Kemenpar Bagikan Kiat Tingkatkan Event Wisata ke Pemerintah Daerah

19 Maret 2018 19:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Coaching CoE Kemenpar 2018 (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Coaching CoE Kemenpar 2018 (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pariwisata saat ini tengah meningkatkan potensi wisata Indonesia dalam dunia internasional. Banyaknya festival daerah menjadi daya tarik wisatawan untuk terus berkunjung ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun, meskipun memiliki banyak festival, masih banyak daerah yang kurang memaksimalkan potensi wisata yang mereka miliki. Hal ini jugalah yang menjadi salah satu konsentrasi Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Saat ini Indonesia memiliki beberapa event yang sebenarnya mampu bersaing di kancah dunia, seperti Jember Fashion Carnaval atau daerah yang memiliki potensi tinggi dalam dunia wisata, seperti Banyuwangi.
"Banyuwangi mungkin kota keenam terbesar di Jawa Timur, tapi pendapatannya tertinggi No. 2 di Jawa Timur, bahkan bisa lebih besar dari Malang," ujar Arief Yahya, dalam Workshop/Coaching Penyelenggaraan Calendar of Event di Balairung Soesilo Soedarman di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kementerian Pariwisata, Senin (19/3).
Coaching CoE Kemenpar 2018 (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Coaching CoE Kemenpar 2018 (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Untuk itulah, Kemenpar menggandeng Jacky Murssy, Pakar Pemasaran sekaligus Deputy CEO MarkPlus untuk mengemukakan beberapa hal yang harus diperhatikan pemerintah daerah dalam memasarkan kegiatan kebudayaan mereka dalam bentuk event.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan konsep return, baik yang dihasilkan secara finansial dalam bentuk materi, maupun non-finansial seperti brand awareness pada masyarakat. "Setiap kali ada event yang diselenggarakan harus ada return-nya, baik dalam bentuk pendapatan maupun advokasi atau pencatatan mengenai berapa orang yang datang, siapa saja, dan opini dari pengunjung yang datang," tutur Jacky.
Lebih lanjut, ia juga menuturkan bahwa dalam pembuatan event dibutuhkan kurator yang berpengalaman. Kurator dalam event akan berpartisipasi sebagai produser dan director. Produser akan bertanggung jawab mengenai berjalannya event dan pembiayaan agar lancar, sedangkan director bertanggung jawab dari segi kreatifitas dan inovasi.
Coaching CoE Kemenpar 2018 (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Coaching CoE Kemenpar 2018 (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
"Konsep return adalah tanggung jawab dari produser yang akan bernegosiasi dengan director-nya. Dalam buat event, hal terpenting adalah kurator dan sales yang fokus pada komersialisasi event. Harus ada efek komersial ketika memasarkan event, kerjasama dengan sponsor, dan berapa banyak dana yang orang lain akan habiskan di tempat tersebut," tambah Jacky.
ADVERTISEMENT
Selain konsep return, ada beberapa hal lainnya yang penting untuk diperhatikan, seperti komitmen dalam pembuatan event, fokus dari event, dan info yang mendetail.
Dalam pembuatan event, panitia atau pengurus yang dalam hal ini adalah pemerintah daerah harus berkomitmen, mulai dari hal yang kecil seperti penetapan tanggal, tidak peduli apapun yang terjadi dalam internal pemerintah daerah.
Selain itu, pemberian info yang mendetail, bukan hanya mengenai event yang berjalan, tetapi juga bagaimana cara mendapatkan event tersebut juga harus menjadi perhatian pemerintah daerah.
Misalnya bagaimana cara mendapatkan tiket event tersebut, cara menuju ke tempat event berlangsung, kendaraan yang harus digunakan, letak dan lokasi penginapan, pintu masuk menuju acara, hingga cara menemukan kursi tempat menonton kegiatan kebudayaan yang dipentaskan.
ADVERTISEMENT
"Info detail itu yang belum available. Beberapa event di Indonesia hasilnya bagus sekali, misal ada beberapa event tertentu yang baru berjalan, kemudian ketika dicari di media sosial, banyak foto yang mendokumentasikan acara tersebut tanpa adanya info jelas, yang akhirnya membentuk persepsi berbeda di setiap orang yang mencari infonya.
Sebenarnya event di Indonesia sudah lengkap, tetapi info detailnya kurang lengkap karena belum ada yang provide. Padahal hal ini 80 persen jadi standar kesuksesan," pungkas Jacky.