Menhub Dukung Pembangunan Destinasi Wisata Super Prioritas

11 September 2019 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,953 triliun untuk pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas periode 2019 – 2020.
ADVERTISEMENT
“Ini kita lakukan sebagai wujud dukungan Kemenhub. Setelah dapat arahan Presiden, saya dedikasikan anggarannya. Untuk alokasi anggarannya, ada yang memang sudah dianggarkan, ada juga yang kita lakukan efisiensi pada program lain untuk dialihkan mendukung program pariwisata ini,” ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat Rakornas III Pariwisata di Swissotel Jakarta PIK Avenue, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Selasa (10/9).
Dari total Rp 2,953 triliun tersebut, Budi mengalokasikan sebesar Rp 353,99 miliar untuk 2019 dan Rp 2,6 triliun untuk 2020.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Menurut Budi, bentuk riil dari dukungan yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan adalah menciptakan integrasi antarmoda di sekitar destinasi wisata super prioritas.
Misalnya untuk transportasi angkutan darat, Kemenhub memberikan layanan subsidi operasional angkutan antarmoda dan angkutan penyeberangan, pengadaan fasilitas perlengkapan keselamatan jalan, pembangunan dermaga danau pada kawasan pariwisata dan pembangunan kapal Ro-Ro dan Bus Air.
ADVERTISEMENT
Sementara, untuk transportasi perkeretaapian, yaitu dengan pembangunan jalur kereta api menuju kawasan pariwisata, reaktivasi jalur kereta pariwisata, serta konektivitas jaringan kereta api menuju ke bandara.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Untuk transportasi laut, Kemenhub memperpanjang dermaga dan pengerukan kedalaman alur agar kapal cruise dapat bersandar. Selain itu, Kemenhub juga memberlakukan Terminal Pelabuhan Laut pada destinasi pariwisata. Terminal ini diperuntukan khusus untuk terminal penumpang laut dan tidak bercampur dengan terminal angkutan barang.
Sedangkan untuk transportasi udara, Kemenhub memperpanjang runway dan apron untuk dapat didarati pesawat narrow body (sekelas B-737), membuka jalur penerbangan internasional dan peningkatan konektivitas rute dari dan menuju ke lokasi pariwisata.
“Contohnya Labuan Bajo, tidak saja dikunjungi wisman dari Singapura dan Australia, tapi lebih dari 50 persen adalah wisman China. Dengan kita buka Bandara Labuan Bajo dengan runway 2.800 meter, maka penerbangan yang lebih dari enam jam seperti dari Shanghai, dari Beijing bisa langsung ke Labuan Bajo,” ujar Budi.
ADVERTISEMENT
Menurut Budi kebijakan tersebut dilakukan untuk mendukung terwujudnya destinasi pariwisata yang terjangkau baik dari sisi wilayah maupun harga.
“Semoga apa yang kita lakukan bermanfaat bagi pariwisata Indonesia,” ujar Budi.
Dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2020, pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang 2019 sebanyak 18 juta orang, dan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 308 juta perjalanan serta target penerimaan devisa sebesar USD 20 juta.
Sedangkan pada 2020, target kunjungan wisman sebanyak 18,5 juta orang, dan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 310 juta perjalanan serta target penerimaan devisa adalah sebesar USD 19-21 juta.