Menelusuri Pasar Apung Muara Kuin, Pasar Apung Tertua di Indonesia

16 Juni 2019 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasar Terapung Kuin Foto: Flickr / Muhammad Ilham Sembiring
zoom-in-whitePerbesar
Pasar Terapung Kuin Foto: Flickr / Muhammad Ilham Sembiring
ADVERTISEMENT
Berkunjung ke Banjarmasin jangan lupa untuk berpetualang di Pasar Terapung Muara Kuin yang ikonik. Di tempat ini, kamu dapat melihat langsung interaksi unik sekaligus keriuhan transaksi jual beli antara pedagang dengan warga lokal di atas permukaan air.
ADVERTISEMENT
Berada di atas muara Sungai Kuin, di kecamatan Banjarmasin Utara, Kalimantan Selatan, pasar terapung ini sudah ada sejak 400 tahun. Menurut beberapa sumber, dengan umurnya yang lebih dari 4 abad menjadikannya sebagai pasar apung tradisional tertua di Indonesia.
Pedagang di Pasar Terapung Kuin Foto: Flickr / Humphrey Irwantono
Ya, mengingat usianya yang sudah tua, Pasar Terapung Muara Kuin juga menjadi saksi bisu penggunaan sistem barter hingga kemudian lambat laun berubah memakai uang sebagai alat pembayaran yang sah.
Lantas, bagaimanakah interaksi antara penjual dan pembeli dilakukan di pasar ini, mengingat lokasi transaksi jual beli yang terbilang tak biasa. Proses bertemunya penjual dan pembeli adalah di atas perahu atau jukung dalam bahasa Banjar. Namun, beberapa pedagang ada juga yang memakai perahu bermesin atau klotok.
ADVERTISEMENT
Sambil mengemudikan perahu atau klotoknya, para pedagang menjajakan barang dagangannya. Sebut saja sayur mayur, buah-buahan, hasil kebun, berbagai jenis ikan, kebutuhan rumah tangga, hingga kue-kue tradisional, bisa ditemukan di sini.
Para Pedagang yang Berjualan di Pasar Terapung Kuin Foto: Flickr / Humphrey Irwantono
Mayoritas pedagang yang berjualan di Pasar Terapung Kuin, Banjarmasin merupakan perempuan paruh baya Suku Banjar. Biasanya, mereka berjualan setelah salat subuh hingga sekitar pukul 09.00 WITA.
Nantinya saat pasar akan bubar ditandai dengan pedagang yang mengayuh perahu meninggalkan lokasi pasar dan pergi menyusuri anak-anak sungai. Biasanya, mereka akan melanjutkan berjualan dengan menawarkan dagangan kepada penduduk yang rumahnya berada di sepanjang bantaran sungai Barito.
Barang Dagangan Penjual di Pasar Terapung Kuin Foto: Flickr / riany tam
Sayangnya, meski menawarkan atraksi yang menarik, menurut laporan dari Antara, Pasar Terapung Muara Kuin terancam musnah. Pasalnya, objek wisata ini mulai sepi pengunjung karena mayoritas pengunjung lebih memilih pasar terapung buatan pemerintah kota yang terletak di Menara Pandang Sungai Martapura.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari itu, bila kamu penasaran, datanglah langsung ke sini. Kamu hanya perlu berkendara ke Desa Alalak kemudian melanjutkan perjalanan dengan menyewa klotok.
Sempatkan diri untuk bersantai sambil melihat rumah terapung (Rumah Lanting), aktivitas pasar dan menikmati makanan khas Banjarmasin. Dan jangan lupa pula untuk keluarkan kamera untuk abadikan momen.
Tertarik berkunjung?