Mengunjungi Bangkalan, Jangan Lupa Mampir ke Mercusuar Sembilangan

Mercusuar Sembilangan, Bangkalan. (Foto: Google Maps)

Sejak Jembatan Suramadu kokoh menghubungkan Surabaya dan Madura, menjelajahi Pulau Garam bukanlah sesuatu yang sulit. Kamu hanya perlu berkendara sekitar dua jam dari pusat Kota Surabaya untuk mencapai Bangkalan, kabupaten yang akan pertama menyapamu di ujung jembatan itu. Nah, sesampainya di sana, jangan lupa mampir ke Mercusuar Sembilangan.

Ya, landmark itu merupakan spot foto favorit bagi wisatawan milenial setempat. Ia menjulang setinggi 78 meter dan didominasi warna putih bersih. Menariknya, Mercusuar Sembilangan merupakan peninggalan kolonial Belanda yang dibangun pada 1879, tepatnya pada pemerintahan Z.M. Willem III.

Dulu, Mercusuar Sembilangan digunakan membantu navigasi kapal-kapal yang akan masuk ke Selat Madura untuk berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Ada satu lagi mercusuar peninggalan Belanda di Madura, tepatnya di Kabupaten Sumenep. Namanya Mercusuar Tanjung Saronggi.

Meski kini kebanyakan kapal telah dilengkapi oleh GPS, hingga sekarang Mercusuar Sembilangan masih beroperasi untuk membantu kapal menghindari batuan karang dan gosong. Menara yang terletak di Desa Tanjung Piring, Kecamatan Socah, itu beroperasi di bawah Departemen Perhubungan.

Dulu pengunjung diperbolehkan naik hingga ke lantai 16, tingkat teratas yang bisa diakses lewat tangga besi. Foto lanskap yang diambil dari atas mercusuar itu pun sangat elok. Sayangnya, kini pengunjung tidak diizinkan lagi masuk ke mercusuar karena sering disalahgunakan.

Jangan khawatir! Mengambil foto di kaki Mercusuar Sembilangan pun tak kalah ciamik. Apalagi untuk mencapai landmark itu kamu hanya perlu berkendara 6 kilometer dari pusat kota Bangkalan. Tiket masuk pun tak ada, hanya Rp 3 ribu untuk tarif parkir kendaraanmu.

Berminat mampir ke sana?