Passion Gap, Cabut Gigi Depan demi Menarik Lawan Jenis

13 Februari 2018 11:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Passion Gap di Afrika. (Foto: Instagram @decland_mcqueen)
zoom-in-whitePerbesar
Passion Gap di Afrika. (Foto: Instagram @decland_mcqueen)
ADVERTISEMENT
Standar kecantikan yang berbeda-beda di setiap negara mampu membuat kita mengernyitkan dahi.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak, lihat saja standar kaki kecil di China yang membuat setiap anak perempuan diharuskan mengikat jari kakinya agar kakinya tidak bertambah besar, atau Mauritania yang melihat kecantikan wanitanya dari besarnya tubuh, wanita yang obesitas akan semakin indah dipandang.
Ternyata bukan hanya bagi wanita, hal ini juga berlaku bagi pria di Afrika Selatan, tepatnya di ibukota Cape Town.
Para pria di kota ini berlomba-lomba mencabut gigi depan mereka agar terlihat menarik. Tren ini disebut dengan Passion Gap atau Cape Flats Smile.
Modifikasi gigi dengan mencabut gigi depan ternyata bukan hal yang baru di kota ini, modifikasi ini adalah tradisi para remaja di kota Cape Town yang sudah berlangsung selama 60 tahun.
ADVERTISEMENT
Dalam sejarahnya, tradisi ini dilakukan hanya oleh suku-suku tertentu. Bukan hanya mencabut tetapi juga menambah ornamen atau menambal gigi.
Namun di masa modern seperti sekarang, modifikasi tersebut dilakukan sebagai ritual masa peralihan bagi para remaja di Cape Town.
Rob Barry dari Fakultas Kedokteran Gigi di University of the Western Cape mengungkapkan bahwa praktik modifikasi gigi ini terus meningkat, meskipun dokter tidak memberikan izin untuk mencabut gigi yang sehat karena tidak sesuai dengan kode etik.
Penduduk kota ini bahkan mau membayar lebih demi mendapatkan Passion Gap.
"Hampir setiap minggu saya menerima anak-anak muda yang datang untuk dicabut giginya," tuturnya seperti yang dilansir dari Telegraph.
Hal ini terjadi karena masyarakat mempercayai mitos bahwa Passion Gap dapat menunjang kegiatan oral seks.
ADVERTISEMENT
Bagi para remaja di kota ini, modifikasi gigi adalah salah satu bentuk 'fashion statement'. Alasan lain maraknya modifikasi ini adalah karena tekanan dari teman sebaya dan pertikaian antar geng.
Uniknya, kebiasaan ini lebih sering dilakukan oleh penduduk yang berdarah campuran seperti Afro (Afrika-Amerika), bukan penduduk lokal atau Afrika tulen.
kumparan mencoba mengkonfirmasi soal tren Passion Gap ini kepada salah seorang turis bernama Jermain yang pernah berkunjung ke sana. Pria 24 tahun itu menuturkan bahwa ia sempat kaget melihat fenomena ini ketika berkunjung ke Cape Town pada tahun 2017 lalu.
Ia juga sempat menanyakannya pada beberapa warga lokal, dan ternyata jawaban yang ia terima adalah karena menurut lawan jenisnya, Passion Gap membuat mereka terlihat lebih seksi.
ADVERTISEMENT
"Saya merasa hal itu sangat aneh. Dalam bayangan saya, hal itu pasti sangat menyakitkan. Ketika berbicara, mereka cenderung mendesis seperti ular," ujar Jermain ketika dihubungi oleh kumparan (kumparan.com) lewat Whatsapp.
Ketika terjadi pertikaian antar geng, biasanya anggota geng akan mempermalukan lawannya dengan mencabut giginya, sehingga Passion Gap yang terjadi bukanlah keinginan dari orang tersebut.
Tren musik hip hop juga berpengaruh pada perkembangan modifikasi gigi yang terjadi di Cape Town. Pasalnya penduduk Cape Town juga menambah ornamen emas dan berlian sebagai penghias gigi mereka.