Mesir Jadi Negara Pertama di Afrika yang Akan Bangun Hutan Vertikal

18 Agustus 2019 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hutan vertikal di Italia Foto: Dok. Stefano Boeri Architetti
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hutan vertikal di Italia Foto: Dok. Stefano Boeri Architetti
ADVERTISEMENT
Dikenal dengan bangunan piramidanya yang megah dan memukau membuat Mesir selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tak puas dengan itu, Mesir bakal menjadi negara pertama di Afrika yang membangun hutan vertikal.
ADVERTISEMENT
Dilansir Lonely Planet, hutan vertikal ini dirancang oleh seorang arsitek Italia bernama Stefano Boeri. Dibangun di wilayah selatan Kairo, hutan ini terdiri dari tiga bentuk bangunan berbentuk kubus yang berfungsi sebagai hotel dan blok apartemen.
Menurut Boeri, hutan vertikal merupakan salah satu cara membangun keseimbangan antara arsitektur dan alam di kawasan perkotaan.
"Kairo dapat menjadi kota metropolis Afrika Utara pertama yang menghadapi tantangan besar perubahan iklim dan konversi ekologis," ujar Boeri.
Langkah ini bertujuan meregenerasi lingkungan perkotaan tanpa menambah luas kota. Ketiga bangunan berbentuk kubus setinggi tujuh tingkat berukuran 30 kali 30 meter ini akan ditutup dengan sekitar 350 pohon dan 1.400 semak hijau serta lebih dari 100 spesies tanaman.
ADVERTISEMENT
Soal sumber daya energinya bangunan ini diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan energinya sendiri melalui panel surya ataupun sumber energi ramah lingkungan lainnya. Selain itu, bangunan ini diperkirakan dapat memproduksi lebih kurang 8 ton oksigen setiap tahunnya.
Mengutip CNN, Boeri merupakan seorang arsitek dengan misi membangun hutan urban dari pertanian di perkotaan, taman di atap, hingga lokasi publik yang bakal dipenuhi pepohonan hijau. Hutan vertikal ini merupakan sebuah visi yang lebih besar untuk "Kairo yang lebih hijau".
Ia juga pernah membangun hutan vertikalnya pertama kali di kota kelahirannya Milan, Italia, yang terlihat rimbun hijau dan menyediakan lingkungan dengan manfaat kesehatan. Dalam proyek ini Boeri juga bekerja sama dengan desainer asal Mesir yaitu Shimaa Shalash dan arsitek lanskap asal Italia yaitu Laura Gatti.
ADVERTISEMENT
Pekerjaan konstruksi akan dimulai pada tahun 2020 dan diharapkan selesai pada tahun 2022.
Bagaimana menurutmu?