Sah! Kompleks Percandian Batujaya Jadi Cagar Budaya Nasional

17 April 2019 9:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Candi Jiwa di Kompleks Percandian Batujaya, Jawa Barat Foto: Flickr / eddyefendy
zoom-in-whitePerbesar
Candi Jiwa di Kompleks Percandian Batujaya, Jawa Barat Foto: Flickr / eddyefendy
ADVERTISEMENT
11 Maret lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, resmi memberikan status cagar budaya nasional kepada Kompleks Percandian Batujaya. Adapun kompek percandian Buddha tersebut berada di Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Pemeringkatan status ini diharapkan dapat meningkatkan perhatian pemerintah dan masyarakat teradap kelestarian Kompleks Percandian Batujaya. Mengingat, kawasan situs tersebut sangat penting dalam sejarah kebudayaan Indonesia.
Salah Satu Candi di Kawasan Percandian Batujaya Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id
Meski berisi kompleks percandian, sebenarnya kawasan ini juga menyimpan jejak masa prasejarah, salah satunya adalah rangka manusia. Menurut ahli, rangka dengan bekal kubur tersebut berasal dari abad ke-1 hingga ke-3.
Sementara bekal kubur yang kemudian disebut dengan Buni itu berupa wadah tembikar, perhiasan, alat logam, alat tulang, serta kapak persegi, dan berasal dari awal Masehi hingga tahun 500.
Diketahui, dalam rentang waktu tersebut masyarakat sudah melakukan kontak budaya dengan India, terbukti dengan ditemukannya gerabah dan manik-manik yang berasal dari Arikamedu, India Selatan.
Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, ditemukannya rangka manusia di wilayah percandian merupakan hal yang sangat langka di Indonesia. Sebab, menurut jejak budaya dari masa prasejarah dan Hindu-Buddha memunculkan dugaan bila Batujaya pernah terjadi transisi kebudayaan dari prasejarah menuju masa sejarah, sekaligus menandakan bahwa situs Batujaya adalah situs percandian tertua di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, sejak ditemukan pada tahun 1984, jejak kebudayaan masa klasik pun sudah ditemukan di 36 lokasi, 20 di antaranya adalah situs percandian. Candi-candi itu diperkirakan dibangun pada masa antara abad ke-6 dan ke-7 (fase I) dan berlanjut pada abad ke-8 hingga abad ke-10 (fase II).
Uniknya, candi atau struktur di Batujaya berbahan bata. Padahal, percandian di Jawa Tengah dan Jawa Timur kebanyakan menggunakan batuan berjenis andesit sebagai bahan penyusun candi pada masa yang lebih muda (masa klasik muda).
Kompleks Percandian Batujaya juga banyak ditinggali peninggalan dari masa Hindu-Buddha seperti inskripsi (emas, terakota, dan bata), votive tablet, arca (batu dan logam). Kemudian, ornamen dari stucco, gerabah, hingga keramik dari masa Dinasti Tang.
ADVERTISEMENT
Jadi, kapan kamu berkunjung ke Kompleks Percandian Batujaya?