferensi Pers Launching Hospitality Indonesia 2019 di Kebayoran Baru pada Kamis (21/2).
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa, hotel-hotel mahal yang memang sudah memiliki standar luxury akan tetap ada. Tapi milenial kerap kali mencari pengalaman berbeda dengan memilih hotel-hotel yang luxury affordable.
Sehingga kini hotel-hotel tidak perlu khawatir dengan luas ruangan yang dimiliki asalkan bisa mendesain ruangannya dengan baik.
"Dulu orang ke hotel untuk tidur saja, tapi sekarang orang-orang ke hotel juga untuk bekerja. Jadi sekarang bagaimana cara hotel masa kini menanggapi kebutuhan milenial, yang sedang sering traveling," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Apalagi dulu menurut penuturannya, hotel yang awalnya mesti memisahkan lobby, ruang makan, atau ruang publik, kini bisa membuatnya jadi satu communal space yang nyaman; bahkan dapat digunakan untuk bekerja atau nongkrong bersama penghuni lainnya.
Seperti yang dilakukan oleh hotel -hotel butik yang hanya memiliki lahan terbatas. Dengan hadirnya akomodasi dengan desain dan produk penunjang yang menarik, secara tidak langsung juga akan meningkatkan keinginan wisatawan untuk berkunjung ke tempat-tempat yang jadi destinasi wisata.
Hospitality Indonesia merupakan satu-satunya pameran untuk industri hospitality dan desain di Indonesia yang terdiri dari tiga sektor utama, yaitu Furniture & Craft Indonesia, Mozaik Indonesia, dan Hotel Sourcing Indonesia. Dilaksanakan pertama kali pada tahun 2018, Hospitality Indonesia 2019 akan diselenggarakan di Hall A Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta.
ADVERTISEMENT