Kenakan Hiasan dari Rambut Nenek Moyang Jadi Tradisi Unik Suku Miao

4 Oktober 2018 9:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wanita Suku Miao di China (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Wanita Suku Miao di China (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Selain punya tradisi Lotus Feet yaitu mengecilkan ukuran kaki, China juga punya tradisi turun temurun lainnya yang tak kalah unik. Satu di antaranya adalah menggunakan rambut nenek moyang mereka sebagai hiasan di kepala.
ADVERTISEMENT
Ya, suku Miao yang bermukim di wilayah Liupanshui, Provinsi Guizhou, China Selatan ini punya tradisi menggunakan penutup kepala yang terbuat dari rambut kerabat atau leluhur mereka yang sudah meninggal. Mereka akan menyimpan helaian rambut dari sanak keluarga yang sudah tiada dan 'menenun'nya menjadi hiasan kepala.
Potret Wanita Suku Miao di China  (Foto: Flickr / giovanni bohorquez)
zoom-in-whitePerbesar
Potret Wanita Suku Miao di China (Foto: Flickr / giovanni bohorquez)
Setiap hiasan terdiri dari wol, linen dan rambut leluhur yang dipasang pada tanduk binatang yang dibuat dari kayu, kemudian dieratkan menggunakan pita putih. Alhasil, jika dilihat, wignya pun berbentuk tanduk yang besar.
Tampak Belakang Wig yang Digunakan Wanita Suku Miao (Foto: Flickr / Rita Willaert)
zoom-in-whitePerbesar
Tampak Belakang Wig yang Digunakan Wanita Suku Miao (Foto: Flickr / Rita Willaert)
Para wanita juga menyimpan dan mengumpulkan helai demi helai rambut saat menyisir rambutnya. Kemudian ketika sudah terkumpul banyak, mereka akan menyerahkan rambut tersebut kepada anak perempuannya saat menikah.
Hiasan kepala ini tidak dipakai setiap hari, namun hanya dipakai pada acara tertentu saja seperti saat pernikahan atau hari raya. Mereka menganggap tradisi ini menjadi salah satu cara untuk menghormati leluhur mereka.
Wanita Suku Miao di China Gunakan Rambut Nenek Moyang (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Wanita Suku Miao di China Gunakan Rambut Nenek Moyang (Foto: Wikimedia Commons)
Dahulu, selain wanita Suku Miao yang menggunakan hiasan kepala, kaum pria pun turut mengenakannya. Namun, lambat laun laki-laki di suku ini meninggalkannya, sementara para perempuan tetap mempertahankannya.
ADVERTISEMENT