Jembatan Barelang di Batam

Mengenang BJ Habibie Lewat Jembatan Barelang yang Ikonik dan Memikat

12 September 2019 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aerial view Jembatan Barelang Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Aerial view Jembatan Barelang Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Geliat BJ Habibie dalam dunia teknologi, terutama kedirgantaraan memang tidak perlu dipertanyakan lagi. Beragam penemuan hebatnya menjadikan pria yang memiliki nama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie ini digelari sebagai Bapak Teknologi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selama menjabat sebagai tokoh politik, pria yang lahir pada 25 Juni 1936 itu meninggalkan banyak warisan. Salah satunya adalah Jembatan Barelang, jembatan ikonik di Batam yang menghubungkan enam pulau sekaligus, yaitu Batam, Tonton, Nipah, Rempang, Galang, dan Galang Baru.
Nama Barelang merupakan akronim dari Batam, Rempang, Galang, tiga pulau terbesar yang berada di kawasan Kepulauan Riau. Mengutip laman resmi BP Batam, Jembatan Barelang dibangun oleh BJ Habibie pada tahun 1992 di bawah pemerintahan Soeharto, pada saat itu BJ Habibie tengah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi.
Jembatan Barelang (Jembatan I Tengku Fisabillilah) Foto: Shutter Stock
Ketika itu, Presiden Soeharto melihat Batam perlu dikembangkan sebagai daerah industri berteknologi tinggi. Karenanya ia menugaskan BJ Habibie sebagai Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam yang kini telah berganti nama menjadi Badan Pengusahaan (BP) Batam.
ADVERTISEMENT
Jembatan Barelang merupakan salah satu wujud misi Habibie untuk menjadikan Batam sebagai daerah industri berteknologi tinggi, perdagangan, alih kapal, dan pariwisata. Diharapkan dengan adanya Jembatan Barelang, Batam dapat berdikari dan bersaing dengan Singapura.
Sekilas Jembatan Barelang terlihat seperti Golden Gate Bridge yang berada di San Fransisco, Amerika Serikat. Tapi sebenarnya jembatan bikinan anak bangsa ini punya enam tipe yang berbeda dengan nama yang berbeda pula.
Jembatan Barelang yang indah menghubungkan enam pulau di Kepulauan Riau Foto: Shutter Stock
Jembatan I diberi nama Tengku Fisabililah dibangun dengan tipe cable stayed dan menghubungkan Pulau Batam dengan Tonton. Jembatan II diberi nama Nara Singa II merupakan jembatan Balance Cantilever Box Gierder dan menghubungkan Pulau Tonton dengan Nipah.
Jembatan ketiga diberi nama Raja Ali Haji dibangun dengan tipe Segmental Concrete Box Girder dan menghubungkan Pulau Nipah dengan Setokok. Jembatan keempat Sultan Zainal Abidin menghubungkan Pulau Setokok dibangun dengan tipe Balance Cantilever.
Jembatan Barelang kala senja Foto: Shutter Stock
Jembatan kelima Tuanku Tambusai menghubungkan Pulau Rempang dan Galang, merupakan jembatan busur (arch bridge) dengan konstruksi beton bertulang pertama dan terpanjang yang pernah dibangun di Indonesia. Jembatan terakhir adalah Jembatan Raja Kecil yang menghubungkan antara Pulau Galang dengan Galang Baru.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Jembatan Barelang berlangsung selama enam tahun, sejak 1992 dan selesai pada 1998. Pembangunan jembatan ini menyedot anggaran Otorita Batam (OB) yang saat itu menjadi regulator daerah industri Pulau Batam sebesar Rp 400 miliar.
com-Jembatan Barelang Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Dari awal hingga berakhirnya pembangunan Jembatan Barelang, seluruhnya murni dikerjakan oleh ratusan insinyur Indonesia, tanpa ada campur tangan pihak asing sama sekali. Sehingga wajar saja, jika Jembatan Barelang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
Kini Jembatan Barelang tak sekadar jembatan penghubung antar daerah industri di Kepulauan Riau saja, tetapi juga menjadi ikon dan spot wisata, baik bagi penduduk lokal maupun traveler. Banyak orang yang menyempatkan diri untuk berfoto di jembatan ini atau sekadar bersantai ria.
Jembatan Barelang dihiasi lampu jalan pada malam hari Foto: Shutter Stock
Salah satu waktu terbaik untuk memotret di Jembatan Barelang adalah ketika sunrise. Kamu bisa menikmati semburat jingga yang menyapa hari dari jembatan ini, sehingga tidak heran, banyak orang yang menjulukinya sebagai "Golden Gate".
ADVERTISEMENT
Bukan hanya karena bentuknya saja yang mirip, tetapi juga keindahannya yang menanti tiap mentari terbit. Berburu foto menjadi salah satu hal yang tidak boleh kamu lewatkan di sini. Karena bentuk jembatan dan lanskap yang mengelilinginya memberikan kesan Instagenic dalam setiap hasil fotomu.
Jembatan Barelang bukan hanya cantik pada pagi hari, malam hari pun ia tak kalah menarik. Ditemani dengan kerlap-kerlip lampu jalan, Jembatan Barelang membawa nuansa syahdu yang memikat.
Ditambah lagi banyaknya panganan, seperti jagung bakar dan aneka ragam minuman yang dijajakan di pinggirnya membuat pengunjung kian betah saat berada di Jembatan Barelang ini. Untuk bisa sampai ke Jembatan Barelang, kamu membutuhkan waktu sekitar satu jam dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
ADVERTISEMENT
Kamu bisa menggunakan transportasi umum, seperti Damri atau kendaraan pribadi. Ingin yang lebih seru lagi? Kamu bisa menyempatkan diri berkunjung ke Sekupang. Di sana kamu bisa menemukan Pantai Tangga Seribu yang diyakini dulunya pernah menjadi kediaman Pak Habibie saat ia berada di Batam.
Sayangnya kini rumah tersebut tidak bisa lagi temukan, karena tak lagi utuh dan tinggal puing saja. Meski begitu, kamu masih tetap bisa menikmati beragam aktivitas seru di sana. Seperti menyeberang ke pulau sekitarnya, menatap panorama alam yang indah dari rumah pohon, atau sekadar menikmati desir laut yang menerpa batu karang.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten