Kisah Pilu di Balik Mendunianya Gembok Cinta
ADVERTISEMENT
Kamu mungkin sudah tidak asing dengan gembok cinta yang dapat kamu temui di berbagai negara. Love lock atau love padlocks berwarna-warni itu kerap dijadikan simbol cinta bagi sejumlah pasangan yang dimabuk asmara.
ADVERTISEMENT
Biasanya love lock bertulis nama pasangan. Kemudian dipasang di sebuah sebuah kerangka besi atau pagar jembatan.
Di balik kepopulerannya, siapa sangka ada legenda yang begitu memilukan terkait munculnya gembok cinta.
Lahir di Serbia, tepatnya pada tahun 1914, saat Perang Dunia II. Kala itu Eropa sedang mengalami perang, tak terkecuali kota kecil Serbia bernama Vrnjačka Banja.
Relja, adalah salah satu pemuda yang dihadapkan kenyataan untuk ikut bertempur. Mau tak mau, dirinya pun mendaftarkan diri dan bergabung menjadi tentara.
Di saat yang sama, ia memiliki kekasih bernama Nada. Seperti pasangan yang tengah dimabuk asmara, Nada dan Relja tak ingin dipisahkan. Akhirnya, Nada dan Relja memutuskan untuk bertunangan.
Karena Austria menyatakan perang terhadap Serbia, Relja pun harus pergi. Ia mengenakan seragamnya dan pergi membela negaranya.
ADVERTISEMENT
Dalam keadaan seperti ini, Nada pun setia menunggu pujaan hatinya kembali. Namun sayang, justru pil pahit yang harus ditelan Nada. Pasalnya Relja tidak pernah kembali ke Vrnjačka Banja, karena jatuh cinta dengan seorang gadis di Corfu.
Nada sangat patah hati, dan jatuh dalam kesedihan yang tidak pernah pulih. Hingga akhirnya, Nada pun meninggal di usianya yang masih muda.
Gadis-gadis lain di kota itu terganggu dengan peristiwa ini, sehingga mereka dengan cepat ‘bergerak’ untuk memastikan kisah cintanya. Secara bersamaan, mereka membeli gembok dan menuliskan nama mereka dan sang kekasih.
Kemudian gembok tersebut dipasang ke jembatan tempat Nada dan Relja dulu bertemu, Most Ljubavi Bridge. Selanjutnya kunci dari gembok tersebut pun dilemparkan ke sungai untuk memastikan pasangannya tetap setia.
ADVERTISEMENT
Begitulah legenda di balik gembok cinta yang terkenal.