news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kota Besar Dunia Ini Ternyata Dibangun oleh Para Budak

28 November 2017 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kota Venasia (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kota Venasia (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Perbudakan adalah perbuatan yang sangat keji dan tidak manusiawi. Dikutip dari medium.com, sejarah mencatat, perbudakan juga menciptakan dampak sosial yang sangat buruk bagi masyarakat yang menerapkannya.
ADVERTISEMENT
Seperti Amerika Serikat, negara ini bahkan sempat mengalami perang saudara yang salah satu pemicunya adalah selisih pendapat tentang perbudakan. Catatan riwayat lain juga menyebut, sejumlah kota atau daerah yang ada di dunia saat ini terlahir dari praktik perbudakan pada masa lalu.
Berikut 5 kota yang dibangun dari perbudakan, seperti kumparan (kumparan.com) rangkum dari Toptenz.net, Selasa (28/11/2017).
1. Mexico City, Mexico
Ilustrasi Mexico City. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mexico City. (Foto: Wikimedia Commons)
Kota yang terkenal dengan cokelat, jagung dan cabainya ini ternyata merupakan satu kota terbesar di dunia yang dibangun dari perbudakan. Mexico City modern berdiri di atas sisa-sisa kota Tenochtitlan yang telah lama terkubur dan juga kota metropolitan Aztec yang dilenyapkan Hernan Cortes pada 1521.
Dan sebenarnya, kota Tenochtitlan sendiri dahulu dibangun oleh budak yang disewa oleh suku Aztec, sebelum akhirnya diratakan dengan tanah oleh Cortes. Setelah Cortes sukses meratakan kota, ia justru membiarkan sebagian besar penduduk aslinya, yakni suku Aztec, untuk menetap, tentunya dengan menjadi budak.
ADVERTISEMENT
Cortes memperbudak semua penduduk dan memaksa mereka membangun kembali kota baru dengan gaya Eropa di atas reruntuhan Tenochtitlan. Kota itu kemudian menjadi Mexico City modern seperti yang dikenal sekarang.
2. Praha, Republik Ceko
Ilustrasi Praha, Republik Ceko (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Praha, Republik Ceko (Foto: Pixabay)
Kota yang menjadi salah satu destinasi para wisatawan saat berkunjung ke Eropa ini tenyata dibangun dari aktivitas jual-beli perbudakan dari Ceko ke kawasan di Afrika dan Timur Tengah.
Para budak ini merupakan keturunan Eropa yang berasal dari kasta rendahan. Mereka dijual oleh orang Eropa lain yang lebih kaya. Hasil penjualan tersebut digunakan oleh para bangsawan Eropa untuk memulihkan kembali bangunan dan karya seni Ceko yang sempat hilang.
3. Havana, Cuba
Ilustrasi Havana, Cuba (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Havana, Cuba (Foto: Pixabay)
Havana adalah kota terbesar di Kuba dan di seluruh Karibia. Kota ini disebut sebagai monumen raksasa untuk ribuan budak. Hampir semua bangunan di Kota Havana tua dibangun oleh budak Afrika.
ADVERTISEMENT
Salah satu contohnya adalah Grand Old Square Havana yang dulu dibangun oleh budak dan kemudian digunakan sebagai pasar budak.
Kota tua Havana juga sempat mengalami pemberontakan budak pada masa pendudukan Kerajaan Spanyol, yang berakhir dengan pembantaian para budak. Kini, Kota ini juga terkenal dengan ekspor utama gula, buah-buahan, dan tembakau.
4. Rio de Janeiro, Brasil
Ilustrasi Rio de Janeiro. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rio de Janeiro. (Foto: Wikimedia Commons)
Pada masa lalu, Brasil terkenal sebagai negara dengan perbudakan terbesar di dunia. Di negara ini para budak dijual, dan dipaksa bekerja di pabrik atau membangun arsitektur negara tanpa bayaran.
Sejarah Islam di Brasil ini pun dimulai dengan impor tenaga kerja budak dari Afrika ke negara tersebut. Banyak Muslim yang dijatuhi hukuman mati, penjara, cambuk, atau deportasi.
ADVERTISEMENT
5. Venesia, Italy
Kota Venasia (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kota Venasia (Foto: Pixabay)
Venesia di masa lalu menjadi pasar perbudakan suku Muslim Tartar dan Balkan. Ribuan dari mereka diperbudak untuk membangun kota yang sebagian besarnya diliputi air ini.
Dengan jual beli budak ini, perekonomian Venesia menjadi sangat maju. Untung jual beli budak di Venesia bisa mencapai 150 persen, menjadikannya bisnis yang sangat menjanjikan di masa itu.