Mengenal Makna Gebogan dalam Tradisi Hindu di Bali

21 Maret 2019 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perempuan Bali Membawa Gebogan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan Bali Membawa Gebogan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu melihat perempuan Bali yang membawa buah-buahan di atas kepalanya? Ya, itu adalah gebogan.
ADVERTISEMENT
Gebogan merupakan sesaji yang digunakan untuk upacara keagamaan umat Hindu. Biasanya dibuat setiap piodalan atau hari lahir sebuah pura atau bangunan suci.
Isi Dari Gebogan Foto: Shutter Stock
Maka jangan heran bila piodolan tiba, pura tersebut pasti akan dipenuhi gebongan. Bagaimana tidak? setiap satu kepala keluarga pasti akan membuat sebuah gebogan.
Gebogan sendiri diisi dengan bermacam-macam buah (misalnya misalnya apel, pir, pisang) dan roti. Semuanya dirangkai dan dihiasi dengan janur.
Gebogan Foto: Shutter Stock
Setelah itu, semuanya disusun menggunakan dulang. Dulang merupakan sebuah tempat yang terbuat dari bahan kayu.
Dulang mempunyai bentuk bundar, makin ke atas ukurannya makin mengecil. Sementara, pada bagian paling bawah ukurannya sebesar kepala sehingga pas untuk dijunjung.
Perempuan Bali Membawa Gebogan Foto: Shutter Stock
Maka dari itu bentuk gebogan menjulang seperti gunung, makin ke atas makin mengerucut atau lancip. Untuk bagian paling atas diletakkan canang dan sampiyan, sebagai wujud persembahan dan bakti kehadapan Tuhan sang pencipta alam semesta.
ADVERTISEMENT
Ukurannya gebogan secara keseluruhan pun bermacam-macam, mulai dari setengah meter hingga satu meter. Sementara biaya yang dikeluarkan untuk membuat gebogan tergantung ukuran dan buah yang digunakan, misalnya ukuran sedang butuh biaya sekitar Rp 300 ribu.