Pemerintah Nepal Berhasil Kumpulkan 3 Ton Sampah dari Gunung Everest

6 Mei 2019 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puncak tertinggi di dunia. Gunung Everest. Foto: Tim Chong/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Puncak tertinggi di dunia. Gunung Everest. Foto: Tim Chong/Reuters
ADVERTISEMENT
Pemerintah Nepal melakukan pembersihan besar-besaran di Gunung Everest. Para tim pembersih yang dikirimkan ke gunung tertinggi di dunia tersebut dilaporkan telah mengumpulkan sampah berjumlah besar dalam dua pekan pertama.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebabkan pendakian yang telah dilakukan selama beberapa dekade terakhir membuat Gunung Everest dicemari sampah yang ditinggalkan oleh para pendaki. Dilansir Insider, sampah-sampah dari para pendaki, seperti kaleng, tenda, botol, plastik, alat panjat, dan bahkan kotoran manusia ditemukan di sepanjang rute menuju puncak gunung yang berada di perbatasan China dan Nepal itu.
Sherpa di Gunung Everest Foto: Shutter Stock
Di tengah musim pendakian 2019 yang dimulai April lalu, Nepal telah menerjunkan tim berisi 14 orang dengan tugas utama untuk mengangkut 10 ton sampah dalam waktu 1,5 bulan ke depan. Tim itu akan mengumpulkan sampah secara berkelompok dari satu camp ke camp lainnya yang ada di Gunung Everest.
Untuk memudahkan pengangkutan sampah, Pemerintah Nepal juga menggunakan helikopter militer untuk membantu mengangkut sampah ke lokasi selanjutnya. Pengumpulan sampah telah dimulai di base camp Everest dan pada Rabu (1/5) delapan pendaki telah pindah ke Kamp 2 yang berada di ketinggian 6.400 meter.
Ilustrasi Para pendaki menaiki Gunung Everest Foto: Shutter Stock
"Tim kampanye pembersihan baru saja dimulai dan anggota telah naik ke camp-camp yang lebih tinggi untuk mengumpulkan lebih banyak sampah," ujar Dandu Raj Ghimire, Kepala Departemen Pariwisata Nepal, seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tim pembersih dilaporkan telah mengamankan empat jenazah yang ditemukan di ketinggian 8.848 meter. Mencairnya Gunung Everest akibat pemanasan global yang terjadi membuat jasad para pendaki yang hilang pun mulai bermunculan.
Menurut mantan Presiden Asosiasi Pendaki Nepal, Ang Tshering Sherpa, pemanasan global membuat salju dan gletser yang ada di Everest mencair. "Jenazah itu terlihat dan dapat ditemukan pendaki," katanya.
Sherpa di Gunung Everest Foto: Shutter Stock
Sementara itu, Ghimire mengatakan bahwa kampanye bersih-bersih ini akan terus dilakukan sepanjang musim pendakian untuk memastikan Gunung Everest bersih.
"Tujuan kami adalah mengumpulkan sebanyak mungkin limbah dari Everest untuk mengembalikan kejayaannya. Everest bukan hanya mahkota dunia, tetapi kebanggaan kami," kata Ghimire, kepada the Hindu.
Untuk mengatasi permasalahan sampah di Everest, enam tahun lalu, Nepal menawarkan tabungan hingga 4 ribu dolar Amerika atau sekitar Rp 57 juta, bagi tim yang bersedia membawa delapan kilogram sampah saat turun. Setelah itu, pada Februari, China melarang mereka yang bukan para pendaki untuk melakukan pendakian dari Tibet untuk menjaga kebersihan sisi mereka.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, sudah sekitar 4.000 orang yang telah mendaki Everest, dan sekitar 800 pendaki mencatatkan rekor karena berhasil sampai di puncak Gunung Everest.