Tak Boleh Narsis! 7 Destinasi Wisata Ini Larang Turis Gunakan Kamera

29 Juni 2018 14:24 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Library at the Abbey of Saint Gall (Foto: Flickr/Michel Fuchsel)
zoom-in-whitePerbesar
Library at the Abbey of Saint Gall (Foto: Flickr/Michel Fuchsel)
ADVERTISEMENT
Mengambil foto saat traveling pastinya menjadi salah satu hal yang wajib untuk dilakukan. Selain karena foto-foto tersebut menjadi bukti perjalanan yang dilakukan, melalui foto kamu bisa mengenang kisah traveling.
ADVERTISEMENT
Tapi sebelum berfoto ria, kamu harus memperhatikan sekeliling terlebih dahulu atau menanyakan kebijakan mengambil gambar di tempat tersebut. Karena ternyata ada beberapa tempat wisata yang melarang penggunaan kamera. Tidak mau membayar denda saat traveling, kan?
Untuk itu kumparanTRAVEL telah merangkum 7 tempat wisata di dunia yang melarang penggunaan kamera. Apa saja?
1. Taj Mahal, India
Taj Mahal, Agra (Foto: Flickr/Rckr88)
zoom-in-whitePerbesar
Taj Mahal, Agra (Foto: Flickr/Rckr88)
Sebenarnya tidak salah jika kamu ingin mengabadikan momen berkunjung ke wisata ikonik di Agra, India ini.
Hanya saja momen tersebut cuma bisa diambil saat berada di luar gedung, karena Taj Mahal punya peraturan yang tidak memperbolehkan adanya kamera di dalam ruangan. Oleh sebab itu, jangan coba-coba mengambil foto saat berada di dalamnya.
Replika Taj Mahal di Window of The World  (Foto:  Flickr/Bernard Spragg. NZ)
zoom-in-whitePerbesar
Replika Taj Mahal di Window of The World (Foto: Flickr/Bernard Spragg. NZ)
Mengambil foto di dalam Taj Mahal dianggap sebagai perlakuan tidak sopan dan tidak menghargai makam suci permaisuri Mumtaz Mahal. Taj Mahal dibangun oleh Kaisal Mughdal untuk memperingati istrinya yang meninggal saat melahirkan anak ke-14 mereka pada 1631 silam.
ADVERTISEMENT
2. Jiangsu National Security Education Museum, China
Ilustrasi mata-mata. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata-mata. (Foto: Pixabay)
Museum yang berada di Nanjing ini merupakan museum yang berisi peralatan mata-mata canggih intelijen China.
Peralatan tersebut digunakan mata-mata asal China untuk melakukan pengintaian terhadap musuh. Bukan hanya itu, Jiangsu National Security Education Museum ini juga menyimpan berbagai dokumen penting dan rahasia yang dianggap 'sensitif' oleh turis asing, serta dokumen dari tahun 1980 saat Partai Komunis China didirikan.
Malam di Nanjing, China (Foto: Flickr/zhihong yu)
zoom-in-whitePerbesar
Malam di Nanjing, China (Foto: Flickr/zhihong yu)
Museum mata-mata ini hanya memperbolehkan turis domestik dan tidak memperbolehkan turis asing untuk masuk. Jika kamu 'beruntung' mendapat kesempatan masuk, jangan harap bisa mengambil foto di tempat ini.
3. Jewel House, Inggris
Tower of London  (Foto: Flickr/Rene)
zoom-in-whitePerbesar
Tower of London (Foto: Flickr/Rene)
Berisi koleksi perhiasan Royal Family, Jewel House yang berada di Tower of London juga merupakan salah satu destinasi wisata yang tidak memperbolehkan pengunjungnya untuk mengambil gambar. Berbagai jenis mahkota dan perhiasan yang pernah digunakan keluarga kerajaan Inggris dipamerkan di tempat ini.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja The Crown Jewels yang biasa digunakan The Queen, Coronation Spoon yang berusia 800 tahun, St. Edward's Crown yang dipakai raja saat dinobatkan di Westminster Abbey dan Imperial State Crown.
Ilustrasi mahkota kerajaan (Foto: Flickr/Kato Shinya)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mahkota kerajaan (Foto: Flickr/Kato Shinya)
Jewel House tidak memperbolehkan pengunjungnya untuk mengambil gambar. Pasalnya, semua pengunjung diawasi oleh penjaga berbadan besar, kamera keamanan berjumlah lebih dari 100, serta kaca tahan api.
