Per Awal 2020, Amsterdam Akan Naikkan Pajak Bagi Wisatawan

6 Oktober 2019 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Overtourism di Amsterdam Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Overtourism di Amsterdam Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Berencana menyambangi Eropa dan menyinggahi Amsterdam ketika traveling di Belanda? Jika iya, maka sebaiknya kamu menyiapkan biaya lebih sebelum menyambangi kota ini.
ADVERTISEMENT
Dilansir CNN, mulai 1 Januari 2020, Ibu Kota Belanda ini akan menaikkan besaran pajak bagi wisatawan yang berkunjung dan menginap di kotanya. Baik yang bermalam di hotel, guest house, maupun menyewa Airbnb.
Rencananya Amsterdam akan membebankan biaya tetap bagi wisatawan sebesar 3 euro atau setara dengan Rp 46 ribu per orang, per malam di luar besaran pajak tarif kamar sebesar 7 persen yang saat ini diterapkan.
Kanal-kanal indah menghiasi Kota Amsterdam, salah satunya di kawasan red light district De Wallen Foto: Shutter Stock
Selain itu, turis yang menginap di Airbnb juga mesti membayarkan harga sewa Airbnb yang lebih mahal, karena pemerintah juga telah menetapkan peningkatan harga sewa sebesar 10 persen per malam. Sementara kamu yang berencana menginap di perkemahan akan dikenakan pajak sebesar 1 euro atau setara dengan Rp 15 ribu per orang, per malamnya.
ADVERTISEMENT
"Ini akan menjadikan Amsterdam sebagai negara dengan pajak bermalam rata-rata tertinggi di Eropa," kata Tim Fairhust, Direktur Kebijakan untuk Asosiasi Pariwisata Eropa, pada CNN ketika menanggapi kabar ini.
Overtourism di Amsterdam Foto: Shutter Stock
Di luar Amsterdam sebenarnya ada banyak negara Eropa yang menambahkan pajak turis ke dalam tagihan hotel yang dibayarkan wisata. Di Paris, misalnya, wisatawan akan dikenakan biaya mulai dari 20 sen hingga 1,50 euro per orang per malam atau setara dengan Rp 23.278.
Vera Al, juru bicara wakil wali kota Groot Wassink mengatakan pada CNN bahwa adanya peningkatan pajak bagi wisatawan ini dilakukan untuk melindungi kotanya dari efek samping overtourism yang saat ini tengah dialami Amsterdam. Overtourism membuat Amsterdam menerima 20 juta turis per tahun, sementara warga lokalnya sendiri hanya berjumlah kurang dari satu juta orang.
ADVERTISEMENT
"Kamu tidak bisa membangun pagar di sekitar kota untuk mengontrol jumlah pengunjung dan kami pun tak menginginkannya. Meningkatkan pajak bukan untuk mempengaruhi jumlah pengunjng. Butuh biaya besar untuk menjaga kota kita tetap bersih dan aman serta infrastruktur kita dalam keadaan baik," ujarnya pada CNN.
Pejalan kaki di Amsterdam. Foto: Antara/Zabur Karuru
Peningkatan pajak bukanlah langkah pertama yang dilakukan Amsterdam untuk mengatasi beragam dampak akibat overtourism. Sebelumnya, pemerintah Ibu Kota Belanda tersebut bahkan telah membuat beragam aturan lainnya. Seperti meniadakan tur wisata di red light district, Segways, dan mengadakan kampanye Tulip-Friendly Selfies yang diartikan sebagai kampanye ramah tulip saat berswafoto.