Kekeringan Buat Monumen di Spanyol Ini Kembali Ditemukan

30 September 2019 17:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dolmen de Guadalperal di Spanyol Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Dolmen de Guadalperal di Spanyol Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Sebuah monumen bebatuan kuno di Spanyol kembali ditemukan untuk pertama kalinya setelah lebih dari 50 tahun terendam di dasar danau. Monumen megalitikum berusia sekitar 7.000 tahun bernama Dolmen de Guadalperal atau yang juga dikenal dengan 'Spanish Stonehenge' ini akhirnya kembali muncul usai danau di sekitarnya mengering.
ADVERTISEMENT
Dilansir All That Interesting, terletak di Provinsi Caceres, Dolmen de Guadalperal merupakan monumen bebatuan yang tersusun dari kurang lebih 144 batu dan memiliki ketinggian hingga mencapai 6 kaki atau 1,8 meter dengan bentuknya yang melingkar menyerupai Stonehenge di Inggris.
Dolmen de Guadalperal di Spanyol Foto: Wikimedia Commons
"Saya telah melihat beberapa bagian (monumen) tersebut dari bawah air sebelumnya, tetapi ini adalah pertama kalinya saya melihatnya secara penuh," kata Perwakilan Departemen Budaya Spanyol, Angel Castano, seperti dikutip dari Atlas Obscura.
Sebagai penduduk Peraleda de la Mata, sebuah desa yang hanya berjarak beberapa kilometer dari situs tersebut, Castano mengungkapkan telah sering melihat bangunan kuno sepanjang hidupnya. Namun, ini adalah pertama kalinya ia bisa melihat sebuah peninggalan kuno yang sangat menakjubkan.
ADVERTISEMENT
"Ini spektakuler, karena kamu dapat menyaksikan seluruh kompleks untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade," imbuh Castano.
Stonehenge di Inggris Foto: Freesally
Pada awalnya, monumen ini pertama kali ditemukan oleh seorang arkeolog Jerman bernama Hugo Obermaier, yang melakukan penggalian pada pertengahan 1920-an. Namun, akibat pembangunan Waduk Valdecanas yang dilakukan pemerintahan Jenderal Franco, membuat Dolmen de Guadalperal tenggelam pada tahun 1963.
Menurut salah seorang peneliti Universitas Alcala, Primitiva Bueno Ramirez, banyak para peneliti yang harus berjuang untuk bisa melakukan penelitian terhadap situs-situs bersejarah, karena terkendala beberapa faktor.
"Anda tidak akan bisa percaya berapa banyak permata arkeologis dan bersejarah yang terendam di bawah danau buatan Spanyol," kata Ramirez.
Dolmen de Guadalperal di Spanyol Foto: Wikimedia Commons
Kemunculan Dolmen Guadalperal tak diragukan lagi telah membangkitkan semangat para arkeolog yang ingin melakukan penelitian terhadap situs tersebut. Karena para peneliti berspekulasi bahwa monumen batu itu telah ada sejak abad ke-4 atau ke-5 SM, ribuan tahun lebih tua dari Stonehenge di Inggris.
ADVERTISEMENT
“Apa pun yang kami lakukan di sini, perlu dilakukan dengan sangat hati-hati. Kami membutuhkan penelitian berkualitas tinggi menggunakan teknologi arkeologi terbaru. Mungkin perlu biaya, tetapi kita sudah memiliki salah satu hal yang paling sulit diperoleh monumen bersejarah yang luar biasa ini. Pada akhirnya, uang adalah hal yang mudah. Masa lalu tidak bisa dibeli," ujar Ramirez.
Kini, peneliti berlomba-lomba memeriksa, sebelum susunan batu itu kembali terendam air. Sekarang setelah Dolmen de Guadalperal muncul kembali, para arkeolog berharap agar monumen bebatuan tersebut bisa dipindahkan secara permanen ke tempat yang lebih tinggi dan lebih kering, agar tak mengalami kerusakan yang lebih parah pada permukaannya yang sudah terkikis.
Bagaimana menurutmu?