Museum di Prancis Izinkan Pengunjung Datang Tanpa Pakaian

17 Mei 2018 19:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Instalasi seni di Palais de Tokyo. (Foto: Flickr/Jean Pierre Dalbera)
zoom-in-whitePerbesar
Instalasi seni di Palais de Tokyo. (Foto: Flickr/Jean Pierre Dalbera)
ADVERTISEMENT
Bagaimana perasaanmu saat melihat karya seni telanjang dalam sebuah museum? Bagi sebagian orang, hal itu terasa biasa karena karya tersebut merupakan seni yang diciptakan oleh seniman. Namun, apa jadinya jika yang kamu temukan adalah pengunjung yang tidak mengenakan baju atau telanjang?
ADVERTISEMENT
Sebuah museum seni kontemporer di Paris, Palais de Tokyo, memberikan jam kunjungan khusus bagi para pengunjung yang menganut gaya hidup nudist dan naturist. Nudist dan naturist adalah orang-orang yang memiliki gaya hidup secara berkelompok dan beraktivitas tanpa pakaian. Jam kunjungan ini diberikan seminggu sekali pada hari Sabtu untuk tur pameran di acara naturist.
Galeri seni di Palais de Tokyo. (Foto: Flickr/Jean Pierre Dalbera)
zoom-in-whitePerbesar
Galeri seni di Palais de Tokyo. (Foto: Flickr/Jean Pierre Dalbera)
Palais de Tokyo adalah sebuah museum contemporary art yang dibangun pada 1937. Didedikasikan untuk seni dan teknologi modern, museum ini berada di distrik 16, tak jauh dari Trocadero dan Menara Eiffel.
Dikutip Reuters, Direktur Komunikasi dari Paris Naturists Association, Julien Claude-Penegry, menuturkan bahwa hal ini menjadi salah satu kesempatan istimewa bagi para naturist. "Cara hidup naturist adalah telanjang. Budaya adalah bagian dari kehidupan sehari-hari, dan ini adalah kesempatan istimewa," tutur Julien.
ADVERTISEMENT
"Naturist adalah kebebasan. Mendorong orang-orang untuk melewati penghalang dan hal-hal yang dianggap tabu," tambahnya lagi.
Palais de Tokyo di Paris. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Palais de Tokyo di Paris. (Foto: Wikimedia Commons)
Menjadi galeri museum pertama yang memberikan akses bagi kaum naturist di Prancis, Palais de Tokyo berdiri di atas lahan seluas 22 ribu meter persegi. Pada April 2012, gedung yang memiliki empat lantai ini direnovasi oleh arsitek Anne Lacaton dan Jean-Philippe Vasall.
Kebijakan ini dianggap sebagai sebuah terobosan bagi juru kampanye kaum naturalis. Apalagi karena kebijakan ini dilakukan di salah satu ibu kota budaya di dunia. Menurut Paris Naturists Association, kota Paris saja memiliki pengikut sejumlah 88 ribu dari jumlah praktisi naturalis di negara Prancis yang mencapai 2,6 juta orang.
Mural di Palais de Tokyo. (Foto: Dok. Maxipel)
zoom-in-whitePerbesar
Mural di Palais de Tokyo. (Foto: Dok. Maxipel)
Naturisme merupakan gaya hidup dan budaya yang dekat dengan alam, menghormati orang lain, dan menghargai lingkungan. Kaum pengikut cara hidup ini biasanya sangat menjaga kesehatan, misalnya saja menganut pola makan vegetarian, melakukan latihan fisik, dan membuat kerajinan.
ADVERTISEMENT
Kebijakan jam kunjung bagi para naturist di Palais de Tokyo ternyata bukan hal pertama di dunia. Sebelumnya sebuah taman di timur Paris, Bois de Vincennes menguji zona khusus nudist dan naturist pada 2017 lalu. Zona kunjungan tersebut akan dibuka kembali menjelang musim panas.
Pengunjung di Palais de Tokyo. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung di Palais de Tokyo. (Foto: Wikimedia Commons)
Tak hanya di Palais de Tokyo, Paris, kebijakan memberi jam kunjungan khusus bagi para naturist juga pernah diberikan oleh museum lain di Wina, Austria dan Australia.