Mulai 2019, Naik Transportasi Umum di Luksemburg Gratis

11 Desember 2018 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Transportasi umum di Luksemburg (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Transportasi umum di Luksemburg (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Luksemburg mengeluarkan kebijakan untuk menggratiskan biaya transportasi umum pada penduduknya secara penuh. Rencananya langkah tersebut akan mulai dilakukan pada musim panas 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
Penghapusan tarif tersebut meliputi bus, trem, hingga kereta api. Langkah ini menjadikan Luksemburg sebagai negara pertama di dunia yang menggratiskan transportasi umum.
Kebijakan penghapusan tarif transportasi umum adalah salah satu buah pemikiran dari koalisi perdana menteri terpilih Xavier Bettel. Xavier baru saja dilantik kembali untuk memulai periode jabatan keduanya pada Rabu (5/12).
Grand Rue di Luxembourg  (Foto: Flickr/e-tchango)
zoom-in-whitePerbesar
Grand Rue di Luxembourg (Foto: Flickr/e-tchango)
Langkah ini dipilih Xavier untuk membantu mengurangi kemacetan yang terjadi di negaranya. Pasalnya, walau hanya dihuni oleh 110 ribu penduduk, pemerintah setempat mencatat bahwa ada sekitar 400 ribu perjalanan yang dilakukan setiap harinya.
Angka ini berasal dari sekitar 200 ribu penduduk dari negara tetangga yang menyeberang ke perbatasan setiap harinya untuk bekerja. Wajar saja, sebab Luksemburg merupakan sebuah negara kecil berukuran sekitar 1607,73 kilometer persegi di Eropa yang dikelilingi oleh Jerman, Prancis, dan Belanda.
Grand-Duché de Luxembourg  (Foto: Flickr/Antonio Ponte)
zoom-in-whitePerbesar
Grand-Duché de Luxembourg (Foto: Flickr/Antonio Ponte)
Saking parahnya, kemacetan jalan raya di Luksemburg dianggap sebagai salah satu kemacetan terparah di dunia. Sebab sebuah penelitian pada tahun 2016 menunjukkan bahwa pengemudi di ibu kota menghabiskan rata-rata 33 jam dalam kemacetan lalu lintas.
ADVERTISEMENT
Dengan menggratiskan biaya transportasi umum, Xavier berharap penduduk Luksemburg akan lebih memilih untuk meninggalkan kendaraan pribadi mereka dan menggunakan fasilitas tersebut.
Padahal sebelum dihapuskan, tarif yang dikenakan bagi penduduk untuk menggunakan transportasi umum pun sebenarnya tidak mahal. Hanya sekitar 2 Euro untuk dua jam perjalanan atau setara dengan Rp 32 ribu.
Transportasi umum di Luxembourg. (Foto: AFP/John Thys)
zoom-in-whitePerbesar
Transportasi umum di Luxembourg. (Foto: AFP/John Thys)
Untuk kereta kelas dua, para penumpang dikenakan biaya sebesar 4 Euro atau sebesar Rp 64 ribu. Kemudian tiket kereta kelas satu dibanderol dengan harga 3 Euro atau sebesar Rp 48 ribu.
Bahkan bagi penduduk yang memenuhi syarat mPass tahunan hanya dikenakan biaya sebesar 150 Euro atau setara dengan Rp 2,4 juta untuk semua transportasi umum. Sedangkan bagi para pelajar tidak dikenakan biaya sepeser pun.
Bus di Luksemburg (Foto: Flickr/Michel REPS)
zoom-in-whitePerbesar
Bus di Luksemburg (Foto: Flickr/Michel REPS)
Meski rencananya akan mulai diterapkan pada 2019 mendatang, kebijakan ini belum sepenuhnya 'final'. Sebab, masih ada lagi keputusan yang belum diambil untuk penumpang kelas satu dan dua di kereta api.
ADVERTISEMENT
Kemudian ada pula kemungkinan bahwa kebijakan menaiki transportasi umum secara gratis akan dimanfaatkan oleh tunawisma untuk menghangatkan tubuh saat musim dingin. Misalnya saja dengan berpindah-pindah dari satu transportasi ke transportasi lainnya.
Transportasi umum di Luxembourg. (Foto: luxembourg.public.lu)
zoom-in-whitePerbesar
Transportasi umum di Luxembourg. (Foto: luxembourg.public.lu)
Apabila kebijakan ini tidak diiringi dengan pemeliharaan yang tepat, maka akan menimbulkan tumpukan penumpang yang disebabkan layanan yang lambat. Dampak negatif lainnya yang mungkin terjadi dengan adanya penghapusan tarif transportasi umum, yaitu terjadi peningkatan vandalisme dan menurunnya tingkat pendapatan.
Selain menghapuskan biaya menggunakan transportasi umum, pemerintahan baru yang dipimpin oleh Xavier Bettel itu juga membuat kebijakan baru yang menuai pro dan kontra. Kebijakan itu berupa melegalisasi penggunaan ganja untuk kebutuhan rekreasi.