Selain MRT di Indonesia, Intip Kereta dari 7 Negara Ini

1 April 2019 20:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta Eurostar dari menunggu penumpang di London Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Kereta Eurostar dari menunggu penumpang di London Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Moda Raya Terpadu (MRT) resmi beroperasi secara komersial sejak Senin, 1 April 2019. Menariknya, bagi kamu yang hendak mencoba alternatif transportasi di Jakarta tersebut, pada bulan April 2019 kali ini, Pemprov DKI Jakarta juga memberikan diskon 50 persen, lho.
ADVERTISEMENT
Walau terkesan lebih lambat dibandingkan negara tetangga di Asia Tenggara lainnya, seperti Singapura, Malaysia, atau Thailand, hadirnya MRT di Jakarta tentunya menjadi sebuah inovasi teknologi yang membanggakan, sekaligus membuat lega traveler.
Kereta MRT Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Karena selain moda transportasi umum yang nyaman dan cepat semakin bertambah, kemacetan yang terjadi di jalan raya juga diharapkan dapat tereduksi. Alhasil, jalan-jalan di sekitar Jakarta juga pastinya akan terasa lebih menyenangkan. Apalagi jika kamu hendak menyambangi beragam destinasi wisata yang menarik di ibu kota, tentunya akan terasa semakin mudah.
Dilansir Matador Network, sejak lokomotif uap komersial pertama dioperasikan di Leeds, Inggris pada tahun 1812, kereta menjadi salah satu transportasi publik yang bukan hanya jadi pilihan traveler atau pun masyarakat untuk mengakses kota atau lokasi antarkota atau negara, tapi juga antardaerah.
ADVERTISEMENT
Kali ini, kumparan akan mengajak kamu melihat macam-macam kereta dari berbagai negara. Apa saja?
1. Thailand
BTS, MRT di Thailand Foto: Shutter Stock
MRT di Bangkok, Thailand, mulai beroperasi secara resmi pada tahun 2004. Terdiri dari tiga jalur kereta berat dan dua monorel, MRT Bangkok melayani lebih dari 420 ribu penumpang setiap harinya. Dengan lintasan sepanjang 43 kilometer, MRT Bangkok memiliki 35 stasiun operasional yang tersebar di sepanjang lintasannya.
Jalur mass rapid transit Thailand secara resmi dikenal sebagai rotfaifa mahanakhon atau yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kereta listrik metropolitan. Tapi secara umum, kereta ini lebih dikenal sebagai rotfai taidin atau yang berarti kereta bawah tanah.
2. Jepang
Kereta cepat Shinkansen di Jepang Foto: Shutter Stock
Memulai debutnya pada tahun 1964, kereta cepat Jepang beroperasi dengan kecepatan tinggi yang bisa mencapai 320 km/jam. Kereta yang dikenal sebagai Shinkansen itu memungkinkan kamu untuk mengakses beragam kota dalam waktu yang singkat.
ADVERTISEMENT
Dijuluki sebagai bullet train, Shinkansen dikenal karena ketepatan waktu, kenyamanan, tingkat keselamatan, serta efisiensinya. Di antara beragam jalur yang tersedia, terdapat jalur Tokaido Shinkansen yang terdiri dari Tokyo - Nagoya - Kyoto - Osaka. Jalur ini merupakan jalur tertua dan terpopuler di antara pengguna Shinkansen. Tertarik?
3. Eropa
Kereta Eurostar rute London-Amsterdam Foto: Shutter Stock
Di kawasan barat laut Eropa, kamu bisa menemukan kereta bernama Eurostar. Menghubungkan London dengan daratan Eropa, Eurostar melintas cepat melalui Chunnel, jauh di bawah Selat Inggris dengan kecepatan mencapai 300 km/jam. Menariknya, kereta tersebut juga menyediakan layanan Wi-Fi yang bisa diakses secara cuma-cuma oleh para penumpang.
