Menjelajahi Pesona Wisata Malang Bersama #YouCMyTravelStory

17 Juli 2019 14:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-#YouCMyTravelStory. Foto: @kambinggunung
zoom-in-whitePerbesar
com-#YouCMyTravelStory. Foto: @kambinggunung
ADVERTISEMENT
Sepuluh traveller menginjakkan kaki di bandara Abdul Rachman Saleh, Malang. Mereka adalah para peserta yang merupakan pemenang dari kompetisi #YouCMyTravelStory yang telah diadakan oleh YOU.C1000 bersama kumparan. Mereka akan menjelajah pesona wisata Kota Apel selama tiga hari, yaitu pada 5 hingga 7 Juli 2019. Travel blogger Febrian juga turut serta untuk semakin memeriahkan perjalanan.
ADVERTISEMENT
“Melalui trip singkat ini, kami membawa peserta untuk menikmati beberapa destinasi fave dan mengunjungi daerah konservasi alam di Malang,” ujar Farah Tanudjaja, Media & Production Manager YOU.C1000. “Tujuannya untuk traveling yang fun dan dengan tujuan positif.”
Hari Pertama: Belajar Mencintai Alam
com-Pantai Tiga Warna. Foto: @kambinggunung
Destinasi pertama dari rangkaian #YouCMyTravelStory adalah Pantai Tiga Warna. Selepas dari bandara, para peserta menuju lokasi yang termasuk ke dalam area Clungup Mangrove Conservation tersebut dengan menggunakan bus.
Pantai Tiga Warna tidak hanya menawarkan keindahan, tetapi juga berfungsi sebagai area konservasi yang melindungi habitat alam. Pantai ini hanya membatasi pengunjung hingga 100 orang per hari, dan ditutup setiap hari Kamis untuk kegiatan konservasi oleh pengelola.
Pengunjung pantai ini juga tidak boleh membuang sampah sembarangan. Barang-barang berpotensi sampah yang dibawa ke pantai harus dilaporkan kepada pengelola untuk dihitung. Jika saat kembali item tersebut berkurang jumlahnya, maka pemilik item harus mencari sampah pengganti dari laut atau membayar Rp 100.000 per item.
com-Keseruan #YouCMyTravelStory di Pantai Tiga Warna. Foto: @kambinggunung
Karenanya, Pantai Tiga Warna memiliki air yang jernih. Bahkan, di kejauhan terlihat lumba-lumba yang berenang, menandakan keramahan kawasan tersebut untuk ekosistem.
ADVERTISEMENT
Para peserta juga diajak untuk melakukan #trashtagchallenge di pantai tersebut agar lebih bersih dari sampah. Karena, walaupun airnya masih jernih, tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada sampah yang mengapung. Menurut pengelola, sampah tersebut kemungkinan berasal dari nelayan ataupun dari perairan lain yang terbawa hingga ke pantai ini.
com-#trashtagchallenge di Pantai Tiga Warna. Foto: @kambinggunung
Perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi Konservasi Penyu Bajulmati setelahnya. Tidak terasa, hari sudah gelap ketika bus mencapai lokasi. Para traveller tersebut dipandu oleh para pemandu profesional untuk melihat bagaimana konservasi penyu dilakukan.
Karena Pantai Bajulmati tidak dilengkapi penerangan agar tidak mengganggu penyu saat bertelur, mereka mengunjungi pantai tersebut dalam kegelapan, hanya dipandu dengan pencahayaan senter seadanya. Para peserta travelling belajar mengidentifikasi jejak-jejak penyu dan penangkaran penyu sebelum dilepaskan ke alam bebas.
ADVERTISEMENT
Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Pilar Harapan melakukan kegiatan konservasi penyu di pantai tersebut atas dasar kepedulian lingkungan. Menurut Pak Sutar, salah satu pegiat Pokmaswas, kehadiran penyu mengindikasikan kondisi laut yang sehat, serta dapat menjaga kelangsungan ekosistem laut.
com-Belajar konservasi penyu secara langsung di Pantai Bajulmati. Foto: @kambinggunung
Pada hari pertama ini, para traveller mendapat pelajaran berharga. Wisata alam bukan hanya sekadar berfoto dan menikmati keindahannya, namun juga belajar menghargai serta menjaga alam yang merupakan bagian tak terpisahkan dari hidup kita.
“Pengalaman baru buat gue. Banyak banget pengetahuan yang didapat, dan (kedua destinasi yang dikunjungi) bisa direkomendasikan ke teman-teman lain yang belum pernah. Harus coba banget,” tutur Ryan, salah satu peserta #YouCMyTravelStory.
Hari Kedua: Jelajah Beragamnya Wisata di Malang
Setelah cukup beristirahat, para peserta travelling kembali melanjutkan penjelajahan di hari kedua. Tujuan selanjutnya adalah Air Terjun Tumpak Sewu.
com-Keseruan #YouCMyTravelStory di Tumpak Sewu. Foto: @kambinggunung
Tidak seperti air terjun pada umumnya yang hanya memiliki satu aliran air, Tumpak Sewu memiliki banyak aliran air yang berjejer layaknya tirai air dalam lanskap tebing di belakangnya. Peserta langsung sibuk mencari spot yang Instagrammable.
