Tak Hanya Lumpur Lapindo, Sidoarjo juga Punya Situs Candi Pari

9 Juli 2018 12:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Candi Pari, Sidoarjo (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Candi Pari, Sidoarjo (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Bicara soal Sidoarjo, kebanyakan orang akan teringat soal lumpur Lapindo. Lautan lumpur mengering yang sempat dijadikan spot wisata, karena rasa penasaran orang. Padahal banyak hal menarik di Sidoarjo, seperti Candi Pari contohnya.
ADVERTISEMENT
Candi Pari terletak di Kecamatan Porong, hanya sekitar 2 km dari semburan lumpur PT Lapindo Brantas. Terletak di tengah permukiman, situs bersejarah ini cukup mudah ditemukan.
Candi Pari sendiri merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit pada kekuasaan Raja Hayam Wuruk. Hayam Wuruk dikenang sebagai raja yang ingin meminang Dyah Pitaloka, putri Kerajaan Pajajaran.
Namun, ambisi Panglima Gajah Mada untuk menyatukan Nusantara membuatnya menyerang pasukan Kerajaan Pajajaran dalam perjalanan mengantarkan Dyah Pitaloka. Perang Bubat pun tersulut.
Candi Pari tampak sederhana, bangunannya terbuat dari batu bata merah. Pengunjung akan disambut jalan setapak panjang dan taman yang hijau di kanan kiri candi berdenah bujur sangkar itu.
Begitu memasuki candi yang dibangun pada 1371 itu, kamu akan melihat ruang kosong dengan rongga atap yang tinggi. Atap candi, sebagian telah runtuh, memiliki panjang 7,80 meter, lebar 7,80 meter, serta tinggi 4,05 meter.
ADVERTISEMENT
Dalam candi ini ditemukan 2 arca Siwa Mahadewa, 2 arca Agastya, 7 arca Ganesa, dan 3 arca Buddha. Semuanya disimpan di Museum Nasional, Jakarta.
Masuk ke Candi Pari tidak dikenakan biaya alias gratis. Di depan candi ini biasanya ada penjual lontong kupang khas Sidoarjo yang bisa kamu cicipi.
Selain itu, kamu juga bisa mampir ke Candi Sumur yang terletak hanya sekitar 150 meter dari Candi Pari.
Siap mengunjungi Candi Pari?