'Over The Lens in the East Java', Cara Joe Adimara Angkat Wisata Jatim

20 Mei 2018 13:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Over the Lens in the East Java karya Joehar. (Foto: Dok. Joehar Adimara)
zoom-in-whitePerbesar
Over the Lens in the East Java karya Joehar. (Foto: Dok. Joehar Adimara)
ADVERTISEMENT
Sektor pariwisata di suatu negara menjadi hal yang penting. Hal ini karena pariwisata menjadi salah satu penyumbang kenaikan devisa di suatu negara.
ADVERTISEMENT
Untuk di Indonesia sendiri, cara yang ditempuh pemerintah agar pariwisatanya semakin dilirik adalah dengan promosi besar-besaran, melaksanakan program Hot Deals, hingga mengikuti pameran di luar demi tercapainya 20 juta wisatawan. Tentu, agar mimpi itu tercapai peran dari pemerintah saja tak cukup. Masyarakat harus ikut turun tangan dan ikut menyumbangkan sumbangsihnya demi target 20 juta wisatawan.
Seperti Joehar Adimara atau yang lebih akrab disapa Joe Adimara misalnya. Pria asal Jawa Timur ini juga turut ambil andil untuk mewujudkan mimpi Indonesia itu.
Berkat kecintaanya terhadap dunia fotografi, serta kemampuannya sebagai content creator, dirinya 'memanfaatkan' hal itu untuk ikut mempromosikan keindahan Jawa Timur agar naik kelas ke kancah internasional.
Joe mencoba menggali surga di Indonesia, khususnya di Jawa Timur dan mempromosikannya lewat buku yang berjudul 'OVER THE LENS IN THE EAST JAVA'.
ADVERTISEMENT
"Aku kepikiran bikin buku karena memang kalau kita hanya di visual foto atau video kurang greget, harus ada level lebih tinggi lagi," ungkapnya saat mulai bercerita kepada kumparanTRAVEL beberapa waktu lalu.
Joe menuturkan jika keinginan untuk membuat buku timbul sejak tahun 2017 lalu, sebab ia ingin 'memegang' hasil karyanya. Akhirnya dengan tekad yang bulat, pria lulusan Teknik Perminyakan ini memutuskan untuk mengeluarkan buku pertamanya.
Bukan tanpa alasan, menurut pria kelahiran 1994 itu, dirinya lebih memilih untuk mengeluarkan buku lantaran menurutnya buku memiliki fisik dan nyata. Berbeda dengan visual seperti foto dan video yang memang kelihatan nyata, tapi sayangnya tidak dapat dipegang.
Buku bersampul hijau itu sepenuhnya menceritakan tentang keindahan Jawa Timur. Bukan tanpa alasan Joe memilih Jawa Timur untuk menjadi buku pertamanya. Hal ini karena selain ingin memiliki karya sendiri, ia juga ingin mengangkat daerah yang telah membesarkannya.
ADVERTISEMENT
"Bagaimana Jawa Timur agar dilihat Indonesia (dari) potensi wisatanya, bahkan luar negeri (juga meliriknya)," ujar Joe.
Hingga kini, buku 'OVER THE LENS IN THE EAST JAVA' sudah terbang hingga ke beberapa negara, seperti Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Jerman, dan Afrika Selatan.
"Aku berikan ke teman-teman aku yang dulu kolaborasi bikin konten di Jawa Timur," tuturnya.
Mulai dari wilayah Pacitan, Blitar, Malang, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, hingga Banyuwangi Joe sisir habis wisatanya dan menuangkannya ke dalam buku dengan 170 halaman itu.
Responnya pun positif, buku travel phography ini mampu membuat kaget pembacanya, karena tercengang dengan keindahan Jawa Timur yang bagai mutiara itu.
"Responnya kebanyakan bahwa di travel photography book ini banyak yang kaget dan apresiasi, karena bisa melihat tempat destinasi dari sisi dan sudut pandang yang berbeda. Bahkan ada yang beranggapan "ada juga ya tempat seperti ini"," ujar Joe.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Joe juga bercerita ketika membuat konten sebuah tempat wisata, ia ingin promosi melalui foto. Dan ia juga ingin ketika menyambangi tempat tersebut, perekonomian masyarakat sekitar turut meningkat.
Joe juga menambahkan bahwa berbisnis bukan tujuan utama buku ini dibuat. Justru ia ingin teman-temannya mengetahui tentang fotografi lebih mendalam lewat buku ini.
"Mencari keuntungan itu bukan prioritas sih sebenarnya. (Justru) inginnya tidak dijual (dan) hanya untuk teman-teman sekitar saja. Hanya teman-teman yang tahu tentang buku itu seperti apa, tahu tentang fotogarfi itu seperti apa. Nah, di situ aku tujuannya bukan untuk bisnis, tapi untuk kenikmatan sendiri dan mengangkat pariwisata," tutupnya.