Pantai Tanjung Layar, Banten, Saksi Kisah Cinta Tak Sampai Sangkuriang

15 Oktober 2018 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Batuan Pantai Tanjung Layar, Sawarna, di Lebak (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Batuan Pantai Tanjung Layar, Sawarna, di Lebak (Foto: Wikipedia)
ADVERTISEMENT
Nama Pantai Anyer di Provinsi Banten pastinya sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kamu, tapi bagaimana dengan Pantai Tanjung Layar?
ADVERTISEMENT
Sama-sama berada di Provinsi Banten, Pantai Tanjung Layar mungkin belum sepopuler Pantai Anyer. Padahal, pantai ini memiliki keindahan yang tak kalah memukau.
Lokasinya yang tidak jauh dengan Kota Jakarta, seakan menjadi angin baru bagi kamu yang rindu 'mantai' di surga-surga tersembunyi. Akhir-akhir ini pesona Pantai Tanjung Layar semakin sering terlihat di berbagai media sosial, terutama akun Instagram yang berkutat dalam dunia traveling dalam negeri.
Pantai Tanjung Layar, Sawarna, di Lebak (Foto: Flickr/Pesona Sawarna)
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Tanjung Layar, Sawarna, di Lebak (Foto: Flickr/Pesona Sawarna)
Berlokasi di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Pantai Tanjung Layar menyimpan pesona magis yang mengagumkan. Di pagi hingga sore hari, kamu bisa menemukan panorama indah dari pantai yang berhias karang lengkap dengan ombak khas Laut Selatan Jawa yang tinggi dan bergelora.
Saking tingginya, ombak laut yang menggulung tinggi tersebut bahkan mampu menghempas dinding batu karang sehingga menciptakan waterblow yang memukau setiap pengunjungnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan saat senja menjelang, kamu bisa menyaksikan semburat merah keemasan sang mentari yang eksotis sekaligus romantis. Sangat cocok bagi kamu sang penyuka senja dan tentunya para pasangan.
Sunset di Pantai Tanjung Layar, Sawarna, di Lebak (Foto: Flickr/Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Sunset di Pantai Tanjung Layar, Sawarna, di Lebak (Foto: Flickr/Shutter Stock)
Berada sederetan dengan berbagai pantai indah lainnya, Pantai Tanjung Layar memiliki landmark tersendiri, yang bisa kamu gunakan sebagai penanda agar tidak kebingungan atau salah arah.
Penanda tersebut berupa gugusan batu karang tinggi yang berbentuk seperti layar. Bentuk batu karang inilah yang kemudian menjadi asal nama dari Pantai Tanjung Layar.
Namun, di balik pesona Pantai Tanjung Layar yang memukau, ternyata pantai ini menyimpan mitos yaitu menjadi saksi kisah cinta tak sampai Sangkuriang, lho.
Kabarnya, sepasang gunung batu karang yang berdiri menjulang di tengah Pantai Tanjung Layar merupakan perwujudan dari layar perahu Sangkuriang. Cerita ini diyakini dan diwariskan secara turun-temurun oleh para sesepuh Banten Selatan yang dikenal juga sebagai Tanah Pakidulan.
ADVERTISEMENT
Dalam Legenda Sangkuriang, Dayang Sumbi (ibu Sangkuriang) memberikan sebuah syarat untuk membuat sebuah telaga dan perahu hanya dalam jangka waktu satu malam sebelum ayam berkokok.
Dayang Sumbi secara sengaja memberikan persyaratan tersebut agar Sangkuriang gagal dan tidak jadi menikahinya. Karena Dayang Sumbi sebenarnya adalah ibu kandung dari Sangkuriang.
Kawah Ratu di Gunung Tangkuban Perahu dipagari. (Foto: Instagram @devidmn.dmn)
zoom-in-whitePerbesar
Kawah Ratu di Gunung Tangkuban Perahu dipagari. (Foto: Instagram @devidmn.dmn)
Sayangnya, Sangkuriang menyanggupi persyaratan tersebut dan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi permintaan dari wanita yang ia sayangi. Namun Tuhan (Sang Hyang Widi) tidak mengijinkan kehendak Sangkuriang, sehingga saat pekerjaan yang ia lakukan hampir selesai, ayam pun berkokok.
Sangkuriang yang marah karena pekerjaannya yang tidak selesai itu kemudian menendang perahunya ke bagian utara. Sedangkan layar perahunya kemudian ia lepas dan dilempar ke bagian selatan Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Layar perahu yang terlepas itu berubah menjadi batu karang di Pantai Tanjung Layar, sedangkan perahunya berubah menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
Pantai Tanjung Layar, Sawarna, di Lebak (Foto: Flickr/Pesona Sawarna)
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Tanjung Layar, Sawarna, di Lebak (Foto: Flickr/Pesona Sawarna)
Selain Sangkuriang, masih ada pula kisah lain yang diyakini penduduk setempat terkait gugusan karang di Pantai Tanjung Layar, Banten. Mitosnya, batu karang Tanjung Layar merupakan dua buah gunungan emas yang dijaga oleh seekor naga.
Di sekitar 10 meter di sebelah barat laut batu karang Tanjung Layar terdapat pula permata emas yang bercahaya dengan pendar berbagai warna. Permata ini kabarnya berada di dalam karang, sehingga setiap kali muncul ke permukaan, akan ada cahaya yang sangat terang dan mengkilap muncul menaunginya.
Layaknya istana, Pantai Tanjung Layar dijaga dan didampingi 'pengawalnya'. Sehingga para pengunjung dilarang keras untuk melakukan hal-hal yang negatif, karena berpotensi meruntuhkan karang.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga keutuhannya, pada bulan Maulud di malam Jumat Kliwon, tokoh desa akan melakukan ritual dan pemanggilan penjaga Pantai Selatan.
Pantai Tanjung Layar, Banten (Foto: Flickr / saeful hasyim)
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Tanjung Layar, Banten (Foto: Flickr / saeful hasyim)
Selain dilarang melakukan perbuatan negatif, wisatawan yang berkunjung juga dilarang untuk naik ke karang genteng karena bisa menimbulkan bahaya bagi keselamatan wisatawan itu sendiri.
Bagi wisatawan yang tidak mengindahkan peraturan itu biasanya jatuh, terluka parah dihantam ombak, dan bahkan terseret ombak besar.
Bagaimana denganmu? Tertarik berkunjung ke Pantai Tanjung Layar, Banten?