Pantai di Thailand dan Filipina Akan Ditutup Sementara untuk Wisatawan

5 April 2018 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maya Bay, Thailand. (Foto: Flickr/Olivier Behets Wydemand)
zoom-in-whitePerbesar
Maya Bay, Thailand. (Foto: Flickr/Olivier Behets Wydemand)
ADVERTISEMENT
Apa kamu sudah memiliki rencana berwisata bahari ke luar negeri, tepatnya ke Thailand atau Filipina? Jika iya, mungkin salah satu pantai tujuan berpelesirmu tak bisa kamu kunjungi. Pasalnya, Pantai Maya Bay dan Boracay akan ditutup karena alasan tertentu.
ADVERTISEMENT
Pantai Maya Bay yang semakin dikenal dunia berkat film 'The Beach' yang diperankan Leonardo DiCaprio ini akan di tutup pada Juni mendatang. Tak hanya tahun ini saja, namun pantai yang setiap harinya dikunjungi 5 ribu wisatawan itu juga akan ditutup setiap tahunnya.
Maya Bay akan ditutup. (Foto: Flickr/Pablo Pola Damonte)
zoom-in-whitePerbesar
Maya Bay akan ditutup. (Foto: Flickr/Pablo Pola Damonte)
"Pulau-pulau ini memiliki ekosistem yang sangat rapuh dan tak bisa menangani banyak orang. Hal ini karena polusi dari kapal dan hotel-hotel yang berdiri di tepi pantai," ujar Ahli kelautan Bangkok, Thon Thamrongnawasawat, seperti dilansir South China Morning Post.
Ahli kelautan dari Kasetsart University ini juga mengatakan jika sekitar 77 persen terumbu karang di perairan Thailand rusak akibat adanya aktivitas pariwisata. Dan satu-satunya jalan agar terumbu karang kembali normal adalah dengan menutup pantai untuk sementara waktu.
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum ini, pada 2011 sebenarnya Thailand juga pernah menutup salah satu pantainya. Kemudian 2016 silam Negeri Gajah Putih kembali menutup pantainya, yaitu Koh Tachai.
Selain Thailand, ada pula negara tetangganya, Filipina yang juga menutup salah satu pantai indahnya. Adalah Pulau Boracay, sebuah pulau yang berjarak 315 kilometer dari Kota Manila.
Pulau Boracay. (Foto: Flickr/Jahaziel Castaneda-Arias)
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Boracay. (Foto: Flickr/Jahaziel Castaneda-Arias)
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte juga sudah mengatakan keinginanya untuk menutup pantai. Hal ini lantaran limbah dan sampah yang mengotori pantai akibat kurang sadarnya peran dari pemilik bisnis, masyarakat, dan juga wisatawan.
Pulau ini rencananya akan ditutup pada akhir April hingga Oktober, tepatnya selama enam bulan. Tentunya rencana pemerintah ini menimbulkan banyak suara, yang didominasi suara tidak setuju dengan aksi penutupan ini. Terlebih mengingat pantai terbaik di Asia ini menjadi lahan untuk bekerja bagi puluhan ribu orang.
ADVERTISEMENT
Bagaimana pendapatmu?