news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menikmati Ragam Karya Seni Kontemporer di Semarang Art Gallery

11 Juli 2019 20:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Semarang Contemporary Art Gallery Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Semarang Contemporary Art Gallery Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
ADVERTISEMENT
Liburan ke Semarang kurang afdal rasanya jika tak berkunjung ke kawasan Kota Lama Semarang. Pasalnya, tempat ini bisa dibilang sebagai salah satu destinasi favorit menghabiskan liburan bagi wisatawan ataupun masyarakat kota Semarang.
ADVERTISEMENT
Selain menampilkan bangunan-bangunan bersejarah, Kota Lama Semarang punya beberapa destinasi wisata yang tidak boleh kamu lewatkan. Bagi kamu yang memang sangat suka dengan hal yang berbau seni, Semarang Contemporary Art Gallery adalah tempat yang wajib kamu kunjungi.
Lokasinya berada tidak jauh dari Gereja Blenduk, yang ikonik. Kamu cukup berjalan kaki beberapa meter saja, akan nampak sebuah bangunan tua berwarna putih yang menjadi rumah bagi karya-karya seni seniman Indonesia.
Semarang Contemporary Art Gallery Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Tak hanya sebuah galeri seni saja, bangunan Semarang Contemporary Art Gallery ini juga memiliki sejarah yang panjang, lho.
Dalam catatan, yang terpampang di dalam galeri tertulis, bangunan tua ini diketahui telah mengalami beberapa kali pemugaran hingga pada tahun 1918 serta pernah diruntuhkan dan dibangun kembali, namun dengan arsitekturnya yang terpengaruh dengan gaya Spanish Colonial.
Salah satu pengunjung yang tengah melihat karya seni di galeri Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
"De Indische Lloyd" —perusahaan asuransi pertama di Indonesia milik Oei Tiong Ham Concern— adalah kantor pertama yang menempati gedung ini pada tahun 1937.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya pada tahun 2007, seorang kolektor seni yang bernama Chris Darmawan, melakukan pemugaran dan di tahun berikutnya gedung ini dipergunakan sebagai Semarang Gallery.
Untuk masuk ke dalam galeri seni ini kamu cukup membayar Rp 10 ribu saja sebagai bentuk kontribusi.
Saat masuk ke dalam galeri, kumparan pun disambut oleh salah seorang petugas keamanan yang menjelaskan sekilas tentang beberapa aturan yang berlaku; seperti tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman dan juga menyentuh berbagai macam karya seni yang ada di dalam galeri seni tersebut.
Salah satu ruangan yang menampilkan beberapa koleksi yang ada di galeri tersebut Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Memasuki ruang pameran yang berada di lantai satu, kumparan pun disambut dengan berbagai macam karya seni kontemporer karya goresan perupa sekaligus penyair Goenawan Mohamad (GM).
“Pameran ini menghimpun seratusan karya --drawing, sketsa, lukisan, arsip-instalasi, dan rekaman pertunjukkan-- Goenawan Mohamad dari 2017-2019. Galeri ini juga menampilkan beragam karya dari GM, dan pameran ini menjadi semacam retrospeksi kecil yang memungkinkan pemirsa mengapresiasi perkembangan estetis dan pencapaian artistik GM sebagai perupa dan penyair selama tiga tahun terakhir.” tulis penggalan salah satu memorabilia yang terletak di bagian sisi kanan galeri tersebut.
Beberapa lukisan yang ada di Semarang Contemporary Art Gallery Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Tercatat, selama 2017 GM telah membuat sekitar 312 karya kertas, kurang lebih 40 lukisan di kanvas, dan 200-an karya kolaborasi dan berpameran dengan 6 ekshibisi solo, 6 pameran grup, dan satu pergelaran duo.
ADVERTISEMENT
"Tak ada repetisi, yang ada adalah 'beda' yang tertangkap dalam repetisi" kata Goenawan Mohamad.
Setelah melihat-lihat beberapa karya seni yang ada di lantai satu, kumparan pun memutuskan untuk beranjak ke lantai dua galeri.
Di sini kamu juga akan menemukan lebih banyak lukisan yang terbagi dalam beberapa ruangan. Di ruang sebelah kanan galeri terdapat lukisan-lukisan dengan ukuran yang lebih kecil dengan beragam rupa.
Beberapa karya yang ada di galeri tersebut Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Sedangkan di ruangan selanjutnya, kamu bisa melihat berbagai macam literatur dan juga buku-buku yang ditulis oleh GM.
Karya-karya GM yang ada di galeri tersebut ternyata diilhami dari Don Quixote sejak dia berkarya dan berpameran seni rupa.
GM juga memulai proses kreatifnya dengan pameran tunggal “Pelikan” pada 2016, ia bertukar-tangkap sebagai penyair dan perupa Indonesia yang sangat mungkin paling produktif berkarya.
Salah satu ruangan yang menampilkan beberapa koleksi yang ada di galeri tersebut Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Di bagian sebelah kanan bangunan juga ada sebuah kecil di mana terdapat sebuah patung yang berdiri agak miring. Rupanya itu adalah spot favorit bagi para pengunjung dan seolah menjadi ikon Semarang Contemporary Art Gallery.
ADVERTISEMENT
Patung tersebut merupakan karya seniman bernama Budi Kustarto yang diberi judul 'Miring Lantai Kanan Tinggi'. Selain tempat tersebut, beberapa bagian galeri ini juga bisa kamu jadikan sebagai spot fotomu yang dijamin ciamik.
Buat kamu yang ingin berkunjung ke Semarang Contemporary Gallery Art ini, galeri tersebut dibuka pada Selasa-Minggu dari pukul 10.00 WIB - 16.30 WIB. Hasil karya yang ditampilkan berubah secara berkala.