Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Kala yang Baru Adalah Tabu
ADVERTISEMENT
Suku Anak Dalam atau Orang Rimba adalah salah satu suku bangsa minoritas yang hidup di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Mayoritas dari mereka hidup di provinsi Jambi, jumlah populasi diperkiraan sekitar 200.000 orang.
ADVERTISEMENT
Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, Orang Rimba berburu, meramu, menangkap ikan dan memakan buah-buahan yang ada di dalam hutan. Namun deforestasi menjadi kebun sawit oleh masyarakat luar membuat lahan hutan menyempit, menghimpit dan memaksa mereka mengenal wawasan baru.
Keterpaksaan itu nampak di wajah Orang Rimba di Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Kurang lebih 60 KK, Orang Rimba di Muara Kilis hampir sudah menetap dan berinteraksi dengan masyarakat luar, sebagian dari mereka yang dewasa sudah ada yang bercocok tanam sawit dan karet, sementara Anak-anak Rimba sudah ada yang bersekolah.
Keterancaman mereka oleh perkembangan zaman tidak membuat jati diri mereka hilang, meski sudah menetap, mereka tetap melakukan perburuan ke hutan yang masih tersisa meski hasil buruan tak semudah dulu. Pun dengan status agama yang tercantum di KTP tak membuat mereka lupa terhadap adat dan tradisi nenek moyang, Orang Rimba tetap melakukan tradisi seperti melangun mengembara hutan dan turun mandi atau memandikan bayi yang baru lahir ke sungai untuk menghindarkan dari roh-roh jahat.
Kini banyak Orang Rimba terpinggirkan di tanah mereka sendiri dan dipaksa mendapat dampak perkembangan zaman, mengubah pola pikir dan bersentuhan dengan dunia baru menjadi pilihan mereka meski harus diselimuti perasaan tabu.
ADVERTISEMENT