Jangan Ceritakan Pengalaman Travelingmu ke Orang Lain, Ini Alasannya

24 Oktober 2018 13:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bercerita pada teman (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bercerita pada teman (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Kamu mungkin terbiasa menceritakan pengalaman liburanmu dengan menggebu-gebu ke orang lain sepulang traveling. Perasaan bahagia mendapatkan pengalaman baru dan eksplorasi ke suatu tempat membuat kamu tidak sabar untuk menceritakannya ke setiap orang.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, ternyata tidak semua orang senang mendengarkan kisah traveling yang kamu miliki. Walau fenomena menceritakan pengalaman traveling sebenarnya bukan hal aneh yang hanya terjadi pada orang-orang tertentu saja, bercerita tentang pengalaman liburan bisa menjadi kesalahan, lho.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa pengalaman liburan bukan merupakan cerita yang baik untuk dibagikan pada setiap orang. Dilansir Vox, berdasarkan studi yang dilakukan pada 2017, orang-orang yang senang bercerita cenderung berpikir bahwa orang lain senang diberikan informasi baru.
Kisah liburan belum tentu akan menjadi hal yang menarik untuk diceritakan, karena sesuatu yang dirasa penting bagi seseorang belum tentu menjadi hal yang penting juga bagi orang lain.
Campuran rasa kecemburuan dan kebosanan menjadi dorongan yang kuat dalam diri seseorang saat mendengar cerita traveling. Terutama ketika kamu tanpa sadar membandingkan perjalanan yang pernah kamu lalui dengan apa yang pernah dilakukan oleh orang lain, seakan-akan perjalananmu lebih menarik dari pada yang dimiliki oleh orang lain.
Traveling bersama travelmate (Foto: Flickr/Travelmate Holidays)
zoom-in-whitePerbesar
Traveling bersama travelmate (Foto: Flickr/Travelmate Holidays)
ADVERTISEMENT
Orang-orang hanya akan cenderung menikmati cerita yang dibagikan apabila mereka memang merasa akrab dengan hal yang diceritakan. Apalagi karena bercerita tentang traveling umumnya menjadi bentuk komunikasi satu arah yang tidak menghiraukan respon pendengarnya.
Meski begitu, berbagi cerita perjalanan dapat meningkatkan rasa percaya diri bagi kamu para traveler. Sebab kamu mendapat kesempatan untuk dapat berbagi sesuatu yang bernilai dan pernah kamu rasakan di mana tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama.
Bercerita tentang pengalaman pada orang lain terbukti secara ilmiah dapat bermanfaat untuk memberikan rasa nyaman dan menyenangkan. Karena merangsang aktivitas saraf otak yang memberikan rasa senang.
Hal ini biasanya terjadi karena kamu senang dengan penemuan baru yang kamu miliki. Pengalaman yang telah kamu lakukan dalam perjalanan liburan menjadi satu hal yang kamu yakini dan percayai. Karena aktivitas itu dapat kamu rasakan, bukan berdasarkan pandangan atau cerita orang lain.
ADVERTISEMENT