Selamat Tinggal Camilan Gratis Etihad Airways

28 Mei 2019 3:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Etihad Airways Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Etihad Airways Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan asal Abu Dhabi, Etihad Airways beberapa waktu terakhir mengalami banyak perubahan yang diperkirakan akibat masalah keuangan. Mulai dari memangkas rute yang tidak menguntungkan, mengurangi fasilitas kelas bisnis, mengurangi pengunaan bahan bakar, hingga yang terbaru pemotongan biaya katering di kelas ekonomi.
Ilustrasi Kabin di Etihad Airways Foto: Shutter Stock
Ya, seperti dilansir Simple Flying, kini penumpang kelas ekonomi di Etihad Airways dikenakan biaya untuk makanan ringan dan minuman tertentu yang diminta di luar layanan makan yang dijadwalkan. Meski begitu, pihaknya menyiasati dengan cara menyajikan hidangan utama berukuran sedikit lebih besar dan tetap memberikan makanan penutup untuk penerbangan jauh.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dalam laporan The Australian Frequent Flyer, Etihad Airways juga telah menghapus hidangan salad dari menu makanan di kelas ekonomi. Adapun peraturan ini berlaku untuk rute jarak pendek maupun jauh.
Kabin di Etihad Airways Foto: Shutter Stock
Alhasil, penumpang yang merasa lapar harus merogoh kocek untuk mengisi perut. Misalnya menu "Sweet or Salty", seperti KitKat dijual seharga Rp 43 ribu, muffin blueberry dikenakan Rp 71 ribu, kemudian kue cokelat dibanderol dengan harga Rp 71 ribu.
Sedangkan untuk makanan berat seperti lasagna dikenakan biaya Rp 100 ribu. Minuman seperti teh, kopi, dan cokelat panas sekarang dihargai Rp 43 ribu.
Ilustrasi Makanan yang Disajikan di Etihad Airways Foto: Shutter Stock
Sebenarnya, mematok harga untuk sebuah muffin atau makanan ringan lainnya bukan hal baru dalam bisnis penerbangan. Namun, hal ini biasanya dilakukan oleh maskapai Low Cost Carrier (LCC) yang mengenakan biaya tersebut.
ADVERTISEMENT
Akibat penghapusan camilan ini, Etihad Airways tentu perlu memutuskan pasar apa yang ingin dicari. Sebab, maskapai berkode EY itu selalu menyajikan layanan kelas premium.
Bagaimana menurutmu?