ADVERTISEMENT
Kemudian, perjalanan dilanjutkan ke Warung Kopi Lestari Dampit. Warung kopi tradisional tersebut memiliki reputasi luas di balik tempatnya yang sederhana. Sejak masa pendudukan Hindia Belanda dulu, Dampit memang telah menjadi sentra penampungan berbagai komoditas, termasuk kopi. Kopi Robusta-nya hingga kini telah diekspor ke berbagai belahan dunia.
Menariknya, warung kopi ini menyajikan kopi dengan harga murah meriah. Hanya dengan 4-8 ribu rupiah, pengunjung sudah bisa menikmati segelas kopi nikmat yang khas.
Febrian menyempatkan diri untuk berbagi cerita dan inspirasi. Sosok yang sebelumnya pernah bekerja kantoran dan menjadi penyanyi ini memutuskan untuk menjadi full time travel blogger karena ingin menjalankan passion-nya dengan sepenuh hati. Febrian juga kerap berkontribusi bagi warga di daerah tertinggal, misalnya dengan mengajar bahasa Inggris atau memberi motivasi.
ADVERTISEMENT
“Kenapa gue sampai sekarang masih travelling terus-terusan, salah satu alasannya adalah karena fasilitas pendidikan di daerah masih kurang, sehingga anak-anak di sana tahu bahwa mereka bisa bermimpi lebih besar lagi,” tutur Febrian.
com-Febrian berbagi cerita di Warung Lestari Dampit. Foto: @kambinggunung
com-Berfoto di depan Warung Lestari Dampit. Foto: @kambinggunung
Setelah sharing dan mencicipi kopi, mereka melanjutkan perjalanan ke tujuan selanjutnya: Museum Angkut. Seperti namanya, ada aneka jenis kendaraan yang ditampilkan di sana. Mulai dari kendaraan zaman dulu, kendaraan modern, hingga kendaraan yang terinspirasi dari fiksi seperti Batmobile ada di sana.
com-Megahnya Museum Angkut. Foto: Muhammad Amirudin Aziz/kumparan.
com-Keseruan #YouCMyTravelStory di Museum Angkut. Foto: @kambinggunung
Selain itu, pengunjung akan dipuaskan karena bukan hanya kendaraan, namun tempat wisata di kota Batu ini juga menampilkan replika kota atau ikon-ikon wisata dunia, sebut saja Menara Eiffel, New York, hingga Tiongkok. Peserta kembali berburu spot foto Instagrammable.
ADVERTISEMENT
“Kesannya sangat menyenangkan, orangnya ramah-ramah, destinasinya juga gak usah diragukan lagi karena di Malang, so far very happy,” ujar Avi, salah satu peserta saat ditanya mengenai pendapatnya di hari kedua perjalanan.
Hari Ketiga: Berlabuh di Bromo
com-Pemandangan Bromo di pagi hari. Foto: Muhammad Amirudin Aziz/kumparan.
Sampai di hari terakhir perjalanan, tinggal satu destinasi lagi tersisa, yaitu Bromo. Untuk mendapatkan pemandangan matahari terbit, para peserta sudah bersiap untuk berangkat dari tempat istirahat sejak tengah malam. Kemudian mereka menuju tempat pemberhentian di dekat Bromo untuk kembali melanjutkan perjalanan dengan menggunakan jip.
Gunung Bromo adalah salah satu objek wisata utama di Jawa Timur. Dengan ketinggian 2.329 meter, gunung ini memiliki view yang memuaskan dan sangat populer. Tidak heran jika ada banyak jip serta kendaraan lain yang memadati pintu masuk destinasi tersebut. Terlebih, masa libur sekolah di pertengahan tahun masih berlangsung. Diperkirakan ada 1500 orang mengunjungi Bromo pada hari itu.
ADVERTISEMENT
Saat sampai di Bromo, matahari sudah mulai menyinari. Para traveller masih sempat menikmati sunrise dan berfoto di sana-sini.
com-Keseruan #YouCMyTravelStory di Bromo. Foto: @kambinggunung
Mereka juga mengunjungi beberapa area di Bromo. Mulai dari menikmati lanskap setelah turun dari pintu utama, mengunjungi Padang Savana, dan berakhir di Bukit Teletubbies. Jip yang ditumpangi para peserta juga melalui kaldera yang dipenuhi dengan hamparan pasir.
Di gunung Bromo inilah pula, para peserta #YouCMyTravelStory mengucapkan salam perpisahan. Mereka mengungkapkan kesan dari perjalanan yang mengesankan di Malang ini.
com-Para peserta mendapatkan hadiah. Foto: @kambinggunung
Sebagian peserta menuju kota Malang untuk pulang ke tujuan masing-masing melalui bandara Abdul Rachman Saleh, serta ada yang menggunakan kereta. Sebagian lagi menuju Juanda International Airport di Surabaya menuju Jakarta. Perjalanan pun telah berakhir.
ADVERTISEMENT
“Selama tiga hari ini sangat berkesan. Terima kasih YOU.C1000 atas kegiatan ini. Semoga ke depannya akan diadakan lagi supaya pemuda lain bisa merasakan kebahagiaan yang saya rasakan,” tutup Deni, salah satu peserta #YouCMyTravelStory.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan YOU.C1000.