Mengenal 7 Destinasi Wisata Sejarah Pekanbaru

11 Maret 2018 11:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pekanbaru yang selama ini dikenal karena perkebunan sawit dan minyak bumi ternyata punya kekayaan wisata bersejarah. Ibukota Provinsi Riau ini memiliki tempat-tempat bersejarah yang kental akan perpaduan budaya Melayu dan Pekanbaru tempo dulu. Berikut kumparanTravel hadirkan wisata sejarah yang wajib kamu kunjungi di Pekanbaru.
ADVERTISEMENT
1. Taman Tuan Kadi
Taman Tuan Kadi (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Berada dekat dengan pusat kota, tepatnya di Kecamatan Senapelan, Pekanbaru di bawah jembatan Siak 1, taman ini bukan sekedar taman kota. Di taman ini terdapat salah satu cagar budaya kebanggaan masyarakat Pekanbaru yaitu Rumah Singgah Sultan.
Dibangun pada tahun 1895, rumah ini menjadi persinggahan Sultan Syarif Kasim II apabila sedang mengunjungi kota Pekanbaru. Rumah ini merupakan rumah dari mertua Tuan Qadhi H. Zakaria yang bernama Haji Nurdin Putih.
Taman Tuan Kadi (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Karena dulunya berada di atas sungai, rumah singgah ini memiliki lantai yang tinggi seperti bentuk rumah panggung. Di dalam rumah khas Melayu ini, kamu bisa melihat foto-foto sejarah Sungai Siak dan juga melihat dulang, yaitu tempat penyajian makanan khas Melayu yang berada di sekeliling ruangan. Selain itu, ada gasing yang merupakan permainan warga Melayu di jaman dulu dan centong nasi yang terbuat dari batok kelapa.
ADVERTISEMENT
Taman Tuan Kadi bukan hanya memiliki nilai sejarah karena rumah singgah, tapi juga karena berisi halte lama yang menjadi saksi sejarah pengeboran minyak bumi di Pekanbaru yang menghubungkan dan menjadi spot terbaik melihat pemandangan jembatan Siak yang berdiri megah. Di taman ini juga terdapat buah manggis yang menjadi simbol warga Melayu yang melambangkan kejujuran.
2. Rumah Tinggi
Rumah tenun (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Rumah Tinggi atau lebih dikenal sebagai rumah tenun adalah tempat produksi kain tenun Melayu di Pekanbaru. Kain yang berhias benang sutra berwarna emas dengan motif khas Pekanbaru ini dibuat dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang khas dan dioperasikan secara manual. Di tempat ini, kamu bisa melihat proses pembuatan kain tenun Melayu, alat pembuatan, hingga membeli kain tenun yang sudah jadi, seperti syal, sarung, dan selendang.
ADVERTISEMENT
3. Titik Nol Kilometer Pekanbaru
Wisata sejarah Pekanbaru (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Titik Nol Kilometer Pekanbaru ini berada kawasan Pelindo dekat dengan gedung gudang. Dibangun pada 1920 oleh pemerintah Hindia Belanda, tugu ini menjadi penanda pembangunan jalan yang mencantumkan jarak kota tetangga seperti Padang dan Bangkinang. Meski sempat menjadi perdebatan dengan pihak pemerintah mengenai letak resmi Titik Nol Kilometer, akhirnya tugu ini secara resmi menjadi Titik Nol Kilometer Pekanbaru karena sejarah yang dimiliki oleh tugu ini.
4. Istana Hinggap
Wisata Sejarah Pekanbaru (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Jika Rumah Singgah Sultan adalah rumah dari mertua Tuan Kadi, maka Istana Hinggap adalah rumah dari Tuan Kadi sendiri, Disebut sebagai Istana Hinggap karena Sultan Syarif Kasim II biasanya menginap di tempat ini. Tuan Qadhi H. Zakaria atau lebih dikenal sebagai Tuan Kadi adalah seorang mufti Kesultanan Siak pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim.
ADVERTISEMENT
Bergaya artdeco, perpaduan Eropa dan Turki, rumah ini masih mempertahankan bentuk dan bangunan lamanya. Pemugaran rumah ini hanya dilakukan pada lantainya saja.
5. Pasar Bawah
Wisata Sejarah Pekanbaru (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Pasar Bawah adalah pasar yang terkenal dan menjadi ikon di kota Pekanbaru, mulai dari oleh-oleh khas Pekanbaru, sembako, pakaian, barang antik, peralatan elektronik hingga barang impor asal Singapura dan Malaysia ada di tempat ini. Kamu yang doyan berbelanja jangan lupa untuk menyambangi pulau dengan bentuk khas rumah Melayu ini, ya.
6. Kampung Bandar
Wisata Sejarah Pekanbaru (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Kampung yang berdiri di Bandar Senapelan ini dulunya adalah pusat niaga, menjadi tempat transit pengiriman hasil bumi sebelum dibawa dan dijual ke pasar. Kawasan kampung yang terbakar pada 28 Januari 2018 ini sekarag dihiasi dengan mural buatan anak-anak muda Pekanbaru.
ADVERTISEMENT
Di kawasan ini, kamu juga bisa mencicipi bakwan Cikog, yaitu bakwan tempo dulu yang dibeli tanpa harus bertemu, tetapi dipesan dengan cara mengintip ke rumah pembuatannya. Karena dalam bahasa Melayu, cikog artinya mengintip. Kawasan reruntuhan ini juga dimanfaatkan menjadi tempat konser musik oleh masyarakat Pekanbaru.
7. Kimteng Lama
Wisata Sejarah Pekanbaru (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Kimteng lama berada di daerah Pasar Bawah. Kawasan ini adalah 'surga' kecil bagi para pecinta kuliner dan khususnya kopi. Menggunakan biji kopi arabika lokal, kopi ini sejak dulu kala sudah menjadi ikon di kota Pekanbaru. Diberi nama Kimteng karena Tan Kim Teng adalah nama pengusaha warung kopi legendaris ini.
Selain karena kopinya, kawasan Kimteng lama terkenal karena meja batu pualamnya yang tidak pernah dan tidak akan dihinggapi lalat. Beragam macam makanan ada di tempat ini seperti nasi goreng, mi ayam, hingga roti bakar sarikaya yang jadi menu favorit sejak dulu. Jam buka tempat ini hanya mulai jam 06.00 - 12.00 WIB saja. Jika anda mampir pada pukul 08.00 WIB, kamu akan melihat antrean dan pejabat penting daerah yang berada di kawasan ini.
ADVERTISEMENT