Surga Penyu di Pantai Banyuwangi

17 November 2017 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pantai-pantai di Banyuwangi bukan hanya populer sebagai destinasi wisata. Dengan garis pantai sepanjang 175,8 kilometer, pantai di Banyuwangi juga menjadi tempat favorit bertelur penyu.
ADVERTISEMENT
Saat ini di seluruh dunia terdapat tujuh jenis penyu yang masih bertahan, dengan enam jenis di antaranya berada di Indonesia dan empat di lainnta bertelur di kawasan Pantai Banyuwangi. Mereka adalah penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Sedangkan tiga jenis penyu lainnya adalah penyu kemp's ridley (Lepidochelys kempi), penyu pipih (Natator depressus), dan penyu tempayan (Caretta caretta). Hanya penyu kemps's ridley yang tidak hidup di perairan Indonesia.
Maka dari itu tidak mengherankan bila pantai di Banyuwangi disebut sebagai "surganya" penyu. Namun tidak semua pantai di Banyuwangi menjadi habitat bertelur para penyu. Salah satu yang dikenal sebagai pantainya para penyu adalah Pantai Sukamade di kawasan Taman Nasional Meru Betiri, Pesanggaran, Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Dari empat jenis penyu yang ada di Banyuwangi, seluruhnya ada di Pantai Sukamade.
Penyu Hijau (Foto: ANTARA FOTO/Seno S)
Data TN Meru Betiri mencatat sebanyak 1.557 ekor penyu yang mendarat terdiri dari 1.448 ekor penyu hijau, 64 ekor penyu lekang, lima ekor penyu sisik, dengan jumlah telur sebanyak 67.046 telur.
"Selama 2015 tercatat penyu yang mendarat baik yang bertelur maupun memeti (mendarat untuk bertelur, tapi tidak jadi bertelur) sebanyak 1.557 ekor dengan rincian sebanyak 806 ekor bertelur dan 751 ekor memeti," ujar Kepala Balai Besar Tamana Nasional Meru Betiri (TNMB), Pranoto Puroso, seperti dilansir Antara (31/1/2016).
Suroso menambahkan penyu mendarat di Pantai Sukamade karena pasirnya yang lembut dan putih.
"Ribuan penyu yang mendarat di Pantai Sukamade terletak di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi itu karena pasirnya yang lembut dan putih, serta makanan penyu seperti ganggang laut berlimpah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pelepasan 250 tukik oleh Bupati Anas (Foto: Joseph Pradipta/kumparan)
Bukan hanya Pantai Sukamade, beberapa pantai lain juga menjadi habitat bertelur penyu yakni, Pantai Ngagelan dan Pantai Boom atau Marina. Pantai Boom sering kali menjadi lokasi pelepasliaran tukik (anak penyu). Seperti pada pagelaran Festival Gandrung Sewu 2017 yang berlangsung pada 8 Oktober di lepas Pantai Boom.
Saat itu, sebelum secara resmi membuka Festival Gandrung Sewu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas beserta ratusan penari Gandrung secara simbolis melepaskan 250 ekor tukik.
"Pelepasan tukik ini menjadi simbol pengembangan (penyu) untuk seluruh kawasan pantai di Banyuwangi," ujar Anas.
Total, di hari tersebut ada 1.000 tukik yang dilepasliarkan.
Tiga tahun sebelumnya, pada perayaan HUT ke-69 RI, di lokasi yang sama sebanyak 69 ekor tukik dilepasliarkan.
Penyu bertelur di Pantai Boom Banyuwangi (Foto: Budi Candra Setya/ANTARA)
Upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk pelestarian penyu yang termasuk dalam kategori hewan langka. Di Indonesia perlindungan terhadap semua jenis penyu laut telah ditetapkan melalui Undang-Undang No. 5 tahun 1999 dan dipertegas melalui Peraturan Pemerintah RI No. 7 tahun 1999 tentang pengawetan jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari jurnal Unair, penyebab penurunan populasi penyu hijau di alam dapat dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor anthropogenic. Faktor alam berhubungan dengan perubahan lingkungan yang terjadi secara alamiah seperti abrasi dan predator alami. Sedangkan faktor anthropogenic merupakan ancaman yang berhubungan dengan adanya aktivitas manusia, seperti pemanfaatan terhadap pantai habitat peneluran ataupun pemanfaatan terhadap spesies penyu.