Muxe, Gender Ketiga yang Diakui di Pinggiran Meksiko

4 Februari 2018 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muxe di Mexico  (Foto: Dok: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Muxe di Mexico (Foto: Dok: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Thailand dikenal sebagai negara yang mengakui 18 gender. Tiap gender diikuti dengan orientasi seksual yang punya istilah sendiri. Namun, Thailand bukan satu-satunya negara yang mengakui hal tersebut. Sebab, di daerah pinggiran Meksiko, terdapat gender ketiga yang juga diterima dalam budaya Zapotec, di kawasan Oaxaca. Gender ketiga itu disebut muxe.
ADVERTISEMENT
Muxe adalah mereka yang terlahir sebagai laki-laki secara biologis namun memilih untuk dibesarkan sebagai perempuan pada usia muda. Muxe berpakaian dan berdandan seperti perempuan, seperti memakai riasan wajah dan rok.
Zapotec sendiri adalah salah satu kelompok penduduk asli Meksiko. Muxe sudah lama menjadi bagian dari budaya Zapotec. Bahkan memiliki anggota keluarga muxe dianggap sebagai pembawa keberuntungan dan berkah.
Muxe paling mudah ditemukan di Juchitan. Di kota kecil itu, muxe hidup berdampingan dengan masyarakat, kadang berpasangan dengan laki-laki maupun perempuan. Muxe berprofesi pada pekerjaan yang sering diasosiakan sebagai profesi perempuan. Namun, mereka juga diharapkan menjadi tulang punggung keluarga.
Kebanyakan muxe enggan meninggalkan Juchitan dan sekitarnya. Sebab di luar Oaxaca, mereka masih mendapat perlakuan tidak mengenakkan dan diskriminatif. Oleh karena itu, kawasan pinggiran Mexico itu menjadi rumah yang aman bagi budaya muxe.
ADVERTISEMENT
Di Juchitan, budaya muxe dirayakan lewat festival tahunan bernama Vela de las Intrépidas. Berlangsung selama tiga hari penuh di akhir November, festival itu menjadi magnet turis. Biasanya dihadiri lebih dari 5.000 turis.