Kedapatan Mabuk Saat Bertugas, Pramugari Ini Dibebastugaskan

21 Agustus 2019 12:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi wanita mabuk Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi wanita mabuk Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pramugari maskapai Air Wisconsin dipecat dari pekerjaannya setelah dilaporkan mabuk saat menjalankan tugas. Pramugari bernama Jualianne March tersebut diduga berada di bawah pengaruh alkohol sehingga membuat kinerjanya menjadi kacau.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari FoxNews, pramugari tersebut tidak dapat konsentrasi saat melakukan security announcement. Ia bahkan menjatuhkan barang-barang, berjalan tersandung-sandung hingga tertidur di kursi lompat.
Insiden tersebut terjadi saat maskapai Air Wisconsin terbang dari Chicago menuju South Bend pada awal Agustus lalu. Selama penerbangan, beberapa penumpang pun menjadi merasa takut melihat tingkah March. Bahkan salah satu sumber melaporkan, ada seorang penumpang yang justru menolong pramugari tersebut dengan memasangkan sabuk pengaman ketika ia tertidur.
Tidak tahan dengan pengalaman tersebut, salah satu penumpang bernama Aaron Scherb menuliskan keluh kesahnya di media sosial Twitter. "Pramugari kita kelihatannya cukup mabuk," cuit Scherb.
"Dia membacakan pengumuman (dia bahkan tidak mengumumkan informasi tersebut melalui security announcement), tidak bisa berjalan lurus/menabrak semua orang di lorong, dan terus menjatuhkan barang-barang. Semua penumpang tampaknya juga menyadari hal ini," lanjut Scherb. "Ini mengerikan,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Beruntungnya, pesawat tersebut dilaporkan mendarat di South Bend dengan selamat. Sesaat setelah mendarat, polisi dan karyawan United naik ke pesawat untuk menemui pramugari tersebut. Ketika ditanya posisinya saat itu, March justru menjawab dia tengah berada di Chicago. March pun akhirnya diperiksa oleh otoritas bandara.
Saat diperiksa, mata perempuan asal Wisconsin berusia 49 tahun tersebut merah dan tercium bau alkohol pada napasnya. March akhirnya mengaku kepada seorang petugas bahwa ia sempat menegak dua shot Vodka sebelum bertugas pada penerbangan tersebut. Setelah dilakukan tes breathalyzer terbukti bahwa terdapat kandungan alkohol dalam darahnya sebesar 0,20 persen.
Ilustrasi pramugari Foto: Pixabay
March kemudian dibebaskan pada 3 Agustus lalu diperiksa kembali beberapa hari kemudian dengan tuduhan kecanduan alkohol. Sidang awal direncanakan akan digelar pada 29 Agustus mendatang. March terancam hukuman penjara hingga enam bulan.
ADVERTISEMENT
Setelah kejadian tersebut, seorang juru bicara Air Wisconsin mengatakan kepada media bahwa March tidak lagi bekerja dengan maskapai tersebut.
"Kami akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang setempat dan membantu mereka sebagaimana diperlukan," ujar perwakilan Air Wisconsin.