Pentas Karawitan & Gamelan Akan Rutin Meriahkan Kawasan Malioboro, DIY

25 Juni 2018 18:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Malioboro. (Foto: Flickr/heri fadli)
zoom-in-whitePerbesar
Malioboro. (Foto: Flickr/heri fadli)
ADVERTISEMENT
Yogyakarta dikenal sebagai destinasi wisata budaya yang ramah kantong. Berbagai tradisi yang dijalankan hingga kini turut menjadi daya tarik kota itu, termasuk pertunjukan keseniannya.
ADVERTISEMENT
Dinas Pariwisata Yogyakarta berencana menggelar pertunjukan seni karawitan dan gamelan secara rutin demi menguatkan citra wisata budaya. Pagelaran itu akan diadakan di kawasan Malioboro yang masih menjadi destinasi utama di kota tersebut.
“Hal ini berawal dari sambutan baik wisatawan saat kami menampilkan kesenian karawitan dan gamelan selama libur Lebaran. Wisatawan berharap, kesenian tersebut tetap bisa tampil secara rutin di Malioboro,” kata Kepala Bidang Atraksi dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Edy Sugiarto, seperti dikutip ANTARA.
Kesenian Gamelan (Foto: Flickr/Azul Adnan)
zoom-in-whitePerbesar
Kesenian Gamelan (Foto: Flickr/Azul Adnan)
Ya, Dispar Yogyakarta sempat menampilkan kelompok kesenian dari sejumlah kampung wisata untuk mementaskan karawitan dan gamelan. Pentas kesenian yang digelar di Tugu KB, yang berada di kompleks Taman parkir Abu Bakar Ali itu bertujuan untuk memeriahkan libur lebaran.
ADVERTISEMENT
Lantunan gamelan atau karawitan kemudian disiarkan melalui radio milik Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, agar dapat didengarkan oleh seluruh wisatawan di kawasan tersebut.
Nantinya pertunjukan seni itu akan rutin diadakan di tiga titik di kawasan Malioboro. Di antaranya adalah di ujung utara, di bagian tengah atau sekitar pintu lama Kompleks Kantor Gubernur DIY, dan di ujung selatan. Tujuannya agar seluruh kawasan Malioboro dapat menyaksikan pentas itu.
Kesenian Gamelan (Foto: Flickr/Azul Adnan)
zoom-in-whitePerbesar
Kesenian Gamelan (Foto: Flickr/Azul Adnan)
“Seperti terlihat selama libur Lebaran tahun ini, keramaian di Malioboro merata, tidak ada titik yang lebih sepi dibanding titik lain. Artinya kawasan di sepanjang Jalan Malioboro menarik untuk dikunjungi wisatawan, sehingga perlu ada tambahan atraksi khas Yogyakarta,” katanya.
Edy menambahkan, pentas seni di spot itu akan sejalan dengan pengembangan Malioboro sebagai kawasan semi pedestrian.
ADVERTISEMENT
“Saat ini, penataan masih terus dilakukan dan apabila penataan sudah selesai dilakukan, maka diperlukan tambahan daya tarik di Malioboro. Salah satunya pentas seni tradisi yang benar-benar mencerminkan kesenian asli Yogyakarta,” imbuh Eddy.
Selain menambah daya tarik Malioboro, pentas karawitan dan gamelan itu diharapkan akan mengembangkan potensi kampung wisata di Yogyakarta.