Pasir Timbul Pulau Nain, Sepenggal Surga Wisata di Sulawesi Utara

22 Oktober 2018 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasir Timbul di Pulau Nain (Foto: Instagram/@achmadi_anggi)
zoom-in-whitePerbesar
Pasir Timbul di Pulau Nain (Foto: Instagram/@achmadi_anggi)
ADVERTISEMENT
Sulawesi Utara dikenal sebagai salah satu surga wisata bahari di Indonesia yang populer di kalangan wisatawan, setelah Raja Ampat di Papua. Salah satu di antaranya adalah Taman Nasional Bunaken.
ADVERTISEMENT
Berada di segitiga terumbu karang dunia, Taman Nasional Bunaken memiliki panorama bawah laut yang mampu mempesona setiap pengunjungnya. Keindahannya bahkan bisa membuat wisatawan dalam dan luar negeri tak henti-hentinya datang kembali ke sana.
Namun, tahukah kamu, selain Taman Nasional Bunaken, masih ada destinasi wisata lainnya yang bisa kamu nikmati di Sulawesi Utara?
Adalah Pulau Nain, sebuah pulau yang terletak di Kecamatan Wori, Minahasa, Sulawesi Utara. Pulau ini merupakan salah satu dari beberapa pulau yang masuk dalam wilayah "segitiga terumbu karang" Taman Nasional Bunaken, yang terdiri dari Pulau Bunaken, Manado Tua, Mantehahge, Siladen, dan pesisir Molas-Wori. Pulau Nain merupakan pulau terjauh dalam kawasan taman nasional kebanggaan masyarakat Minahasa itu.
Selain keindahan wisata baharinya, Pulau Nain memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke pulau yang dijuluki Naen dalam bahasa Bajo itu. Pasalnya, Pulau Nain memiliki keunikan berupa fenomena pasir timbul di sekitar pulaunya.
ADVERTISEMENT
Pasir timbul menjadi unik, karena hanya dapat kamu nikmati saat air laut sedang surut. Ketika air laut surut, kamu akan menemukan pasir putih cantik yang menyembul ke permukaan seolah-olah membentuk pulau tersendiri. Pulau dari pasir ini kemudian akan lenyap ketika air laut pasang.
Sayangnya, fenomena pasir timbul hanya dapat kamu temukan saat laut surut dan pada musim bulan terang. Karena keunikannya, pasir timbul dijadikan sebagai salah satu objek wisata yang wajib kamu datangi saat sedang berada di Pulau Nain.
Bagi yang ingin merasakan pengalaman menikmati pasir timbul dan keindahan Pulau Nain, kamu mesti menyiapkan tenaga dan biaya ekstra. Karena, kamu harus menempuh perjalanan sekitar dua jam menggunakan longboat jika berangkat dari Pelabuhan Manado.
ADVERTISEMENT
Jika kamu datang dari Pulau Bunaken, maka waktu yang ditempuh lebih singkat lagi, yaitu kurang dari satu jam saja. Biaya sewa longboat sendiri untuk satu rombongan berkisar Rp 2 juta untuk satu rombongan, yang biasanya tidak boleh lebih dari 15 orang.
Apabila kamu hanya berangkat seorang diri atau tidak bersama rombongan, kamu harus membayar berkisar Rp 200 ribu saja. Cukup murah mengingat jarak yang lumayan jauh untuk menuju Pulau Nain.
Tak berhenti sampai di situ saja, selama dua jam perjalanan, wisatawan harus menghadapi ombak-ombak besar yang ada di beberapa titik di perairan sekitar. Namun, perjuangan tersebut nantinya akan terbayar lunas setelah kamu mencapai Pulau Nain.
Saat menginjakan kaki di Pulau Nain, kamu akan langsung disuguhi pemandangan pasir timbul di sekelilingmu dan hamparan pasir putih yang menawan. Masih kurang? Tenang saja, di Pulau Nain kamu dapat menikmati pemandangan mempesona dari batu karang dan ikan-ikan menggemaskan di tengah laut dengan snorKeling atau diving.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang masih pemula dalam urusan diving, disarankan untuk tidak mudah tergoda, karena spot diving tersebut tidak diperuntukkan bagi pemula. Sebab, arus air di tempat tersebut cukup besar, sehingga dikhawatirkan akan membahayakan wisatawan.
Untuk yang senang dengan tantangan, kamu bisa menuju pasir timbul dari kapal dengan berenang melintasi perairan yang memiliki kedalaman sekitar lima meter.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke pulau ini adalah pada pagi hari ketika matahari belum terasa terik. Atau di saat musim panas, serta pada waktu bulan terang di ketika air laut sedang surut.
Selain berwisata bahari, kamu juga dapat bertemu dengan para penduduk sekitar di Pulau Nain, lho. Kamu bisa bertemu Suku Bajo, suku yang terkenal kemampuan menyelamnya sebagai pengembara laut dan hidupnya yang bergantung pada laut.
ADVERTISEMENT
Bagaimana? Siap untuk menikmati indahnya Pulau Nain di Sulawesi Utara?