Bagi kamu yang hendak traveling di kawasan Eropa, seperti Inggris, Belanda, dan Prancis, menggunakan Eurostar bisa jadi pilihan yang menarik. Karena kereta ini melalui beberapa kota yang berbeda dari London, yaitu Amsterdam, Rotterdam, Brussels, Lille, Lyon, Marseille, dan Paris.
ADVERTISEMENT
4. Amerika Serikat
Ilustrasi BART di Amerika Foto: Shutter Stock
Sama seperti Indonesia, Amerika Serikat juga pernah merasakan kemacetan yang luar biasa pada masa lampau. Untuk mengatasinya, maka pemerintah setempat membangun Bay Area Rapid Transit (BART) di San Francisco. 30 tahun setelah kemunculan BART, kemacetan di tengah kota dapat teratasi dengan baik.
Kemunculan kereta bawah tanah di San Fransisco tersebut kemudian menjadi pemicu munculnya kereta lainnya. New York misalnya. Kota ini membuka subway pertamanya pada Oktober 1904, kemudian dilanjutkan pula oleh Boston dan Philadelphia. Dalam laman Infoplease dituliskan bahwa BART menjadi titik awal kebangkitan kereta bawah tanah di Negeri Paman Sam.
5. Korea Selatan
Seoul Subway di Korea Selatan Foto: Shutter Stock
Kereta bawah tanah di Seoul dinobatkan sebagai sistem kereta bawah tanah terpanjang di dunia dengan total panjang lintasan sejauh 940 kilometer. Dibuka pada tahun 1974, kereta yang dikenal sebagai Seoul Subway itu melayani kawasan metropolitan Seoul.
ADVERTISEMENT
Seoul Subway terdiri dari 22 rapid transit, light metro, dan commuter line, serta jalur penyeberangan yang berlokasi di barat laut Korea Selatan. Dalam tahun 2012 silam, Seoul Subway telah mengangkut penumpang sebanyak 2.518 orang, menjadikannya sebagai kereta bawah tanah tersibuk ke dua setelah Tokyo.
6. Dubai, Uni Emirat Arab
Metro Dubai di Dubai Foto: Shutter Stock
Sesuai dengan namanya, Metro Dubai, membantu kamu untuk melakukan eksplorasi di Kota Dubai. Diresmikan pada 9 September 2009 pada pukul 09:09:09 waktu setempat, Metro Dubai menjadi jaringan kereta api perkotaan pertama di Semenanjung Arab. Kereta dioperasikan sepenuhnya secara otomatis tanpa pengemudi dengan jumlah stasiun transit sebanyak 10 buah.
Rencananya, jumlah stasiun akan bertambah menjadi 17 pada tahun 2020 dengan menambah jalur sepanjang 15 kilometer. Hingga tahun 2016, Metro Dubai menjadi pemegang rekor dunia sebagai jaringan metro tanpa pengemudi terpanjang di dunia dengan panjang rute sejauh 75 kilometer.
ADVERTISEMENT
7. Aljazair
Algiers Metro di Aljazair Foto: Shutter Stock
Penduduk Aljazair mengenal Algiers Metro, salah satu rapid transit di kawasan Afrika selain di Kairo, Mesir. Diluncurkan secara resmi pada tahun 1980-an, Algiers Metro memang sempat kesulitan melanjutkan pengembangannya, karena masalah keamanan dan kesulitan keuangan, hingga pada akhirnya resmi dioperasikan secara komersial pada 1 November 2011.
Memiliki panjang lintasan sejauh 9,2 kilometer, Algiers Metro menghubungkan Tafourah – Grande Poste ke Haï El Badr. Ada sembilan dari 10 stasiun yang berada di bawah tanah. Namun, sejak Juli 2015, kereta milik Aljazair tersebut telah mengalami ekspansi empat stasiun dari Haï el Badr" ke "El Harrach Center dengan panjang rute total 13,5 kilometer.