Komitmen Kemenpar untuk Rampungkan Infrastruktur 10 Bali Baru

17 Juli 2019 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Arief Yahya. Foto: Dok. Kemenpar RI
zoom-in-whitePerbesar
com-Arief Yahya. Foto: Dok. Kemenpar RI
ADVERTISEMENT
Senin (15/7) lalu, Presiden Joko Widodo memimpin rapat kabinet terbatas ketiga yang dilaksanakan di Kantor Presiden. Dalam rapat tersebut, Jokowi, Menteri Pariwisata, beserta Gubernur dari empat Provinsi 10 Bali Baru membahas tentang Pengembangan Destinasi Pariwisata.
ADVERTISEMENT
Presiden memberi enam poin untuk 4 Destinasi Pariwisata Super Prioritas. Pertama terkait infrastruktur, kemudian akses konektivitas menuju ke kawasan destinasi wisata.
Poin ketiga, Jokowi meminta agar fasilitas tersedia di lokasi wisata. Keempat berkaitan dengan sumber daya manusia di sekitar destinasi wisata.
Kelima perihal atraksi dan produk-produk yang ada di tempat wisata terkait dengan pasar, pasar seni, dan budaya yang perlu ditampilkan. Terakhir, Jokowi menekan perlunya promosi besar-besaran secara integrasi, sehingga mendapatkan manfaat dan memberikan efek bagi pertumbuhan ekonomi daerah maupun ekonomi nasional.
Oleh karena itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya, berkomitmen untuk membangun sinergi dengan berbagai pihak demi merampungkan pembangunan infrastruktur di empat destinasi wisata super prioritas. Maka dari itu, pembangunan di Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo harus selesai pada 2020 mendatang.
ADVERTISEMENT
“Yang diinginkan Presiden pada 2020 semua infrastruktur dan utilitas dasar, seperti Atraksi, Akses, dan Amenitas (3A) harus selesai,” kata Arief Yahya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.
Arief memberikan contoh, atraksi yang ada di Danau Toba harus mendapatkan sertifikat UNESCO Global Geopark (UGG) pada 2019.
“Dalam framework, pengembangan destinasi itu selalu menggunakan konsep 3A jika ingin menjadi global player, maka harus menggunakan global standar. Dengan masuknya geopark di Indonesia dalam daftar UGG, berarti meningkatkan promosi destinasi wisata bahkan hingga ke level dunia,” katanya.
Bandara Silangit Foto: Johanes Hutabarat/kumparan
Poin kedua dari sisi akses, untuk bandara Silangit harus selesai dan menjadi bandara Internasional. Sementara pembangunan jalan tol dari Kualanamu - Tebing Tinggi juga harus selesai pada 2020 nanti.
ADVERTISEMENT
“Dari sisi amenitas sudah ada investasi di Danau Toba sebesar Rp 6 triliun yang nantinya akan dibangun, salah satu contoh adalah hotel. Pada 2020 harus sudah selesai dan sudah beroperasi,” tambah Arief.
“Dampaknya, selain dapat mendongkrak jumlah wisatawan asing atau turis, juga mendorong peningkatan pendapatan masyarakat sekitar objek wisata, serta pemerintah asli daerah dan pendapatan negara,” pungkas Arief Yahya.