India hingga AS, Berikut 10 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

28 Juni 2018 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hewan berkeliaran di jalanan Jaipur (Foto: Nur khafifah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hewan berkeliaran di jalanan Jaipur (Foto: Nur khafifah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Traveling saat ini menjadi salah satu kegiatan yang banyak dilakukan orang-orang. Ingin mengeksplorasi banyak tempat, hingga melepas stres menjadi alasan orang melakukan traveling.
ADVERTISEMENT
Tak hanya dalam bentuk grup, tren traveling juga sudah bergeser ke solo traveling. Banyak orang yang kini melakukan solo traveling, bahkan tak jarang juga dilakukan oleh perempuan.
Meskipun relatif aman melakukan solo traveling, tetapi nyatanya ada beberapa negara yang berbahaya untuk perempuan. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh The Thomson Reuters Foundation.
Mereka melakukan survei kepada 550 ahli yang menangani isu-isu perempuan, dan menempatkan Afghanistan serta Suriah di urutan kedua dan ketiga sebagai negara paling berbahaya bagi perempuan. Lantas, negara mana lagi di dunia yang berbahaya bagi perempuan?
Dilansir Reuters, berikut 10 negara yang bahaya dikunjungi oleh perempuan:
1. India
Chhatrapati Shivaji Terminus, India (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Chhatrapati Shivaji Terminus, India (Foto: Flickr)
Urutan pertama ditempati oleh India, dengan tingkat kekerasan terhadap perempuan yang masih sangat tinggi. India memang dikenal sangat tidak aman untuk wanita, setelah pada lima tahun lalu terdapat pemerkosaan dan pembunuhan seorang siswi di sebuah bus di New Delhi. Hal ini yang memicu kemarahan nasional dan janji pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
India sendiri digolongkan sebagai negara yang paling berbahaya untuk wanita karena tiga isu, yaitu risiko kekerasan dan pelecehan seksual yang dihadapi perempuan, praktik budaya dan tradisional, serta perdagangan manusia, termasuk kerja paksa, perbudakan seks, dan perbudakan dalam negeri.
2. Afghanistan
Keadaan di Afghanistan (Foto:  dok : Flickr / Pavel Dobrovsky)
zoom-in-whitePerbesar
Keadaan di Afghanistan (Foto: dok : Flickr / Pavel Dobrovsky)
Di urutan kedua terdapat Afganistan sebagai negara paling tidak aman bagi wanita. Para ahli mengatakan bahwa perempuan di negara ini menghadapi masalah yang mengerikan hampir 17 tahun setelah penggulingan Taliban.
Afghanistan menjadi negara paling tidak aman kedua di dunia karena tiga faktor, yaitu kekerasan non seksual, akses ke perawatan kesehatan, dan akses ke sumber daya ekonomi.
3. Suriah
Dua tentara Suriah berjalan di wilayah Ansari, timur Kota Aleppo. (Foto: SANA via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Dua tentara Suriah berjalan di wilayah Ansari, timur Kota Aleppo. (Foto: SANA via AP)
Selanjutnya, ada Suriah yang menjadi negara paling berbahaya ketiga bagi perempuan. Meskipun menduduki peringkat ketiga, tetapi Suriah menjadi negara paling berbahaya kedua bagi perempuan dalam hal akses terhadap perawatan kesehatan dan kekerasan non seksual, yang mencakup kekerasan terkait konflik, serta pelecehan dalam rumah tangga.
ADVERTISEMENT
4. Somalia
Mural karya Shik Shik di Somalia (Foto: REUTERS/Feisal Omar)
zoom-in-whitePerbesar
Mural karya Shik Shik di Somalia (Foto: REUTERS/Feisal Omar)
Sulitnya perawatan kesehatan dan risiko praktik budaya serta tradisional yang berbahaya membuat Somalia menempati urutan keempat sebagai negara paling tidak aman bagi perempuan. Perempuan di Somalia juga tidak mendapatkan akses terhadap ke sumber daya ekonomi.
5. Arab Saudi
Arab Saudi (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Arab Saudi (Foto: Wikimedia Commons)
Arab Saudi selama ini memang dikenal sebagai negara yang sangat mendiskriminasikan perempuan. Hal inilah yang membuat Arab Saudi menduduki urutan kelima sebagai negara paling berbahaya bagi wanita.
Diskriminasi dalam tempat kerja, hak milik, praktik budaya, dan agama menjadi alasan mengapa Arab Saudi berbahaya untuk dikunjungi perempuan.
6. Pakistan
Masjid Wazir Khan, Pakistan. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Wazir Khan, Pakistan. (Foto: Wikimedia Commons)
Di urutan keenam ada Pakistan yang juga merupakan negara paling berbahaya bagi perempuan. Hal ini didasari dari diskriminasi serta risiko yang dihadapi perempuan dari praktik budaya, agama, dan tradisional, termasuk pembunuhan demi kehormatan. Pakistan juga menduduki peringkat kelima dalam hal kekerasan non seksual, termasuk kekerasan dalam rumah tangga.
ADVERTISEMENT
7. Republik Kongo
Pengungsian di Kongo (Foto: AFP/John Wessels)
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsian di Kongo (Foto: AFP/John Wessels)
Pertumpahan darah dan pelanggaran hukum yang terjadi selama bertahun-tahun membuat Republik Kongo menjadi negara selanjutnya yang berbahaya bagi wanita. Kongo juga dikenal dengan kekerasan seksual yang sering dihadapi perempuan.
8. Yaman
Anak-anak di Yaman  (Foto: dok : Flickr / anas nurhafidz)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak di Yaman (Foto: dok : Flickr / anas nurhafidz)
Akses perawatan kesehatan dan sumber daya ekonomi yang buruk, risiko praktik budaya dan tradisional, serta kekerasan non seksual membuat Yaman menduduki urutan kedelapan sebagai negara paling berbahaya bagi wanita. Yaman juga saat ini masuk belum pulih dari krisis kemanusiaan yang mengancam 22 juta penduduknya.
9. Nigeria
Negara Nigeria (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Negara Nigeria (Foto: Wikimedia Commons)
Isu penyiksaan, perkosaan, dan pembunuhan warga sipil yang dilakukan pihak militer selama sembilan tahun melawan militan Boko Haram membuat Nigeria menjadi negara selanjutnya yang berbahaya untuk dikunjungi wanita. Nigeria juga dinobatkan sebagai negara paling berbahaya keempat bersama Rusia, ketika menyangkut perdagangan manusia.
ADVERTISEMENT
10. Amerika Serikat
Patung Liberty, Amerika Serikat (Foto:  dok : Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Patung Liberty, Amerika Serikat (Foto: dok : Pixabay)
Amerika Serikat menjadi negara ke-10 yang bahaya dikunjungi wanita karena risiko kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, paksaan terhadap seks, dan kurangnya akses pengadilan dalam kasus pemerkosaan. Survei ini dilakukan setelah kampanye #MeToo menjadi viral pada tahun lalu, dengan ribuan wanita menggunakan media sosial untuk berbagi cerita tentang pelecehan seksual.