news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jiemeifan Jie, Festival 'Valentine' Tertua di China

16 April 2018 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jiemeifan Jie. (Foto: Flickr/John Meckley)
zoom-in-whitePerbesar
Jiemeifan Jie. (Foto: Flickr/John Meckley)
ADVERTISEMENT
Suku Miao, sebuah suku di China punya festival unik untuk memperlihatkan rasa kasih sayangnya. Dianggap sebagai 'Valentine's Day' tertua di China, perayaan yang dilaksanakan setiap hari ke-15 di bulan ketiga kalender Lunar ini bernama Jiemeifan Jie atau yang dikenal juga sebagai Sister's Meal Festival. Tahun ini, festival kasih sayang suku Miao ini akan diadakan pada 30 April hingga 2 Mei 2018.
ADVERTISEMENT
Jiemeifan Jie dirayakan di sebelah Taijiang dan Jianhe, wilayah di daerah barat daya Provinsi Guizhou, di tepi sungai Qingshui yang berjarak sekitar 50 kilometer dari timur laut kota Kaili. Bukan hanya sebagai perwujudan rasa kasih sayang, festival ini juga dilakukan untuk merayakan musim semi yang telah tiba.
Festival ini berasal dari sebuah legenda yang dipercaya suku Miao di China tentang kisah cinta terlarang antara dua orang kakak-adik bersaudara yaitu Jin Dan dan A-Jiao. Ketika kakak beradik ini tumbuh dewasa, keduanya saling jatuh cinta.
Orang tua mereka tentu melarang kisah cinta ini, karena si gadis A-Jiao, harus menikah dengan anak laki-laki pamannya. Dan si pemuda, Jin Dan, tidak ingin menikah dengan perempuan lain selain adiknya tersebut.
ADVERTISEMENT
Karena tidak mendapat ijin dari orang tua, maka kedua kakak beradik ini selalu bertemu di luar rumah untuk menghindari keluarga dan menyembunyikan hubungan mereka. Si gadis selalu membawa nasi yang sudah dimasak dalam keranjang bambu yang biasa ia gunakan untuk membawa peralatan dan perlengkapan menjahitnya.
Lama kelamaan, karena melihat kegigihan mereka, maka orang tua mereka kemudian pindah dari desa tersebut dan menyetujui pernikahan mereka.
Jiemeifan Jie. (Foto: Flickr/John Meckley)
zoom-in-whitePerbesar
Jiemeifan Jie. (Foto: Flickr/John Meckley)
Dikutip dari China Highlights, Suku Miao menyebut makanan yang diberikan pada kekasih secara diam-diam disebut sebagai Gad Liangl yang berarti 'makanan tersembunyi' yang dalam bahasa China diartikan sebagai 姊妹饭 (Zimei Fan) atau Sister's meal.
Jika biasanya hari kasih sayang dirayakan dengan cokelat dan bunga, suku Miao melakukan hal yang berbeda, yaitu dengan menggunakan nasi yang dimasak dalam bambu.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari sebelum perayaan dilakukan, gadis-gadis dari suku Miao akan mengumpulkan bunga dan dedaunan segar yang tumbuh liar di pegunungan untuk menjadi bahan pewarna alami nasi yang akan mereka tanak.
Nasi ini diwarnai dengan warna biru, merah muda, kuning, dan putih sebagai bentuk representasi dari empat musim yaitu musim panas, musim gugur, musim semi, dan musim dingin. Di beberapa tempat, nasi tersebut ada yang diberi warna biru keunguan.
Jiemeifan Jie. (Foto: Flickr/Renee Martin)
zoom-in-whitePerbesar
Jiemeifan Jie. (Foto: Flickr/Renee Martin)
Dalam festival Jiemeifan Jie, gadis suku Miao akan berdandan dengan tutup kepala berwarna perak, mahkota dan kalung. Suku Miao percaya bahwa warna perak menjadi simbol cahaya dan dapat memerangi kekuatan jahat. Tidak jarang mereka menggunakan banyak perhiasan dalam festival ini sehingga terlihat seperti sedang melakukan peragaan busana.
Jiemeifan Jie. (Foto: Flickr/John Meckley)
zoom-in-whitePerbesar
Jiemeifan Jie. (Foto: Flickr/John Meckley)
Ketika para pria tiba, satu persatu dari mereka akan bernyanyi untuk para gadis dengan harapan akan menikahi mereka satu hari nanti. Lagu-lagu ini dinyanyikan secara bergantian dengan cara antiphonal atau bersahut-sahutan. Ketika pria tersebut tidak mampu menjawab pertanyaan dari gadis impiannya dengan bernyanyi, maka mereka kalah dan sang pria harus memberikan hadiah pada gadis tersebut, begitu pula sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Setelah perayaan dilakukan, para perempuan muda ini akan membungkus nasi warna-warni dengan saputangan dan menyelipkan hadiah di dalamnya lalu memberikannya pada pria sebagai hadiah.
Ada berbagai arti dari hadiah yang diselipkan dalam tumpukan nasi tersebut dan hadiah balasan yang harus diberikan pria ketika menerima hadiah tersebut. Misalnya saja apabila sang pria mendapatkan jarum pinus dalam nasi yang ia bungkus, maka sang pria mesti memberikan jarum dan benang sebagai balasannya. Ada juga yang memberi lada atau bawang putih yang artinya sang gadis tidak ingin berhubungan dengan pria tersebut.
Tak jarang ada juga yang memberikan hadiah berupa anak bebek hidup. Jika seorang pria mendapatkan hadiah ini, maka sebagai balasan ia harus memberikan anak babi sehingga saat festival Sister's Meal tahun depan digelar, mereka dapat memakannya bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Selain berbagi makanan, masih banyak lagi hal yang dilakukan saat festival ini berlangsung seperti pertandingan kerbau, lomba kuda pacu, penampilan tradisi suku Miao dan pagelaran musik Lusheng.
Jiemeifan Jie. (Foto: Flickr/John Meckley)
zoom-in-whitePerbesar
Jiemeifan Jie. (Foto: Flickr/John Meckley)