Megahnya Atelier des Lumieres, Museum Seni Digital Pertama di Paris

4 Oktober 2018 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pengunjung yang tengah melihat pertunjukkan seni di Atelier des Lumiere (Foto: Flickr/Jean-Pierre Dalbera)
zoom-in-whitePerbesar
Para pengunjung yang tengah melihat pertunjukkan seni di Atelier des Lumiere (Foto: Flickr/Jean-Pierre Dalbera)
ADVERTISEMENT
Paris merupakan salah satu kota yang paling banyak dikunjungi wisatawan di seluruh dunia. Kota yang terkenal dengan ikon Menara Eiffelnya tersebut dikenal sebagai pusat mode dan seni yang ada di dunia.
ADVERTISEMENT
Tak hanya tempat wisatanya saja yang membuat orang jatuh cinta dan terhanyut akan keindahan Paris, tetapi juga museum-museum yang ada di sana. Mulai dari Museum Luvre yang terkenal dengan desainnya yang sangat artistik, hingga Museum Madame Tussauds yang menyajikan koleksi boneka lilin dari tokoh-tokoh terkenal dunia.
Selain beberapa museum tadi, Paris baru saja membuka sebuah museum seni digital pertama yang bernama Atelier des Lumieres. Museum yang dibangun dan dioperasikan oleh Culturespaces itu merupakan museum seni digital pertama di Paris.
Salah satu ruangan di Museum Atelier des Lumiere (Foto: Flickr/Daniel Hache)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu ruangan di Museum Atelier des Lumiere (Foto: Flickr/Daniel Hache)
Dilansir The Guardian, saat museum itu dibuka, Culturespaces menyelengarakan sebuah pameran bertajuk "Workshop of Lights" yang didedikasikan untuk Gustav Klimt dan karya-karya seninya di sebuah ruangan besar yang bernama La Halle.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya karya Gustav Klimt, di sana juga ditampilkan beberapa karya seni lainnya dari Egon Schiele dan Friedrich Stowasser, yang dikenal sebagai pelukis dengan konsep 'Hundertwasser'nya. Selain itu, terdapat beberapa ruangan yang menampilkan karya seni digital lainnya.
Terdapat pula ruangan lain bernama Le Studio yang lebih memanjakan pengunjung dengan konsep audio visual yang canggih. Karya-karya dari para seniman diubah menjadi gambar lukisan yang diproyeksikan (menggunakan 140 proyektor video laser) ke sebuah dinding setinggi 10 meter dengan luas sekitar 3 ribu meter persegi dan menghasilkan karya seni digital yang sangat memukau.
Salah satu ruangan di Museum Atelier des Lumiere (Foto: Flickr/Daniel Hache)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu ruangan di Museum Atelier des Lumiere (Foto: Flickr/Daniel Hache)
Tidak hanya gambar-gambar yang immersif dan memiliki pemandangan luas di seluruh ruang, kamu juga bisa mendengarkan musik dari beberapa musikus dunia, seperti Wagner, Chopin, Beethoven, dan lain-lain. Musik tersebut disajikan menggunakan sistem suara inovatif dan gambar-gambar yang bergerak, dengan 50 speaker yang diprogram untuk melengkapi pengalaman visual 3D, sehingga kamu dapat menikmati sebuah perpaduan karya seni yang ciamik.
ADVERTISEMENT
"Orang-orang tidak belajar tentang budaya seperti yang mereka lakukan di masa lalu. Prakteknya, budaya telah berkembang dan harus sejalan dengan mereka. Penyatuan seni dan teknologi digital, menurut saya, merupakan penyebaran seni antar generasi mendatang," ujar Bruni Monnier, Presiden Culturespaces.
Ketika masuk ke Museum Atelier des Lumieres, kamu akan melihat dinding-dinding besar yang menampilkan beberapa karya seni berbentuk digital yang memukau. Terlihat ribuan gambar yang bergerak di sekitar ruangan, mulai dari langit-langit hingga yang ada di bawah lantai.
Terdapat beberapa ruangan di sana yang menampilkan berbagai macam karya seni, mulai dari karya-karya neoklasik Klimt di Wina, lalu diikuti oleh poster asli dari gerakan seni 'Vienna Secession', hingga warna-warna cerah dari lukisan Hundertwasser.
ADVERTISEMENT
Sejak dibuka tiga bulan lalu, lebih dari 400 ribu orang telah mengunjungi Atelier des Lumières. Menurut Monnier, ini melampaui harapan Culturespaces.
“Kami sudah memikirkan situs lain di Prancis. Pada akhir tahun ini, kami akan membuka pusat seni digital serupa di Korea Selatan, yang berada di bekas bunker di pulau Jeju. Kami juga akan membuka situs pertama kami di AS pada 2019,” tutup Monnier.
Siap melihat indahnya Museum Atelier des Lumieres di Paris?