Selamat! Gunung Krakatau Menjadi Pemenang Volcano Cup 2018

3 Maret 2018 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Krakatau  (Foto: dok : Flickr / Rifaldi Fauzan)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Krakatau (Foto: dok : Flickr / Rifaldi Fauzan)
ADVERTISEMENT
Ajang Volcano Cup 2018 pada Jumat (2/3) baru saja memasuki babak final. Hebatnya, Indonesia masuk ke dalam babak final yang diwakili oleh Gunung Krakatau.
ADVERTISEMENT
Dalam babak final, gunung yang berada di Lampung ini bersaing dengan Gunung Taupo yang terletak di Selandia Baru. Keduanya saling beradu sejak Kamis, 1 Maret lalu.
Sebelum mengalahkan Gunung Taupo, gunung yang memiliki tinggi sekitar 813 meter ini berhasil menyisihkan beberapa gunung lainnya, seperti Gunung Fuego, Gunung Pinatubo, Gunung Yasur, Gunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai hingga Gunung Etna.
Dalam menentukan pemenang, Volcano Cup 2018 sendiri menggunakan sistem voting yang dilakukan di akun Twitter Dr. Janine Krippner (@janinekripper), ahli vulkanologi sekaligus sebagai penyelenggara acara. Warganet dari berbagai penjuru dunia pun bisa ikut serta melakukan voting.
Hingga akhirnya Jumat (2/3) pukul 3:39 sore diumumkan jika Gunung Krakatau menjadi pemenang dalam Volcano Cup 2018 setelah mendapat 59 persen voting atau 27.056 suara.
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum menjadi pemenang, ketika Gunung Krakatau masuk ke dalam nominasi, banyak pihak yang merasa senang dan bangga. Bahkan sejumlah pejabat hingga akun Twitter dari berbagai instansi turut mengajak netizen untuk mendukung Gunung Krakatau.
Volcano Cup sendiri memang bukan ajang resmi, namun, ajang ini diselenggarakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai masalah, kesadaran, risiko, kerusakan dan persiapan yang terkait dengan gunung berapi.
Gunung Krakatau sendiri terkenal dengan letusan dahsyatnya pada 1883 silam. Saking ganasnya, letusan itu hampir menghancurkan seluruh bagian gunung. Selain itu, suara letusan Gunung Krakatau juga terdengar hingga ke Australia dan menewaskan lebih dari 36 ribu jiwa.
Tak berhenti sampai di situ, dataran Eropa juga terkena efek dari abu letusan yang membuat penampakan bulan saat itu menjadi kebiruan dan langit Eropa menjadi gelap selama kurang lebih dua hari.
ADVERTISEMENT
Selamat Gunung Krakatau!