news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menengok Masa Kelam Singapura di Changi Museum

26 Mei 2018 14:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapel di Changi Museum. (Foto: Flickr/Debbie Soh)
zoom-in-whitePerbesar
Kapel di Changi Museum. (Foto: Flickr/Debbie Soh)
ADVERTISEMENT
Singapura, negara maju ini kerap kali membius masyarakat Indonesia karena negaranya yang 'serba ada'. Terlepas dari itu, sebenarnya Negara Singa tak hanya berisi lokasi-lokasi yang Instagramable atau tempat hiburan yang meriahnya saja.
ADVERTISEMENT
Ada satu sisi dimana The Lion City menyimpan masa kelamnya. Adalah Changi Museum, museum ini mengupas tuntas riwayat perang Singapura selama Jepang mendudukinya.
Museum ini menjadi pengingat masa kelam sekaligus mengungkap kejadian emosional yang berlangsung di Singapura dari tahun 1942 hingga 1945. Tragedi yang teramat meyakitkan bagi tahanan perang dan warga sipil yang diasiangkan di Penjara Changi itu begitu membekas.
Surat-surat di Changi Museum. (Foto: Flickr/Lawrence)
zoom-in-whitePerbesar
Surat-surat di Changi Museum. (Foto: Flickr/Lawrence)
Changi Museum sendiri dibagi menjadi lima zona yaitu Stroyboard Changi Prison Section, Changi Murals, Artist Wartime, dan End of War. Museum sejarah Singapura selama Perang Dunia II ini juga menampilkan berbagai macam foto dan gambar yang memilukan, artefak, surat yang ditulis oleh para tahanan, dan ada pula mural yang dilukis oleh mantan tahanan, Stanley Warren.
ADVERTISEMENT
Ada pula benda-benda peninggalan para tahanan pada masa itu. Seperti lencana para komandan yang gugur, atau benda-benda yang digunakan sehari-hari misalnya peralatan makan, cerutu hingga kotak rokok.
Benda-benda Peninggalan di Changi Museum. (Foto: Flickr / kh_kok)
zoom-in-whitePerbesar
Benda-benda Peninggalan di Changi Museum. (Foto: Flickr / kh_kok)
Koleksi lengkap seperti buku tentang Changi dan pengalaman para tahanan perang, dokumentasi dan tur audio. Tur audio ini akan memandu para wisatawan untuk berkeliling dan menjelaskan mengenai seluk beluk museum selama 45 menit lamanya.
Changi Museum dibuka pada 15 Februari 2001 lalu tepat pada peringatan ke-59 jatuhnya Singapura ke Jepang. Dan kala itu diresmikan oleh Menteri Perdagangan dan Industri, BG George Yeon.
Hadirnya museum ini untuk mengedukasi para generasi penerus soal teror dan keheroikan yang ada di Singapura saat itu. Museum ini juga berfungi sebagai institusi pendidikan dan tempat yang penting bagi sejarah di Singapura.
Keadaan di Dalam Kapel. (Foto: Flickr / Choo Yut Shing)
zoom-in-whitePerbesar
Keadaan di Dalam Kapel. (Foto: Flickr / Choo Yut Shing)
Sebelum menjadi museum, dahulu lokasi ini berfungsi sebagai penjara dan kapel. Dan kapel itu juga digunakan untuk beribadah saat zaman perang.
ADVERTISEMENT
Berada di timur Singapura, Changi Museum di buka setiap hari dan tiket masuknya gratis. Namun, jika ingin mengikuti tur akan dikenakan biaya sekitar Rp 40 ribu hingga Rp 80 ribu.