news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Studi: Mengunjungi Wahana Rumah Hantu Bisa Buat Orang Lebih Bahagia

2 November 2018 11:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hantu (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hantu (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Apakah kamu tipe orang yang gemar mengunjungi tempat berhantu? Atau gemar menonton film horor?
ADVERTISEMENT
Ya, saat ini menonton film horor, mengunjungi wahana rumah hantu, dan melakukan aktivitas seram lainnya menjadi beberapa kegiatan yang kadang gemar dilakukan orang-orang untuk menguji adrenalin mereka. Namun, tak hanya sekadar menguji adrenalin, nyatanya datang ke wahana rumah berhantu juga memberikan manfaat lebih.
Dilansir Travel and Leisure, sebuah jurnal penelitian yang baru diterbitkan mengungkapkan, bahwa mengunjungi wahana rumah hantu yang menyeramkan ternyata dapat membuat orang memiliki suasana hati yang lebih baik.
"Kami pikir hal ini sangat mirip, setidaknya pada tingkat fisiologis dan neurologis, seperti pengalaman orang ketika berlari, di mana kamu benar-benar mendorong dirimu dan sistem saraf simpatik dalam keadaan siap siaga," ujar co-author Margee Kerr, Sosiolog di University of Pittsburgh yang mempelajari tentang rasa takut.
ADVERTISEMENT
Saat penelitian, Kerr dan rekan-rekannya melakukan eksperimen terhadap para pengunjung di tempat hiburan rumah hantu yang paling menakutkan di Pittsburgh, California, Amerika Serikat, yaitu di ScareHouse.
The Scarehouse (Foto: Flickr/ScareHouseScott)
zoom-in-whitePerbesar
The Scarehouse (Foto: Flickr/ScareHouseScott)
Kerr berkonsultasi dengan pengelola wahana rumah hantu tersebut untuk memaksimalkan rasa takut orang-orang. Ia membuat lingkungan sekitar rumah hantu menjadi lebih menyeramkan.
Setelah itu, para peneliti meminta orang-orang yang telah membeli tiket di ScareHouse untuk mengisi survei yang diberikan. Total ada 262 orang yang mengisi survei mengenai suasana hati yang mereka rasakan sebelum dan sesudah memasuki rumah hantu tersebut. Kemudian, ada 100 orang yang mengenakan sensor di kepala untuk memantau aktivitas otak sebelum dan sesudah masuk ke rumah hantu.
Hasilnya, setelah masuk ke rumah hantu, sekitar setengah dari responsen melaporkan bahwa mereka dalam suasana hati yang lebih baik. Sementara 33 persen lainnya melaporkan bahwa tidak ada perubahan suasana hati yang signifikan, dan 17 persen melaporkan suasana hati yang lebih buruk.
Hantu (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Hantu (Foto: pixabay)
Selain itu, para peneliti juga menemukan hal yang mengejutkan di antara orang-orang yang mengenakan sensor di kepala. Saat melakukan penelitian, orang-orang yang sedang mengenakan sensor harus menyelesaikan tugas dari para peneliti, seperti menggambar, menghitung mundur, dan melihat gambar. Hasilnya, reaktivitas saraf mereka turun setelah selesai dari rumah hantu, dibandingkan dengan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Ini menunjukkan bahwa ketakutan mengganggu pemikiran mereka. Turunnya reaktivitas saraf bukanlah hal yang buruk. Aktivitas otak yang menurun menunjukkan bahwa orang-orang memproses informasi lebih efisien, atau bisa juga berarti mereka dalam keadaan tenang, hampir sama seperti meditasi," ujar Kerr.
Ilustrasi Pulau Hantu (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pulau Hantu (Foto: pixabay)
Meskipun saat ini temuan peneliti mungkin hanya berlaku untuk rumah berhantu, tetapi Kerr mengatakan bahwa dirinya berharap bisa menggunakannya dalam penelitian tentang terapi kecemasan.
Bagaimana menurutmu?