4. Uluru-Kata Tjuta National Park, Australia
Uluru-Kata Tjuta National Park  (Foto: Flickr/Kim Montuoro)
zoom-in-whitePerbesar
Uluru-Kata Tjuta National Park (Foto: Flickr/Kim Montuoro)
Meski menjadi salah satu landmark terkenal dan kebanggan Australia, pengunjung tidak diperbolehkan untuk mengambil foto Ayers Rock. Larangan ini dibuat agar foto Ayers Rock terhindar dari keperluan komersial, bahkan media sosial.
Uluru-Kata Tjuta National Park. (Foto: Flickr/Cesar8150)
zoom-in-whitePerbesar
Uluru-Kata Tjuta National Park. (Foto: Flickr/Cesar8150)
Anangu, salah satu suku Aborigin tradisional di Uluru-Kata Tjuta National Park mengungkapkan, bahwa budaya mereka dapat terdegradasi apabila gambar dari situs suci ditampilkan untuk mempromosikan produk atau layanan yang tidak mempromosikan nilai alam dan budaya taman tersebut. Jika nekat, kamu bisa dimarahi oleh warga setempat.
ADVERTISEMENT
5. Valley of the Kings, Mesir
Valley of the kings. (Foto: Flickr/Aitor Uranga)
zoom-in-whitePerbesar
Valley of the kings. (Foto: Flickr/Aitor Uranga)
Valley of the Kings adalah kompleks makam para Firaun di kawasan tandus barat Luxor, Mesir. Dibuat karena gagasan para Firaun Kerajaan Baru yang ingin lebih dekat dengan 'akar dinasti' mereka, kompleks makam ini menjadi tempat pemakaman baru selain Piramida Giza dan Sungai Nil.
Valley of the Kings menjadi tempat pemakaman kerajaan selama Kerajaan Baru Mesir (1539-1075 SM), seperti Tutankhamun, Seti I, Ramses II ratu, imam tinggi, dan elit lainnya dari dinasti 18, 19, dan 20.
Ukiran di makan raja Mesir (Foto: Flickr/BRIAN PLAYFAIR)
zoom-in-whitePerbesar
Ukiran di makan raja Mesir (Foto: Flickr/BRIAN PLAYFAIR)
Oleh sebab itu, situs ini tidak memberikan kesempatan bagi turis untuk berkunjung. Jika nekat masuk ke makam ini, kamu akan dicari. Dan apabila kamu berani menyelinapkan kamera atau mengambil foto di dalamnya, kamu akan dikenai dendai 115 Dollar Amerika atau setara Rp 1,6 juta.
ADVERTISEMENT
6. The Library at the Abbey of Saint Gall, Swiss
Kawasan St Gallen. (Foto:  Flickr/Hellebardius)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan St Gallen. (Foto: Flickr/Hellebardius)
Ditemukan pada tahun 719 oleh Saint Othmar, The Library at the Abbey of Saint Gall merupakan salah satu perpustakaan tertua di dunia.
Berisi 1.000 manuskrip yang telah ada sebelum 1000 tahun yang lalu, perpustakaan yang berlokasi di Klosterhof 6D, 9004 St. Gallen ini sempat terbakar pada tahun 937.
Saking ketatnya penjagaan, para penjaga akan memastikan kamu tidak menyelinapkan kamera ke dalam ruangan. Selain itu, sebelum memasuki The Library at the Abbey of Saint Gall, saat berkunjung ke tempat ini, kamu harus menggunakan sepatu berbahan lembut agar tidak merusak lantai perpustakaan.
7. Alamo, Amerika Serikat
The Alamo (Foto: Flickr/John Robert McNally)
zoom-in-whitePerbesar
The Alamo (Foto: Flickr/John Robert McNally)
Alamo merupakan saksi sejarah Pertempuran Alamo pada tahun 1836 silam. Dibangun oleh Spanyol pada 1744, Alamo awalnya dikenal sebagai Alamo Mission.
ADVERTISEMENT
Bangunan ini dibangun dengan tujuan untuk mendidik penduduk asli Amerika setelah mereka berpindah agama menjadi Kristen. Penduduk yang telah dilatih kemudian dialihfungsikan menjadi unit militer.
The Alamo (Foto: Flickr/John Robert McNally)
zoom-in-whitePerbesar
The Alamo (Foto: Flickr/John Robert McNally)
Gedung yang berlokasi di San Antonio ini dianggap sebagai salah satu tempat suci yang mendukung kebebasan Texas, Amerika Serikat. Karenanya, saat berkunjung ke Alamo, kamu mesti mengecilkan volume suara, melepas topi, dan tidak mengambil foto.