Mirip Pasir Pantai, Ini Asal Usul Pasir Putih di Lembah Baliem, Wamena

10 April 2019 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasir Putih Lembah Baliem Foto: Instagram/@amoleneme
zoom-in-whitePerbesar
Pasir Putih Lembah Baliem Foto: Instagram/@amoleneme
ADVERTISEMENT
Pesona keindahan Papua sudah tidak diragukan lagi. Pulau paling timur Indonesia ini memiliki segala keindahan alam yang tak habis untuk dijelajahi.
ADVERTISEMENT
Daratan dan alam bawah lautnya menjadi surga tersendiri bagi para penggemar wisata alam. Selain itu, Papua juga menyimpan kearifan budaya lokal yang masih bertahan di zaman serba modern ini.
Baik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara sudah banyak yang menjadikan Papua sebagai destinasi yang wajib dikunjungi.
Ngomong-ngomong soal Papua, mungkin beberapa orang langsung berpikiran tentang Raja Ampat yang terkenal akan keindahan bawah lautnya.
Eits, tunggu dulu, Papua masih menyimpan banyak destinasi wisata yang tersembunyi dan menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Lembah Baliem.
Lembah Baliem yang terletak di sekitar Pegunungan Jayawijaya ini dikenal sebagai salah satu rumah bagi masyarakat Suku Dani, salah satu suku asli Papua.
Selain menjadi tempat tinggal Suku Dani, Lembah Baliem tak henti-hentinya menghadirkan kejutan. Tempat ini bisa dibilang sebuah keajaiban kecil di Lembah Baliem yang berada 1600 meter di atas permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Masyarakat setempat menyebutnya sebagai Pasir Putih. Dinamakan pasir putih, karena di sini kamu dapat menjumpai hamparan pasir berwarna putih yang terletak di sekitar pegunungan.
Unik? Ya, sebuah kondisi geografis alam Papua yang begitu mempesona dan tentunya membuat kita juga bertanya-tanya.
Bagaimana bisa di sekitar pegunungan terdapat sebuah pasir putih layaknya pasir yang ada di pantai? Tapi itulah yang dapat kita temukan di Desa Aikima, Kabupaten Jayawijaya.
Mengutip laman Pesona Indonesia, dulunya, tempat di mana hamparan pasir putih itu berada adalah salah satu bagian dari sebuah danau yang sangat besar bernama Danau Wio.
Dan, Lembah Baliem merupakan kawasan yang dulunya bernama Danau Wio tersebut. Namun, pada tahun 1813 terjadi gempa dahsyat yang menyebabkan pergeseran lempeng bumi dan perubahan geologi.
ADVERTISEMENT
Setelah kejadian itu, air di Danau Wio pun surut dan terbentuklah sungai yang kini menjadi Sungai Baliem. Sejak saat itu, Danau Wio berubah menjadi Lembah Baliem.
Jejak kejadian alam itu dapat kamu lihat pada bebatuan karang yang berserak di seluruh permukaan lembah, pasir putih yang ada di beberapa wilayah lembah, dan adanya sisa-sisa rumah kerang yang dapat dengan mudah ditemukan di tanah.
Hal itu semakin memperkuat kalau Lembah Baliem terbentuk oleh fenomena alam yang terjadi pada zaman dahulu kala. Pun demikian dengan Pasir Putih di desa Aikima ini.
Bentang alam di tempat ini sebenarnya dipenuhi bebatuan sedangkan di salah satu sisi terdapat bukit hijau yang mengelilingi Lembah Baliem.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuat Pasir putih tampak begitu mencolok bila dilihat dari udara. Kumpulan batu karang pun terlihat menyembul di atas permukaan pasir yang menjalar hingga ke punggung bukit.
Semak belukar juga tampak menghiasi bebatuan yang membuat Pasir Putih menjadi lebih indah.
Saat kamu menyusuri seluruh wilayah bukit Pasir Putih dari bawah hingga mencapai puncaknya, kamu akan dibuat kagum oleh pemandangan yang tersaji. Karena dari tempat ini, kamu bisa melihat lanskap Lembah Baliem yang menghampar indah.
Meski dikenal dengan keindahan alamnya, Pasir Putih hanya dikelola seadanya oleh masyarakat setempat. Padahal, tempat ini sangat berpotensi untuk menjadi wisata unggulan di Lembah Baliem dan juga sebagai alternatif pilihan wisata selain kehidupan suku Dani atau Sungai Wamena.
ADVERTISEMENT
Terlebih, lokasinya juga berada tak jauh dari pusat Kota Wamena menjadi nilai tambah dari destinasi wisata tersebut. Dan, kamu hanya butuh waktu 15-20 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor untuk mencapai keajaiban di Lembah Baliem ini.
Tertarik berkunjung ke Lembah Baliem?